5 Kontroversi Elon Musk Terkait Aplikasi Twitter

Pemilik Tesla ini memang sangat menarik

Siapa yang tidak kenal Elon Musk? CEO Tesla yang kini telah membeli media sosial yaitu Twitter. Ia resmi mengambil alih Twitter setelah mengalami proses yang panjang dengan angka yang fantastis yaitu senilai 44 miliar dolar AS atau jika dirupiahkan yaitu Rp682,5 triliun. 

Alasan mengapa Elon membeli Twitter dengan tegas ia sampaikan bukan karena uang. Ia bermaksud untuk memberikan ruang dalam berdiskusi yang tidak memecah belah banyak pihak. Hal ini dilontarkan dalam cuitannya ‘Dear Twitter Advertisers’ pada 27 Oktober lalu.

Saat Elon mulai terjun menjadi pemilik Twitter, kontroversialnya mulai bermunculan di berbagai linimasa. Beberapa yang menjadi topik bahasannya adalah sebagai berikut.

1. Pertama kali Elon Musk mengambil alih Twitter, ia telah melakukan pemecatan lebih dari setengah dari keseluruhan karyawan

5 Kontroversi Elon Musk Terkait Aplikasi TwitterIlustrasi pemecatan karyawan(pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Elon melakukan PHK terhadap karyawannya dari 7.500 menjadi 2.700 karyawan. Hal ini ia lakukan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan pasca telah menggelontorkan uang yang cukup besar untuk akuisisi Twitter.

Menariknya setelah menggugurkan karyawannya, Elon kembali membuka lowongan kerja di Twitter baru-baru ini. Ia membuka lowongan untuk posisi engineer dan juga sales. Elon juga melakukan ultimatum kepada seluruh karyawannya untuk bekerja lebih keras atau berhenti dan mendapatkan pesangon 3 kali gaji. 

2. Telah memiliki followers terbanyak kedua setelah Barack Obama di Twitter   

5 Kontroversi Elon Musk Terkait Aplikasi TwitterFollowers Elon Musk menempati urutan kedua (dok.pribadi/Kurnia Rahmi)

Berdasarkan website socialblade.com, Elon Musk menempati peringkat kedua followers terbanyak setelah Barack Obama. Hal ini terjadi karena terdapat peningkatan followers yang cukup tinggi sepanjang bulan Oktober - November.

Akan tetapi dikutip Bussines Insider sebanyak 70% followers Elon Musk diduga merupakan akun palsu. Karena sebagian besar akun tersebut merupakan akun yang sudah tidak aktif diakibatkan telah off selama 3 bulan lamanya.

3. Elon Musk membuka kembali akun Donald Trump 

5 Kontroversi Elon Musk Terkait Aplikasi TwitterAkun twitter Donald Trump (dok.pribadi/Kurnia Rahmi)

Akun Donald Trump sudah ditutup secara permanen oleh Twitter sejak januari lalu. Alasannya, karena akun tersebut telah banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran dari ketentuan Twitter. Hal ini juga diumumkan melalui akun Twitter Safety. 

Kendati demikian, setelah Elon menjadi pemilik baru Twitter, ia mengumumkan bahwa akun dari Donald Trump dikembalikan.  Melalui polling yang ia buat sebelumnya melalui Twitter selama 24 jam, hasilnya 57% menyetujui jika akun Trump dikembalikan. Sayangnya, setelah peristiwa tersebut Trump sampai saat ini masih belum menggunakan akunnya sama sekali.   

4. Elon Musk mengancam akan membuat smartphone apabila Apple melakukan banned terhadap Twitter

5 Kontroversi Elon Musk Terkait Aplikasi TwitterIlustrasi smartphone Elon Musk (pexels.com/Limon Das)

Setiap aplikasi yang masuk ke dalam Apple Store atau pun Google Store adalah aplikasi yang sudah lolos dari syarat dan ketentuan dari masing-masing platform tersebut. Tidak terkecuali Twitter yang sangat riskan terhadap opini-opini yang mengiring pada kebencian dan lainnya. Sehingga aplikasi ini berisiko dikeluarkan oleh kedua platform tersebut.

Kemudian, tanggapan dari Elon terkait hal ini di luar dugaan. Dalam cuitannya ia berujar, bahwa dia akan membuat smartphone sendiri apabila benar-benar akan dikeluarkan. Hal ini disampaikan setelah Liz Wheeler membuat cuitan melalui Twitter, “Pria itu membuat roket ke Mars, smartphone kecil seharusnya gampang, kan?”.  

Baca Juga: Bye! Elon Musk Tak Lagi Jadi Orang Terkaya di Dunia 

5. Membuat kebijakan tarif Twitter untuk akun bercentang biru

5 Kontroversi Elon Musk Terkait Aplikasi TwitterIlustrasi tarif twitter untuk pengguna centang biru(pexels.com/Alexander Mils)

Twitter saat ini memiliki kebijakan baru yaitu akan memberikan tarif terhadap akun bercentang biru. Biaya yang harus dikeluarkan oleh akun ini sebesar $7,99,- atau sekitar Rp125,000,-. Negara-negara yang sudah terkena kebijakan ini diantaranya, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Inggris serta direncanakan India menjadi negara selanjutnya. 

Ternyata Elon Musk ini punya banyak banget kebijakan-kebijakan yang tak terduga, ya. Padahal Elon baru saja menjadi CEO barunya Twitter. Gimana, menurut kamu? Setujukah dengan langkah yang diambil Elon?

Baca Juga: Elon Musk Akan Tambah Jumlah Karakter Twit di Twitter Jadi 4000!

Kurnia Rahmi Photo Writer Kurnia Rahmi

Manusia yang hanya ingin tahu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya