5 Digital Planner Terbaik 2026, Bikin Manajemen Waktu Gak Keteteran

- Notion, aplikasi fleksibel untuk mengatur proyek dan kebutuhan pribadi.
- Goodnotes 6, alternatif digital untuk menulis tangan dengan bantuan stylus dan fitur AI.
- Google Calendar, aplikasi sederhana namun andal untuk urusan jadwal dan pengingat.
Pernah nggak sih, kamu merasa sudah sibuk seharian tapi pas malam hari bingung tadi sebenarnya ngerjain apa saja? Atau mungkin, kamu punya banyak mimpi besar di tahun 2026 ini, tapi semuanya masih numpuk di kepala sampai bikin stres sendiri?
Jujur saja, di tengah gempuran notifikasi dan ritme hidup yang makin cepat, mengandalkan ingatan saja itu berisiko banget. Itulah kenapa digital planner bukan lagi sekadar tren estetik di media sosial, melainkan "otak kedua" yang kita butuhkan supaya tetap waras dan teratur.
Gak perlu bingung milih di antara ribuan aplikasi di App Store atau Play Store. Kami sudah merangkum 5 pilihan terbaik yang bisa kamu sesuaikan dengan gaya hidupmu, entah kamu si paling perfeksionis atau si paling praktis. Yuk, cek mana yang bakal jadi partner produktivitasmu tahun ini!
1. Notion, ruang kosong yang bisa jadi apa saja

Notion masih sering muncul di daftar rekomendasi digital planner, dan itu bukan tanpa alasan. Aplikasi ini ibarat meja kerja kosong, kamu bebas mengisinya dengan apa pun. Mulai dari jadwal harian, habit tracker, catatan keuangan, sampai proyek kerja yang kompleks.
Kelebihan Notion ada pada fleksibilitasnya. Kamu bisa membuat sistem kerja yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pribadi. Mau yang simpel atau super detail, semuanya bisa diatur sendiri.
Namun, fleksibilitas ini juga menuntut konsistensi. Kalau kamu tipe yang suka bereksperimen dan menikmati proses mengatur sistem, Notion bisa terasa sangat memuaskan. Tapi kalau jarang dibuka, tampilannya justru bisa ikut berantakan. Cocok buat kamu yang mengelola banyak proyek dan suka mengatur semuanya dalam satu tempat.
2. Goodnotes 6, alternatif digital untuk yang suka menulis tangan

Tidak semua orang nyaman sepenuhnya beralih ke catatan digital yang serba diketik. Kalau kamu masih menikmati sensasi menulis tangan, Goodnotes 6 bisa jadi jalan tengah yang pas.
Dengan bantuan stylus, aplikasi ini menghadirkan pengalaman mencatat layaknya di buku fisik, lengkap dengan berbagai template digital yang rapi dan estetik. Menariknya, Goodnotes 6 kini dibekali fitur berbasis AI yang bisa membantu merapikan tulisan tangan agar lebih mudah dibaca.
Buat sebagian orang, menulis manual justru membantu berpikir lebih pelan dan fokus. Goodnotes menangkap kebiasaan itu, lalu membungkusnya dalam format digital yang lebih praktis. Cocok buat mahasiswa atau pekerja kreatif yang mengandalkan catatan visual dan journaling.
3. Google Calendar, simpel tapi konsisten

Google Calendar sering dianggap terlalu biasa, padahal justru di situlah kekuatannya. Aplikasi ini tidak menawarkan tampilan yang rumit, tapi sangat andal untuk urusan jadwal dan pengingat.
Dengan fitur time blocking, kamu bisa membagi waktu kerja, istirahat, dan agenda pribadi dengan lebih seimbang. Integrasinya dengan Gmail dan Google Meet juga membuat semua jadwal terasa otomatis, tanpa perlu banyak pengaturan tambahan.
Buat kamu yang sering berpindah tempat dan perangkat, Google Calendar bekerja dengan tenang di latar belakang, mengingatkan tanpa ribet, dan jarang mengecewakan. Cocok buat kamu yang butuh sistem sederhana, presisi, dan mudah diandalkan.
4. Any.do, fokus ke tugas yang harus selesai

Kalau masalah terbesarmu adalah daftar tugas yang terus menumpuk, Any.do bisa jadi solusi yang lebih fokus. Aplikasi ini dirancang untuk membantu pengguna mengelola to-do list tanpa distraksi berlebihan.
Salah satu fitur andalannya adalah Daily Planner, yang mengajak kamu merencanakan hari setiap pagi. Bukan sekadar mencatat tugas, tapi juga menentukan prioritas agar hari terasa lebih terarah.
Dengan tampilan yang bersih dan sinkronisasi lintas perangkat, Any.do membantu memastikan tidak ada tugas kecil yang terlewat begitu saja. Cocok buat kamu yang sering lupa pekerjaan harian dan butuh pengingat yang konsisten.
5. Structured, melihat waktu dengan cara yang lebih jelas

Bagi sebagian orang, daftar tugas panjang justru bikin kepala penuh. Structured menawarkan pendekatan berbeda dengan menyajikan jadwal dalam bentuk timeline vertikal.
Lewat tampilan ini, kamu bisa melihat bagaimana waktu terpakai dari pagi sampai malam, termasuk jeda di antara aktivitas. Hasilnya, perencanaan terasa lebih realistis dan tidak menumpuk di satu waktu saja.
Structured membantu kamu fokus pada satu hal dalam satu waktu, tanpa harus merasa dikejar oleh daftar tugas yang tidak ada habisnya. Cocok buat kamu yang butuh visualisasi waktu agar tetap fokus dan tidak mudah kewalahan.
Setiap digital planner punya karakter dan keunggulan masing-masing. Ada yang cocok untuk mengatur proyek besar, ada pula yang lebih pas untuk menemani rutinitas harian.
Apa pun pilihanmu, kunci utamanya tetap sama: konsistensi. Digital planner hanyalah alat, tapi dengan alat yang tepat, mengelola waktu di tahun 2026 bisa terasa lebih ringan dan terarah. Kalau kamu sendiri, tipe yang suka sistem fleksibel atau justru yang serba simpel?


















