Google Mulai Buka Akses untuk Bard, Bisakah Lawan ChatGPT?

Bard diklaim siap saingi ChatGPT

Bicara soal AI model bahasa, yang paling terkenal akhir-akhir ini tentu adalah ChatGPT. Dirilis pada November 2022, ChatGPT sukses mengambil hati penggunanya karena memiliki keluwesan memahami konteks dan memberikan jawaban dalam suatu percakapan.

Menanggapi hal tersebut, Google pun tak tinggal diam. Sebagai raksasa teknologi yang sudah menguasai dunia AI, Google pun mengeluarkan kode merah. Pada awal Februari 2023 kemarin, Google dan Alphabet akhirnya mengumumkan Bard yang diklaim akan menjadi pesaing ChatGPT di bidang AI model bahasa. Pada Selasa (21/02/2023), Google mulai membuka akses untuk Bard. Bisakah ia melawan ChatGPT?

Early access dibuka, Google harapkan feedback pengguna

Google Mulai Buka Akses untuk Bard, Bisakah Lawan ChatGPT?ilustrasi Bard (dok. Google Blog)

"Kami mulai membuka akses ke Bard, eksperimen awal yang memungkinkan Anda berkolaborasi dengan AI generatif. Kami memulai dengan AS dan Inggris, dan akan memperluas ke lebih banyak negara dan bahasa dari waktu ke waktu," tulis Google dalam laman resminya.

Dalam pengumuman resminya, Google mengatakan bahwa mereka baru membuka early experiment untuk Bard pada Selasa (21/03/2023) kemarin. Meski begitu, early experiment ini masih terbatas untuk beberapa negara saja. Sejauh ini, yang sudah mendapat akses untuk mencoba Bard ini baru pengguna di Inggris dan Amerika Serikat.

Bagi yang sudah bisa mencoba Bard, ada banyak benefit yang bisa didapatkan dari penggunaan Bard. Melansir laman resmi Google, pengguna bisa menggunakan Bard untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat ide, dan mencari inspirasi. Selain itu pengguna dapat meminta Bard untuk memberi kiat untuk mencapai tujuan membaca lebih banyak buku tahun ini, menjelaskan fisika kuantum dalam istilah sederhana, atau memicu kreativitas dengan membuat kerangka entri blog.

Google berharap para pengguna bisa memberikan feedback dari Bard. Feedback tersebut nantinya akan digunakan untuk memperbaiki dan semakin menyempurnakan Bard.

Baca Juga: Google Umumkan Bard, AI Chatbot yang akan Jadi Pesaing ChatGPT

Bard masih merupakan sebuah eksperimen

dok. Google Blog

Google mengatakan bahwa Bard merupakan sebuah eksperimen. Pengembangan Bard terus mengikuti panduan Prinsip AI Google. Selain itu Google juga terus berfokus pada kualitas dan keamanan sehingga pengguna bisa merasa aman saat menggunakan Bard.

Feedback yang didapat dari pengguna nantinya akan digunakan untuk meningkatkan sistem Bard. Nantinya Google akan membangun pagar pembatas di Bard, seperti membatasi jumlah pertukaran dalam dialog. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencoba menjaga agar interaksi yang terjadi bisa sesuai topik dan memberikan manfaat bagi pengguna.

Kemampuan Bard

dok. Google Blog

Melansir The Verge, Bard dapat dengan cepat dan lancar menjawab sejumlah pertanyaan umum, menawarkan saran anodyne tentang cara mendorong seorang anak untuk bermain bowling ("bawa mereka ke arena bowling") dan merekomendasikan daftar film perampokan populer.

Bard menghasilkan tiga respons untuk setiap query pengguna. Meski begitu variasi kontennya masih minimal, dan di bawah setiap balasan terdapat tombol "Google It" yang menonjol yang mengarahkan pengguna ke pencarian Google terkait.

Seperti halnya ChatGPT dan Bing, Bard juga memberikan peringatan terkait hasil dari percakapan yang ia hasilkan. Dalam konteks Bard, berikut warning text mereka:

"Bard dapat menampilkan informasi yang tidak akurat atau menyinggung yang tidak mewakili pandangan Google"

Berbicara mengenai kemampuan, kita masih tetap harus menunggu untuk bisa memastikan kemampuan Bard. Kehati-hatian Google dalam merilis Bard bisa jadi hal positif atau negatif tergantung kemampuan Bard saat ia benar-benar dirilis untuk umum nanti.

Google Mulai Buka Akses untuk Bard, Bisakah Lawan ChatGPT?Bard belum bisa digunakan di Indonesia (dok. Google Blog)

Sejauh ini Bard belum bisa dicoba di Indonesia. Kita nantikan saja kapan ia bisa dicoba di Indonesia sehingga kita bisa membandingkan sendiri kemampuannya dengan Bing dan ChatGPT.

Baca Juga: 4 Masalah Bing AI dan Bard Saat Ini, Bisakah Diperbaiki?

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya