Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Menghindari Isu Copyright saat Live Streaming YouTube

ilustrasi seorang live streamer
ilustrasi seorang live streamer (freepik.com/DC Studio)
Intinya sih...
  • Gunakan musik dan aset bebas royalti untuk menghindari klaim otomatis dari sistem Content ID YouTube.
  • Hindari menayangkan cuplikan film, serial, atau acara TV tanpa izin resmi untuk menghindari pemblokiran konten.
  • Nonaktifkan audio yang berpotensi memiliki copyright dan hindari menayangkan konten video game yang dibatasi untuk mencegah klaim otomatis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah kamu tertarik untuk melakukan live streaming di Youtube? Live streaming di YouTube bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan sekaligus berisiko jika tidak memahami aturan copyright. Banyak streamer tidak sengaja melanggar karena menggunakan musik, gambar, atau konten berhak cipta tanpa izin.

Pelanggaran hak cipta bisa berakibat pada demonetisasi, penghapusan konten, hingga penghentian channel. Oleh karena itu, pemahaman tentang hak cipta sangat penting sebelum mulai melakukan live streaming. Berikut adalah beberapa tips penting untuk menghindari isu copyright saat live streaming YouTube.

1. Gunakan musik dan aset bebas royalti

ilustrasi playlist lagu
ilustrasi playlist lagu (pexels.com/cottonbro studio)

Musik dan aset visual seperti efek suara, grafik, atau latar animasi sering kali digunakan untuk memperkaya konten live streaming. Namun, menggunakan elemen tersebut tanpa lisensi resmi bisa berakibat fatal terhadap kelangsungan channel. Banyak lagu populer yang dilindungi sistem Content ID YouTube dan akan langsung memicu klaim otomatis ketika terdeteksi, meskipun hanya digunakan dalam hitungan detik.

Bahkan dalam jika ada latar atau suara yang tidak disengaja, pelanggaran tetap dianggap sah oleh sistem. Menghindari risiko tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan aset bebas royalti. YouTube menyediakan Audio Library yang berisi musik dan efek suara yang aman digunakan selama live streaming. Di luar itu, banyak penyedia berbayar seperti Epidemic Sound, Artlist, atau AudioJungle juga menawarkan lisensi resmi bagi kreator.

2. Hindari menayangkan cuplikan film, serial, atau acara TV

ilustrasi live streaming
ilustrasi live streaming (pexels.com/Mizuno K)

Menayangkan potongan video dari film, serial, atau acara televisi merupakan pelanggaran hak cipta paling umum yang terjadi secara tidak disadari. Beberapa orang menganggap bahwa jika hanya memutar klip berdurasi pendek pasti akan aman. Sayangnya, sistem Content ID sangat sensitif dan dapat mengenali bagian video tertentu meskipun hanya ditayangkan beberapa detik. Bahkan tanpa niat komersial, live tetap bisa dikenai klaim atau pemblokiran.

Jika konten membahas film atau acara TV, sebaiknya menghindari penggunaan materi visual secara langsung. Alternatif yang lebih aman adalah dengan menggunakan gambar resmi dari media promosi atau membuat ilustrasi sendiri sebagai pengganti visual asli. Untuk pembahasan bersifat ulasan atau edukasi, sangat disarankan memahami prinsip fair use, namun tetap berhati-hati karena penerapannya berbeda-beda tergantung konteks dan wilayah hukum yang berlaku.

3. Nonaktifkan audio yang berpotensi memiliki copyright

ilustrasi melakukan live streaming
ilustrasi melakukan live streaming (freepik.com/freepik)

Siaran langsung yang dilakukan di tempat umum atau dalam kondisi tidak terkontrol memiliki risiko tersendiri terkait audio latar. Musik dari toko, speaker acara, atau bahkan ringtone ponsel bisa secara tidak sengaja terekam oleh mikrofon. YouTube memiliki kemampuan untuk mendeteksi suara berlisensi meskipun terdengar samar di latar belakang. Untuk mencegah situasi ini, langkah paling efektif adalah menggunakan mikrofon dengan fitur noise cancelling yang hanya menangkap suara utama atau berbicara secara langsung menggunakan headset.

Jika kamu menggunakan konten yang berisiko (seperti game dengan soundtrack dengan hak cipta), streamer bisa mematikan audio tertentu melalui pengaturan perangkat lunak streaming seperti OBS atau Streamlabs. Banyak game modern memiliki opsi untuk menonaktifkan musik latar sambil mempertahankan efek suara penting. Cara ini efektif untuk menghindari klaim otomatis dari sistem sambil tetap mempertahankan pengalaman bermain.

4. Hindari menayangkan konten video game yang dibatasi

ilustrasi seorang live streamer
ilustrasi seorang live streamer (freepik.com/DC Studio)

Game memang menjadi salah satu kategori paling populer untuk konten live streaming. Namun, tidak semua game boleh ditayangkan secara bebas di platform seperti YouTube. Beberapa penerbit game menerapkan pembatasan ketat terhadap distribusi visual atau audio dari produk mereka, terutama jika game tersebut mengandung cutscene sinematik, dialog yang di-dubbing, atau soundtrack berlisensi.

Sebelum menayangkan sebuah game, penting untuk menelusuri kebijakan resmi dari pengembang atau penerbitnya. Informasi ini biasanya tersedia melalui situs resmi atau halaman FAQ mereka. Beberapa game memperbolehkan monetisasi untuk siaran langsung, sementara yang lain hanya memperbolehkan untuk tujuan non-komersial.

Live streaming di YouTube bukan hanya soal berbicara di depan kamera, tetapi juga tanggung jawab terhadap legalitas konten yang ditampilkan. Menghindari isu copyright saat live streaming YouTube sebenarnya tidak sulit asalkan streamer mau mempelajari aturan dasar dan menggunakan sumber daya yang legal. Mulailah menerapkan tips ini agar live streaming tetap lancar dan bebas dari masalah hak cipta.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us