CEO Nodeflux Ceritakan Manfaat Teknologi AI di Masa Pandemik

Bukan saingan, AI diciptakan untuk bantu manusia

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuka mata kita tentang pentingnya peran teknologi dalam kehidupan manusia. Beberapa bulan belakangan ini, perhatian masyarakat terpusat pada pengembangan teknologi kesehatan yang dapat membantu menekan penyebaran virus tersebut. Di sisi lain, ada teknologi lain yang dinilai juga bisa memberi kontribusi penting bagi masyarakat dalam menjalankan hidup di tengah ancaman virus Corona, yaitu teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Meidy Fitranto, CEO dan Co-Founder dari Nodeflux, sebuah startup bidang AI asli Indonesia menceritakan mengenai potensi yang dimiliki teknologi AI, termasuk di masa pandemik ini.

Baca Juga: Tak Hanya Fashion, Bisnis Sepatu Lokal Ini Suarakan Peduli Lingkungan

1. Teknologi yang mereplikasi kecerdasan kognitif manusia

CEO Nodeflux Ceritakan Manfaat Teknologi AI di Masa PandemikDok. Nodeflux

AI merupakan sebuah simulasi proses kecerdasan manusia yang dilakukan oleh mesin, terutama sistem komputer. Proses-proses yang melibatkan teknologi ini dilakukan dalam rangka mereplikasi kecerdasan kognitif manusia. Meidy menjelaskan, “Sederhananya, kalau manusia memiliki sensor untuk melihat, menyentuh, mencium, mendengar, dan merasakan, AI pun begitu. Dalam konteks Nodeflux, kami jadi sensor input vision atau mata.”

Namun perlu diingat bahwa pada dasarnya AI dihadirkan untuk meringankan pekerjaan manusia yang biasanya dilakukan secara manual. “Ketahanan dan jarak pandang adalah masalah yang biasa ditemukan. Misal, untuk melihat siapa saja yang langgar ganjil-genap. Kalau secara manual, ‘kan, tidak mungkin dilakukan dalam jangka waktu yang lama一fokus pasti berkurang. Cakupan mata kita pun tak mungkin bisa melihat semua kendaraan yang lewat,” Meidy mengonfirmasi.

Kemudian, hal lain apa saja yang dapat dibantu oleh teknologi AI tersebut? Meidy menjawab, “AI dapat memperluas jangkauan waktu dan ruang guna membantu manusia dalam suatu konteks sistem. Misal, pendaftaran customer, sistem keamanan objek vital, menghitung kendaraan di ruas jalan, menemukan pelanggaran-pelanggaran yang ada, dan banyak yang lain.” Dengan demikian, tak heran bila banyak institusi pemerintahan yang juga mulai menerapkan teknologi AI untuk mendukung era revolusi industri 4.0 di Indonesia.

2. Permintaan pasar akan teknologi AI akan meningkat

CEO Nodeflux Ceritakan Manfaat Teknologi AI di Masa PandemikIlustrasi Belanja Online (IDN Times/Meiska Irena)

Untuk menyukseskan era revolusi industri 4.0 di Indonesia, kesadaran dan sikap adaptif manusia terhadap kemampuan teknologi yang terus berkembang pun semakin dibutuhkan. Meidy menjelaskan, “Meski memang masih perlu ditingkatkan, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya AI itu pasti sudah ada. Namun, perlu diingat juga bahwa kesadaran tersebut juga tergantung pada segmen pendidikan mereka. Mereka yang lebih mengikuti tren teknologi pasti lebih banyak memahami, ya.”

Meidy percaya bahwa mau tak mau, permintaan pasar terhadap AI pasti akan kian meningkat. “Mengingat banyak aspek kehidupan manusia yang juga melibatkan teknologi, tak terkecuali AI, demand, saya yakin, pasti akan tinggi seiring berjalannya waktu. Bagaimana tidak? Bahkan Netflix, Instagram, e-commerce, semua kan sudah menerapkan teknologi ini. Suggestion yang keluar diolah dari apa yang sebelumnya kita lihat. Masyarakat terus pakai itu dan saya yakin, tanpa terasa, nanti AI akan menjadi kebutuhan,” terang Meidy.

3. The hammer, the dance, dan peran AI

CEO Nodeflux Ceritakan Manfaat Teknologi AI di Masa PandemikSituasi di sejumlah stasiun di hari pertama PSBB Masa transisi (Instagram.com/@Jktinfo)

Masa di mana peraturan dibuat pemerintah untuk memartil kurva infeksi COVID-19 menjadi rata, atau diibaratkan sebagai the hammer, melalui penerapan PSBB telah dilewati oleh Indonesia. Kini, the dance pun telah tiba一suatu fase yang mewajibkan kita untuk menjalani rutinitas sehari-hari meski harus tetap berdampingan dengan ancaman Virus Corona sampai vaksin selesai dibuat. “Kita juga harus mengerti tujuan dari pemerintah. Bila the hammer terus-terus diterapkan, bisa-bisa unemployment makin banyak, purchase power melemah,” kata Meidy. 

Menanggapi datangnya masa the dance, ia mengatakan, “Sekarang tinggal bagaimana masing-masing pihak menjalankan tugas, ya. Dengan cara apa? Yah, dengan secara konsekuen menjalankan protokol kesehatan untuk menyongsong Normal Baru ini dengan baik. Jangan bersalaman, cuci tangan secara berkala, jaga jarak, pakai masker, itu semua, ‘kan, sudah jadi standar sosialisasi sekarang ini.” 

Pada fase ini lah Meidy menilai bahwa AI bisa memainkan peran penting. Peran AI dibutuhkan dalam upaya pengawasan praktik disiplin yang lebih efektif dan efisien. Mereka yang tak jaga jarak atau tak pakai masker, misalnya, dapat segera diketahui oleh pihak yang berwenang, mengingat sistem AI akan langsung mengirimkan notifikasi pelanggaran pada user. Sistem yang terpusat membuat proses pengawasan lebih terukur dan efektif, deteksi objek pun dilakukan melalui pemantauan otomatis yang hanya membutuhkan kecepatan koneksi kurang dari 2 MBps.

4. Data makin lengkap, teknologi makin pintar

CEO Nodeflux Ceritakan Manfaat Teknologi AI di Masa PandemikDok. Nodeflux

AI memang berpotensi memberi kontribusi bagi pengembangan infrastruktur dan teknologi, penindaklanjutan pelanggaran, atau evaluasi kebijakan. Namun untuk mendukung sistem AI yang lebih matang, ada satu hal yang menurut Meidy masih perlu dioptimalkan, yaitu data. “Data juga memberi pengaruh pada kinerja suatu teknologi, ya. Seperti yang kita tahu, mesin atau teknologi itu bisa jadi pintar, memang, namun hanya bila diberi asupan data yang relevan dan beraneka ragam. Nah, itu dia salah satu hal yang masih perlu diimprovisasi oleh negara kita. Infrastruktur sudah berprogres, tapi harus dipastikan bahwa progres ini akan terus berjalan. Kolaborasi antar industri juga dapat membantu memperkaya data,” tutup Meidy.

Topik:

  • Saraya Adzani

Berita Terkini Lainnya