Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Nusantara Lima Bisa Jadi Tonggak Baru Kedaulatan Satelit Indonesia?

Satelit Nusantara Lima (N5)
Satelit Nusantara Lima (N5) (psn.co.id)
Intinya sih...
  • Satelit Nusantara Lima membawa misi pemerataan akses digital di Indonesia, dengan kapasitas 160 Gbps dan cakupan luas hingga ke pelosok negeri.
  • Spesifikasi Satelit Nusantara Lima meliputi masa operasional lebih dari 15 tahun, kapasitas 160 Gbps, dan dukungan 101 Ka-band spot beam.
  • Keterkaitan antara Satelit Nusantara Lima dan Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan kemandirian teknologi dan pemerataan digital di Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Peluncuran Satelit Nusantara Lima (N5) pada 10 September 2025 dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia. Setelah tertunda tiga hari akibat cuaca buruk dan potensi kendala teknis, roket Falcon 9 milik SpaceX akhirnya sukses meluncurkan N5 menuju orbit transfer geostasioner. Berkat kapasitas hingga 160 Gbps, satelit ini digadang sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dan diproyeksikan memperluas akses internet hingga pelosok nusantara.

Satelit Nusantara Lima (N5) siap melangit dari Landasan 40 Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral. Kurang dari 30 menit setelah lepas landas, satelit produksi Boeing ini mulai menempuh perjalanan menuju orbit geostasioner (sekitar 35 ribu kilometer di atas permukaan bumi). N5 merupakan satelit terbaru milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang didesain untuk mendukung konektivitas digital nasional melalui teknologi Very High Throughput Satellite (HTS).

Kehadiran N5 menambah daftar panjang kiprah satelit Indonesia, setelah Palapa A1 pada 1976, Nusantara Satu pada 2019, dan SATRIA-1 pada 2023. Dibanding pendahulunya, Nusantara Lima memiliki kapasitas dan jangkauan lebih luas, sehingga diharapkan menjadi pilar baru pemerataan digital. Tidak hanya itu, keberadaannya juga menegaskan peran Indonesia sebagai pengelola teknologi satelit untuk kepentingan rakyat. Lalu, mengapa Satelit Nusantara Lima (N5) dianggap sebagai poros kedaulatan satelit Indonesia? Simak penjelasan berikut!

1. Satelit Nusantara Lima hadir membawa misi penting untuk mewujudkan pemerataan akses digital di seluruh Indonesia

peluncuran Satelit Nusantara Lima (N5)
peluncuran Satelit Nusantara Lima (N5) (x.com/@SpaceX)

Satelit Nusantara Lima (N5) hadir membawa misi besar yakni menghadirkan akses internet cepat dan merata hingga ke pelosok negeri. Dibekali dukungan 101 Ka-band spot beam, N5 menjadi satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara. Berada pada slot orbit 113° Bujur Timur yang dikenal sebagai golden spot, satelit ini memiliki cakupan luas yang mencakup seluruh Indonesia, termasuk wilayah timur yang kerap mengalami keterbatasan jaringan terestrial. Posisi tersebut berada tepat di dalam rentang astronomis Indonesia, yakni 95° hingga 141° BT.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa N5 bukan sekadar infrastruktur, melainkan jembatan untuk pemerataan kesempatan. Satelit ini dirancang khusus untuk kepentingan rakyat. Kehadirannya turut membuka ruang lebih luas bagi pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, pengembangan UMKM berbasis daring, hingga akses hiburan dan informasi di daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.

“Satelit Nusantara Lima adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas. Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi juga kesempatan yang sama. Anak-anak di Maluku dan Papua akan mendapat akses belajar setara dengan anak-anak di Jakarta, pasien di pulau kecil bisa berkonsultasi dengan dokter terbaik, dan UMKM kita mampu bersaing di dunia digital. Inilah makna pemerataan digital yang sesungguhnya,” ujar Meutya dalam siaran pers resmi Komdigi, Jumat (12/9/2025).

2. Detail spesifikasi Satelit Nusantara Lima yang resmi meluncur dari Amerika Serikat

peluncuran Satelit Nusantara Lima (N5)
peluncuran Satelit Nusantara Lima (N5) (x.com/@SpaceX)

Melansir laman resmi PSN, Satelit Nusantara Lima dibangun menggunakan platform Boeing 702MP. Satelit ini memiliki masa operasional lebih dari 15 tahun dengan kapasitas yang diklaim terbesar di Asia, yakni mencapai 160 Gbps. Berbekal teknologi Very High Throughput Satellite (HTS), Nusantara Lima membagi cakupan layanan ke dalam 101 Ka-Band spot beam. Sistem ini mendukung efisiensi frekuensi melalui frequency re-use, sehingga bandwidth dapat dimaksimalkan. Berkat kemampuan tersebut, Nusantara Lima hadir sebagai solusi konektivitas bagi lebih dari 17.000 pulau di Indonesia, sekaligus menjangkau Filipina dan Malaysia.

Menurut laporan Katadata, PSN menyiapkan tujuh stasiun bumi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, antara lain di Cikarang, Banjarmasin, Aceh, Bengkulu, Gresik, Kupang, dan Tarakan. Keberadaan stasiun-stasiun ini memastikan kelancaran konektivitas satelit dan stabilitas layanan komunikasi di seluruh Nusantara. Selain difungsikan sebagai satelit utama, Nusantara Lima juga diproyeksikan menjadi pendukung SATRIA-1, berperan sebagai cadangan jika terjadi gangguan atau keterbatasan kapasitas. CEO PSN, Adi Rahman Adiwoso, menyebut nilai investasi peluncuran satelit ini mencapai Rp7 triliun hingga Rp7,5 triliun. Ia menegaskan kebutuhan kapasitas satelit di kawasan terus meningkat, di mana saat ini total kapasitas dari Telkom dan PSN baru mencapai sekitar 400 Gbps.

Meski diluncurkan melalui kerja sama dengan mitra global, kendali orbit dan pengelolaan tetap berada di tangan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Hal ini menegaskan bahwa kolaborasi internasional turut memperkuat kedaulatan satelit dan kapasitas nasional. Dari kota besar hingga pelosok terpencil, semuanya akan merasakan manfaat nyata dari pemerataan digital berkat peluncuran satelit Nusantara Lima.

3. Keterkaitan antara Satelit Nusantara Lima dan Asta Cita Presiden Prabowo

ilustrasi persebaran jaringan internet di berbagai wilayah
ilustrasi persebaran jaringan internet di berbagai wilayah (freepik.com/rawpixel.com)

Arah pembangunan Satelit Nusantara Lima (N5) sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian sekaligus kedaulatan teknologi. Transformasi digital dipandang sebagai agenda strategis untuk memastikan seluruh warga negara dapat menikmati manfaat pembangunan. N5 hadir melengkapi fungsi satelit SATRIA-1 yang berfokus pada konektivitas sektor publik, terutama bidang pendidikan dan kesehatan.

Dari perspektif sejarah, kehadiran N5 merupakan kelanjutan dari perjalanan panjang Indonesia dalam teknologi satelit. Dimulai dari Palapa A1 yang menyatukan komunikasi di seluruh Nusantara, hingga SATRIA-1 yang memperkuat layanan dasar, kini N5 tampil dibekali kapasitas besar untuk menjawab tuntutan era digital. Langkah ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pengelola satelit yang memiliki visi jangka panjang.

4. Peluncuran Satelit Nusantara Lima membuka jalan bagi kesempatan lebih luas dalam menunjang kebutuhan hidup masyarakat

Satelit Nusantara Lima (N5) diproyeksikan mulai beroperasi penuh pada 1 April 2026 dengan usia operasional lebih dari 15 tahun. Melalui jangkauan yang luas, N5 diperkirakan akan memberi dampak signifikan terhadap peningkatan daya saing bangsa di era digital. Dengan memperluas akses bagi seluruh lapisan masyarakat, satelit ini berfungsi sebagai sarana penting untuk mendorong terciptanya kesetaraan sosial dan ekonomi.

Penyebaran stasiun bumi yang mencakup wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur dirancang agar layanan N5 mampu menjangkau kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hal ini memastikan masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses internet dapat menikmati layanan digital berkualitas. Melalui adanya stasiun-stasiun bumi ini, akses untuk pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi menjadi lebih merata. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menghadirkan pemerataan digital hingga pelosok negeri.

Kiprah N5 menegaskan bahwa teknologi bukanlah hak eksklusif segelintir orang, melainkan aset bersama untuk mempercepat kemajuan bangsa. Peluncurannya menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menjaga sekaligus memperkuat kedaulatan satelit. Dengan kapasitas besar, orbit strategis, serta manfaat yang menjangkau masyarakat kecil hingga dunia usaha, N5 menandai babak baru transformasi digital nasional sekaligus memerkokoh posisi Indonesia sebagai pusat konektivitas di kawasan Asia Pasifik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

Apa Itu Saweria yang Banyak Digunakan Streamer? Ini Fiturnya

15 Sep 2025, 11:45 WIBTech