IBM Gandeng Hacktiv8 untuk Program SkillsBuild, Ada Program Latihan AI

Dalam laporan terbaru IBM Institute for Business Value, sekitar 35 persen pemimpin bisnis di Indonesia percaya bahwa tenaga kerja lokal harus dilatih ulang atau ditingkatkan kemampuannya dalam tiga tahun ke depan. Ini selaras dengan temuan bahwa 67 persen perusahaan akan mengandalkan solusi otomasi untuk menjawab kesenjangan keterampilan yang ada. Fakta ini mendorong IBM untuk mengambil peran lebih aktif dalam membangun generasi baru developer yang tak hanya siap pakai, tapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi.

CEO Hacktiv8, Juventia Vicky Riana, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan melahirkan lulusan dengan mindset bertumbuh, serta mampu memecahkan masalah dan menguasai keterampilan teknologi terbaru. Sementara itu, Roy Kosasih selaku Presiden Direktur IBM Indonesia menekankan pentingnya membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk tidak sekadar menggunakan, tetapi juga membangun dan mengelola agen AI di masa depan.

IBM SkillsBuild bukanlah platform pembelajaran sembarangan. Program ini dirancang sebagai portal edukasi teknologi gratis, dengan kurikulum berbasis praktik dan materi ajar yang telah tersedia dalam lebih dari 20 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Topik yang diajarkan mencakup AI, keberlanjutan, keamanan siber, hingga cloud computing.

Bagi peserta yang mengikuti program ini, tersedia pula kredensial digital resmi dari IBM yang diakui secara global. Selain itu, versi lanjutan dari SkillsBuild bahkan menawarkan akses ke workshop, pembelajaran berbasis proyek, mentoring oleh pakar industri, hingga koneksi ke peluang kerja. Di era serba digital ini, kesempatan seperti ini menjadi sangat berharga, terutama bagi generasi muda yang ingin langsung tancap gas di dunia kerja teknologi.

Kolaborasi IBM dan Hacktiv8 bukan sekadar program pelatihan biasa. Ini adalah bagian dari solusi untuk menjawab tantangan global dalam transformasi digital dan membentuk ekosistem teknologi yang lebih inklusif di Indonesia. Saat banyak perusahaan memacu investasi di bidang AI, sangat penting untuk memastikan bahwa talenta lokal memiliki akses yang sama terhadap pembelajaran berkualitas tinggi.

Melalui langkah ini, Indonesia tidak hanya menjadi pasar teknologi, tapi juga produsen inovasi. Masa depan AI ada di tangan generasi muda yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bekal yang mereka miliki hari ini akan menentukan bagaimana wajah teknologi Indonesia esok hari—apakah akan menjadi pemain global atau sekadar pengguna pasif.