Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Laptop Ramah Lingkungan di MWC 2023, Tanda Masa Depan?

ilustrasi daur ulang atau recycle (unsplash.com/Sigmund)

Dalam perhelatan Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, pada 27 Februari–2 Maret 2023 kemarin, berbagai produsen teknologi menunjukkan produk terbaiknya. Namun, saat itu, ada satu tren yang paling disorot: kesinambungan dengan lingkungan.

Benar, menurut Statista, sampah elektronik atau e-waste menumpuk hingga 50 juta ton tiap tahunnya. Tren ramah lingkungan memang sudah lama terdengar, tetapi dengan MWC 2023, apakah aspek ramah lingkungan akan jadi pertimbangan produsen teknologi ke depannya?

ThinkPad Lenovo diproduksi lebih ramah lingkungan

Lenovo ThinkPad X1 Fold 2 (Dok. Lenovo)

Sebagai salah satu perusahaan yang tampil di MWC 2023, Lenovo menegaskan komitmennya dalam mengurangi e-waste. Dengan proses manufaktur baru, laptop Lenovo digadang-gadang akan mengurangi material baru sehingga turut mengurangi tumpukan sampah elektronik. Hal ini dilakukan dengan:

  • Menggunakan material daur ulang (seperti plastik) untuk suku cadang laptop.
  • Menggunakan kardus daur ulang sebagai kemasan.
  • Menggunakan bahan bakar hayati atau biofuel untuk shipping produk.
  • Menggunakan energi terbarukan sebagai pendorong manufakturnya.

Laptop ThinkPad Z13 Gen. 2 adalah hasilnya. Ditenagai prosesor AMD Ryzen 7000 series dan Windows 11, laptop ini memiliki cover opsional yang terbuat dari 100 persen serat rami yang terikat dengan cover atas laptop berbahan 75 persen aluminium yang didaur ulang. Hadir pada Juli 2023, Lenovo ThinkPad Z13 Gen. 2 dibanderol €1.649 (Rp27 juta).

Sebelumnya, Lenovo juga mengumumkan ThinkPad X1 Fold Gen. 2 pada 2022. Sudah tersedia sejak Q4 2022 di harga US$2.499 (Rp38,5 juta), laptop layar lipat ini memiliki komponen, seperti susunan eksterior dan dudukan magnet, yang terbuat 100 persen dari sampah plastik yang telah didaur ulang.

Lenovo bukanlah yang pertama atau satu-satunya

Sehari sebelum MWC 2023, Lenovo pun sempat mengunggah pernyataan mengenai gagasannya untuk menggunakan bahan-bahan daur ulang sepenuhnya di produknya per 2025. Wah, menarik, ya? Meski begitu, ini bukanlah komitmen yang dibuat satu-satunya oleh Lenovo.

Selain Lenovo, Acer juga ingin lebih ramah lingkungan dengan Earthion, menghasilkan laptop dengan material daur ulang, Acer Aspire Vero. Mengurangi emisi karbon dioksida 21 persen, jajaran Aspire Vero memiliki sasis yang terdiri dari 30 persen materi plastik daur ulang. Selain itu, Acer juga menggunakan plastik daur ulang 50 persen untuk keyboard dan kemasan 100 persen daur ulang.

Concept Luna oleh Dell menggunakan robot micro-factory. (Dok. Dell)

Sejak 2021, Dell juga mengeluarkan Concept Luna untuk menanggulangi e-waste. Dengan Concept Luna, para pengguna laptop Dell bisa membongkar laptop layaknya merakit PC sehingga pengguna bisa mengganti suku cadang yang bermasalah dibanding beli laptop baru.

Untuk laptop gaming, HP juga telah merilis Omen 16 (US$1.049/Rp16 jutaan) dan 17 (US$1.369/Rp21 juta) pada 2021. Kedua laptop diproduksi dengan aluminium daur ulang untuk keyboard dan plastik daur ulang untuk keycap-nya, kotak speaker dari sampah plastik daur ulang, serta kemasan dan bantalan serat yang 100 persen bisa didaur ulang.

Selain jajaran laptop Omen, HP juga merilis Elite Dragonfly G2 pada 2021. Sebagai laptop paling ringan yang ditenagai Intel Core Gen. 11, HP mengklaim laptop ini "paling ramah lingkungan" dengan bahan-bahan daur ulang, terutama sampah plastik. Laptop ini dipatok seharga US$3.106 (Rp47,5 jutaan).

Tren ramah lingkungan harus jangka panjang

Perusahaan smartphone pun telah beradaptasi untuk mengurangi sampah elektronik. Sebagai contoh, Google Pixel 7 dan 7 Pro telah menggunakan rangka 11 persen dari aluminium daur ulang, dan housing-nya pun menggunakan besi 80 persen hasil daur ulang.

Lalu, Samsung Galaxy S23 5G series juga menggunakan bahan daur ulang, terutama kaca daur ulang untuk Corning Gorilla Glass Victus 2 sebagai proteksi. Selain itu, Samsung juga menggunakan jala ikan, plastik, dan aluminium daur ulang untuk memproduksi komponen-komponen Galaxy S23 5G series.

Samsung Galaxy S23 Ultra 5G (Dok. Samsung)

Dari Lenovo hingga Samsung, ini hanya segelintir perusahaan teknologi yang menggaungkan kesinambungan dan ramah lingkungan di produknya. Namun, selain harga yang mahal, beberapa produk pun masih berupa konsep atau hanya eksklusif untuk internal dan media, contohnya Concept Luna. 

Dengan MWC 2023, manufaktur produk ramah lingkungan mulai merambah ke pencinta teknologi di seluruh dunia. Para produsen teknologi pun mulai memandang aspek ramah lingkungan setara pentingnya dengan spesifikasi gahar sehingga bukan cuma performa, masa depan juga jadi prioritas.

Lebih optimistis, Bumi pun diuntungkan karenanya. Selain sampah plastik, sampah elektronik (terutama dari para pengguna gadget yang main mengganti perangkat) juga berdampak besar untuk Bumi. Jadi, semoga saja, tren ini lebih menjamur di masa kini dan masa depan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Alfonsus Adi Putra
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us