Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Google Batal Hapus Cookie Pihak Ketiga di Chrome

ilustrasi browser Google Chrome (pexels.com/Deepanker Verma)
Intinya sih...
  • Google mengubah rencana penghapusan cookie pihak ketiga dari Chrome menjadi sistem opt-out, memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna terhadap data mereka.
  • Tekanan dari regulator dan industri serta potensi penurunan pendapatan iklan menjadi faktor utama perubahan keputusan Google.
  • Sistem opt-out baru berpotensi memperluas dominasi pasar iklan Google, sementara pengiklan dan penerbit harus menyesuaikan strategi mereka.

Perkembangan dunia teknologi seringkali membawa perubahan yang signifikan, termasuk bagi ekosistem periklanan digital. Salah satu perubahan yang sempat ditunggu adalah keputusan Google untuk menghapus cookie pihak ketiga dari Chrome. Namun, kabar terbaru menunjukkan bahwa rencana tersebut kini berubah arah.

Setelah beberapa kali mengalami penundaan, Google memilih untuk menawarkan solusi lain berupa sistem opt-out bagi pengguna. Langkah ini menimbulkan reaksi beragam dari pelaku industri yang sudah bersiap menghadapi kebijakan baru. Apa sebenarnya alasan di balik perubahan strategi Google ini?

1. Apa Itu sistem opt-out baru dari Google?

ilustrasi mesin pencari (pexels.com/EVG Kowalievska)

Google memutuskan untuk tidak menghapus cookie pihak ketiga dari Chrome seperti yang direncanakan sebelumnya. Alih-alih, mereka mengusulkan sistem opt-out yang memungkinkan pengguna memilih apakah cookie pihak ketiga akan aktif atau tidak. Sistem ini memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna tentang bagaimana data mereka dikumpulkan selama penjelajahan web.

Anthony Chavez, Wakil Presiden Privacy Sandbox, menyebut bahwa sistem ini akan membuat pengguna lebih terinformasi. Pilihan ini dapat diubah kapan saja sesuai preferensi pengguna. Diskusi dengan regulator sedang berlangsung untuk memastikan perubahan ini diterima oleh industri.

2. Mengapa Google mengubah rencana?

ilustrasi memastikan (pexels.com/Tony Schnagl)

Perubahan keputusan ini tidak terjadi begitu saja. Google menghadapi berbagai kendala dari regulator dan tekanan industri yang kuat. Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) mengidentifikasi banyak kekhawatiran terkait rencana penghapusan cookie yang menyebabkan penundaan berulang kali.

Tekanan dari industri, terutama pengiklan dan penerbit, juga menjadi faktor penting. Penelitian menunjukkan bahwa penghapusan cookie pihak ketiga bisa menurunkan pendapatan iklan secara signifikan. Ini juga berpotensi memberi keuntungan besar bagi Google dalam pangsa pasar iklan.

3. Apa dampak bagi pengiklan dan penerbit

Ilustrasi merancang iklan menarik (pexels.com/Thirdman)

Lewat keputusan baru ini, pengiklan dan penerbit mungkin merasa lega, tetapi tidak sepenuhnya. Sistem opt-out baru berpotensi mengurangi dampak negatif dari penghapusan cookie terhadap pendapatan iklan mereka. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Google masih dapat memperluas dominasi pasar iklan mereka meski menggunakan sistem baru ini.

Meski begitu, transisi menuju sistem opt-out tetap memengaruhi cara pengiklan melacak dan menargetkan audiens. Penerbit juga perlu menyesuaikan strategi mereka agar tidak terdampak. Dampak jangka panjang dari keputusan ini masih harus dipantau.

4. Apa selanjutnya untuk regulasi dan implementasi?

Ilustrasi bos meminta iklan yang menarik (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Google kini harus menunggu persetujuan dari regulator sebelum menerapkan sistem opt-out ini secara penuh. Otoritas seperti CMA dan Kantor Komisioner Informasi (ICO) akan mengevaluasi pendekatan baru ini dan memberikan panduan lebih lanjut. Keterlibatan mereka sangat penting untuk memastikan bahwa sistem baru ini sesuai dengan regulasi privasi dan persaingan yang ada.

Perkembangan selanjutnya akan bergantung pada respons regulator terhadap perubahan ini. Hal ini akan menentukan implementasi sistem opt-out ke depan. Industri digital juga harus menyesuaikan diri agar kebijakan baru bisa diintegrasikan tanpa hambatan besar.

Keputusan Google untuk menunda penghapusan cookie pihak ketiga memberikan waktu bagi pengiklan dan penerbit beradaptasi. Namun, tantangan baru muncul dalam hal keseimbangan antara privasi pengguna dan kinerja iklan. Hal ini menarik karena pengguna perlu melihat bagaimana industri merespons kebijakan baru ini di masa mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us