Facebook salah satu akun media sosial yang banyak digunakan. Dari mulai dewasa bahkan remaja. Sayangnya, penggunaan akun media sosial untuk remaja perlu benar-benar diawasi.
Remaja rentan menjadi korban cyber bullying hingga sasaran grooming para predator anak. Facebook mendukung keamanan remaja di media sosial dengan menyediakan berbagai fitur pengawasan yang bisa diaktifkan oleh orangtua. Berikut ini adalah cara aktifkan pengawasan akun Facebook remaja demi melindungi mereka.
Pengawasan akun yang disediakan Facebook memungkinkan orangtua mengawasi akun anak. Anak juga bisa meminta pengawasan aktivitas akun Facebook miliknya kepada orangtua. Terdapat beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan orangtua dengan mengaktifkan pengawasan akun.
Mengetahui berapa banyak waktu yang dihabiskan anak menggunakan Facebook setiap harinya
Mengaktifkan mode tidur untuk membatasi penggunaan Facebook anak
Membatasi durasi anak menggunakan Facebook
Melihat teman Facebook anak
Mengelola dan menyetujui beberapa pengaturan privasi dan preferensi konten sensitif anak remaja
Melihat orang-orang dan halaman yang diblokir anak remaja mereka.
Melihat dan menyesuaikan pengaturan pemirsa anak remaja mereka, termasuk:
Orang yang bisa melihat postingan, cerita, atau reel mereka di masa mendatang
Orang yang bisa melihat daftar teman mereka
Orang yang bisa melihat orang, halaman, dan daftar yang mereka ikuti
Orang yang bisa melihat postingan yang menandai mereka di profil mereka
Orang yang bisa berkomentar di postingan publik mereka
Apakah ada orang yang bisa me-remix reel publik mereka di masa mendatang
Apakah mereka harus meninjau postingan yang menandai mereka sebelum postingan tersebut muncul di profil
Melihat dan menyesuaikan beberapa pengaturan detail profil anak remaja mereka, termasuk orang yang bisa melihat nomor telepon, alamat email, dan info lainnya seperti ulang tahun mereka
Untuk mengaktifkan pengawasan akun orangtua atau anak perlu memberikan undangan pengawasan akun. Berikut ini adalah cara lengkapnya.
Klik ikon garis tiga di kanan atas Facebook untuk masuk ke 'Menu'
Klik 'Pengaturan & Privasi', lalu pilih 'Pengaturan'
Pilih 'Family Center' di bagian 'Fitur dan sumber informasi'
Selanjutnya pilih 'Buat undangan'
Pastikan kamu telah membaca informasi yang muncul, lalu klik 'Buat undangan'
Pilih tautan undangan untuk menyalinnya ke clipboard
Tautan yang telah disalin diteruskan kepada anak remaja atau orangtua.
Untuk menerima undangan pengawasan akun, buka tautan yang diterima. Selanjutnya ikuti petunjuk di layar untuk menerima undangan pengawasan akun
Fitur membatasi waktu penggunaan Facebook membantu manajemen waktu anak menggunakan media sosial. Fitur ini bisa diaktifkan orangtua setelah anak menyetujui pengawasan akun. Untuk menetapkan batas penggunaan Facebook kamu bisa mengikuti langkah berikut:
Masuk ke akun Facebook
Selanjutnya klik foto profil di bagian kanan atas
Pilih menu 'Pengaturan & privasi'
Lalu klik 'Family Center'
Klik akun yang akan kamu awasi, lalu klik 'Kelola' di samping opsi pengaturan 'Waktu yang dihabiskan'
Klik jumlah waktu di bawah 'Batas harian'
Lalu pilih jumlah waktu yang kamu inginkan, lalu klik Simpan
Orangtua juga bisa mengaktifkan notifikasi pengingat batas waktu harian untuk anak. Atau memblokir aplikasi Facebook setelah batas waktu harian dihabiskan.
Masuk ke akun Facebook
Selanjutnya klik foto profil di bagian kanan atas
Pilih menu 'Pengaturan & privasi'
Lalu klik 'Family Center'
Klik akun yang ada awasi, lalu klik 'Kelola' di samping opsi pengaturan 'Waktu yang dihabiskan'
Selanjutnya memilih “Ingatkan remaja untuk menutup Facebook” jika kamu ingin mereka melihat pengingat untuk menutup Facebook, tetapi masih bisa menggunakannya. Atau memilih “Blokir remaja dari Facebook” jika kamu tidak ingin mereka bisa menggunakan Facebook setelah mencapai batas hariannya.
Dengan mengetahui cara aktifkan pengawasan akun Facebook remaja, kamu bisa menjaga keamanan anak dari berbagai dampak negatif di media sosial. Kamu bisa memastikan anak mendapatkan informasi yang sesuai dengan usianya. Selain itu, batas waktu harian yang diterapkan juga membantu anak agar tidak berlarut-larut bermain media sosial.