Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

InfraNexia Jadi Mesin Pertumbuhan Baru Infrastruktur Digital TelkomGroup

IMG_2914.jpeg
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama operating company PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia), resmi menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity dari Telkom kepada InfraNexia, Jakarta, Kamis (18/12). (Dok. Telkom)
Intinya sih...
  • InfraNexia menjadi penggerak pertumbuhan baru dalam infrastruktur digital Telkom.
  • Langkah strategis untuk meningkatkan fokus bisnis, efisiensi operasional, dan nilai tambah dari aset infrastruktur fiber TelkomGroup.
  • InfraNexia akan menyediakan layanan fiber connectivity bagi segmen wholesale dan memastikan tersedianya konektivitas berkualitas tinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama operating company PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia), resmi menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity dari Telkom kepada InfraNexia. Hal ini merupakan  tindak lanjut dari persetujuan pemegang saham independen Telkom melalui Rapat Umum Pemegang  Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara daring beberapa waktu lalu.

Penandatanganan dilakukan  secara langsung oleh Direktur Utama Telkom Dian Siswarini dan Direktur Utama InfraNexia I Ketut Budi  Utama yang disaksikan oleh Managing Director Business-2 Danantara Setyanto Hantoro dan Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng di Jakarta, pada Kamis (18/12).

1. Transformasi jangka menengah TLKM 30

IMG_2915.jpeg
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama operating company PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia), resmi menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity dari Telkom kepada InfraNexia, Jakarta, Kamis (18/12). (Dok. Telkom)

Kesepakatan ini merupakan tonggak penting bagi penguatan pilar infrastruktur digital yang dimiliki  Telkom sekaligus mengakselerasi implementasi strategi transformasi jangka menengah TLKM 30. Langkah strategis tersebut menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung percepatan pembangunan  ekosistem konektivitas digital yang merata di Indonesia. InfraNexia juga diproyeksikan menjadi penggerak  pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi nilai strategis aset jaringan fiber optik nasional dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital. 

Setelah dilakukan pengalihan sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity, InfraNexia akan memiliki lebih dari 50 persen dari total aset infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen accessaggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lainnya dengan nilai transaksi bisnis dan aset  mencapai Rp35,8 trilliun pada fase spin-off pertama. Sementara itu, fase spin-off kedua ditargetkan akan  tuntas sepenuhnya pada tahun 2026 yang akan dilakukan secara transparan, penuh kehati-hatian dengan  itikad baik dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. 

Setelah transaksi ini, kepemilikan saham efektif Telkom di InfraNexia meningkat menjadi 99,9999997 persen, mempertegas posisi Telkom sebagai Pemegang Saham Pengendali. Meski demikian, InfraNexia berkomitmen akan beroperasi secara netral dalam menyediakan layanan wholesale fiber connectivity kepada pelanggan eksternal maupun internal TelkomGroup untuk memastikan tersedianya konektivitas berkualitas tinggi dengan jangkauan luas yang selaras dengan kapabilitas perusahaan.

2. Sejalan dengan praktik terbaik di industri secara global

IMG_2913.jpeg
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama operating company PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia), resmi menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity dari Telkom kepada InfraNexia, Jakarta, Kamis (18/12). (Dok. Telkom)

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi  transformasi TLKM 30 dalam mengoptimalkan monetisasi aset strategis untuk mempercepat penciptaan nilai.

“Pemisahan bisnis wholesale fiber connectivity ke InfraNexia merupakan langkah strategis untuk  meningkatkan fokus bisnis, efisiensi operasional, dan nilai tambah dari aset infrastruktur fiber TelkomGroup. Melalui InfraNexia sebagai entitas yang berfokus penuh pada pengelolaan dan  pengembangan bisnis infrastruktur fiber, kami dapat mempercepat penetrasi jaringan, meningkatkan tata  kelola wholesale business model dan membuka peluang kemitraan strategis yang mendukung pemerataan  konektivitas digital nasional secara lebih efisien,” ujar Dian sesaat setelah pelaksanaan penandatangaan  akta pemisahan. 

Dian menambahkan, pendekatan yang diadopsi Telkom ini sejalan dengan praktik terbaik di industri secara global. Sejumlah operator telekomunikasi global seperti seperti Telstra (Australia), Telecom Italia  (TIM), Telefonica (Spanyol), O2 (Inggris) dan CETIN (Czech Republic) terbukti sukses meningkatkan  efisiensi dan valuasi serta potensi kemitraan strategis melalui pembentukan entitas pengelola bisnis infrastruktur jaringan secara terpisah. Hadirnya InfraNexia juga merupakan wujud dari komitmen Telkom dalam mendukung arah transformasi BUMN yang selaras dengan agenda nasional dan amanah dari Danantara serta BP BUMN untuk mempercepat pemerataan akses digital, meningkatkan penetrasi fixed broadband, serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. 

3. InfraNexia akan menyediakan layanan fiber connectivity

IMG_1225.jpeg
Gedung Telkom (dok. Telkom)

Sejalan dengan visi tersebut, Direktur Utama InfraNexia I Ketut Budi Utama, menjelaskan bahwa InfraNexia akan menyediakan layanan fiber connectivity bagi segmen wholesale dan memastikan  tersedianya konektivitas berkualitas tinggi secara luas. Model operasi InfraNexia dirancang memberikan  layanan wholesale yang transparan, adil, dan terbuka bagi seluruh industri. Potensi pasar yang terus  berkembang dan kebutuhan konektivitas digital lintas sektor yang meningkat, membuka peluang  strategis bagi InfraNexia untuk memperkuat perannya sebagai motor penggerak ekosistem konektivitas  nasional. 

“Kehadiran InfraNexia sebagai entitas yang mengonsolidasikan infrastruktur fiber akan mendorong  terciptanya ekosistem telekomunikasi yang lebih sehat, efisien, dan kompetitif. Pemisahan ini membuka  peluang kolaborasi yang lebih luas untuk memungkinkan lebih banyak pelaku industri merasakan manfaat  langsung dari layanan yang lebih kompetitif dan efisien,” ujar Ketut. 

Telkom meyakini bahwa langkah ini akan memperkuat posisi InfraNexia sebagai perusahaan wholesale fiber connectivity terdepan, sekaligus mengukuhkan posisi TelkomGroup sebagai market leader dan  enabler ekosistem digital nasional yang berdaya saing global. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihan Azizah
EditorJihan Azizah
Follow Us

Latest in Tech

See More

7 Game yang Bisa Dimainkan di Google, Gak Kalah Seru

18 Des 2025, 21:26 WIBTech