5 Jenis Error dalam Programming yang Perlu Diantisipasi

Bikin programmer kelabakan dan geleng-geleng kepala

Bagi seorang programmer, error adalah tantangan terbesar yang perlu diantisipasi sedini mungkin. Tidak ada yang ingin menghadapi situasi di mana error muncul saat menjalankan atau mengompilasi program. Ada beberapa alasan mengapa error dapat terjadi dalam suatu program, mulai dari kesalahan penulisan sintaks, kesalahan logika, hingga masalah runtime yang menjadi akar dari error yang muncul.

Lalu, sebagai seorang programmer pemula, tentu sangat penting untuk memahami berbagai jenis error yang umumnya ditemui dalam dunia pemrograman. Pemahaman dasar ini menjadi kunci penting jika ingin menjadi seorang pengembang perangkat lunak yang handal di industri teknologi. Kemampuan menangani setiap error juga dapat dianggap sebagai modal untuk menjaga agar error tidak mengganggu jalannya program yang telah dibuat. Pada artikel ini, mari sama-sama belajar dan menggali lebih dalam tujuh jenis error beserta strategi penanganannya. So, let's start!

1. Syntax error adalah error yang terjadi karena kesalahan sintaks

5 Jenis Error dalam Programming yang Perlu Diantisipasiilustrasi syntax pada bahasa pemrograman (unsplash.com/Mika Baumeister)

Syntax error adalah jenis kesalahan yang terjadi ketika sintaks (tata bahasa) suatu program tidak mengikuti aturan yang ditentukan oleh bahasa pemrograman yang digunakan. Sintaks program harus sesuai dengan aturan sintaks bahasa pemrograman agar dapat diinterpretasikan dan dieksekusi oleh mesin atau interpreter. Apabila kurang satu karakter saja, maka interpreter menganggap satu code ini tidak mengandung satu instruksi lengkap.

Misalnya dalam bahasa pemrograman Python, apabila tanpa tanda kurung tutup saja akan menyebabkan syntax error. Ketika sebuah program mengandung syntax error, kompiler atau interpreter akan memberikan pesan kesalahan yang mengindikasikan baris dan posisi di mana kesalahan terjadi. Kesalahan ini perlu diperbaiki sebelum program dapat dijalankan dengan benar. Maka dari itu, kamu perlu teliti dan mencermati setiap sintaks yang kamu ketikkan.

Baca Juga: 5 Bahasa Pemrograman Terpopuler 2023, Programmer Wajib Tahu

2. Semantic error adalah kesalahan yang sulit dikenali oleh programmer

5 Jenis Error dalam Programming yang Perlu Diantisipasiilustrasi semantic error (unsplash.com/Joan Gamell)

Semantic error adalah jenis kesalahan dalam pemrograman yang tidak terkait dengan sintaks (tata bahasa), tetapi dari segi arti atau makna dari kode. Kesalahan semantik terjadi ketika program dapat dijalankan tanpa memunculkan pesan kesalahan sintaks, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan karena ada kekeliruan dalam logika atau makna dari program tersebut. Berbeda dengan syntax error, di mana kesalahan dapat terdeteksi oleh kompilator atau interpreter selama tahap kompilasi atau eksekusi awal, kesalahan semantik lebih sulit untuk diidentifikasi karena program dapat berjalan tanpa adanya kesalahan sintaks yang terdeteksi.

Misalnya, diketahui suatu bilangan a = "5" dan b = 2. Meski tidak terdapat syntax error, hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Ini karena operator + dalam konteks ini akan melakukan concatenate (penggabungan) string, bukan penjumlahan matematika. Sebagai hasilnya, result akan menjadi string "52" bukan angka 7. Kesalahan semantik ini terjadi karena adanya kekeliruan dalam logika atau makna dari operasi yang dilakukan. Untuk memperbaiki kesalahan ini, kamu perlu memastikan bahwa kedua operand yang dijumlahkan adalah tipe data yang sesuai. Kalau datanya string, tapi pasangannya data integer, maka harus kamu ubah terlebih dahulu ke data integer.

3. Runtime error disinyalir karena adanya akses data yang tidak valid

5 Jenis Error dalam Programming yang Perlu Diantisipasiilustrasi terjadinya authentication failed sehingga menghasilkan error code (unsplash.com/Markus Spiske)

Berikutnya adalah runtime error. Kesalahan yang satu ini terjadi selama berlangsungnya eksekusi program. Akar permasalahan akibat terjadinya runtime error ini karena adanya akses data yang tidak valid maupun pembagian dengan bilangan nol. Selain akses data yang tidak valid dan pembagian dengan nol, runtime error juga dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi lainnya, seperti penggunaan pointer yang tidak diinisialisasi dengan benar, pembebanan modul atau pustaka yang hilang, atau bahkan penggunaan memori yang berlebihan.

Pada saat program berjalan, sistem mengeksekusi setiap instruksi satu per satu. Ketika mencapai titik di mana terjadi akses atau operasi yang tidak valid, runtime error akan terjadi. Penting untuk dicatat bahwa runtime error tidak selalu terkait dengan bahasa pemrograman tingkat rendah. Bahkan, bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Python atau Java juga bisa saja mengalami runtime error, terutama ketika aplikasi berinteraksi dengan sumber daya eksternal atau ketika data yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan.

4. Compilation error hampir serupa dengan syntax error

5 Jenis Error dalam Programming yang Perlu Diantisipasiilustrasi compilation error (youtube.com/Intact Abode)

Bergeser ke jenis error selanjutnya ada compilation error. Compilation error (kesalahan kompilasi) merupakan jenis kesalahan yang terjadi selama proses kompilasi program. Error ini mirip dengan syntax error di mana pemicunya sama-sama berakar dari pelanggaran aturan tata bahasa dari masing-masing bahasa pemrograman yang digunakan.

Namun, compilation error memiliki perbedaan dengan syntax error. Syntax error terdeteksi selama tahap analisis sintaksis atau pembacaan kode oleh compiler atau interpreter. Sedangkan, compilation error terjadi selama tahap kompilasi, yaitu saat compiler mencoba menerjemahkan kode sumber ke dalam bentuk yang dapat dieksekusi oleh mesin.

Lebih luas lagi, jika kamu perhatikan dengan teliti, compilation error merujuk kepada kesalahan yang terjadi selama tahap analisis semantik atau pembuatan kode objek, seperti deklarasi variabel yang ganda atau tipe data yang tidak cocok. Sedangkan syntax error adalah subkategori dari compilation error. Biasanya kesalahannya terkait dengan ketidaksesuaian aturan tata bahasa yang ditentukan oleh bahasa pemrograman, seperti kurangnya tanda kurung atau titik koma.

5. File not found error adalah kesalahan paling sering ditemui orang awam dan programmer

5 Jenis Error dalam Programming yang Perlu Diantisipasiilustrasi error file not found (dok.microsoft.com)

Siapa, sih, yang belum kenal dengan error yang satu ini? Yap, "file not found." Kesalahan ini umumnya terjadi ketika sebuah program mencoba mengakses atau membuka suatu file, tetapi tidak dapat menemukannya di lokasi yang ditentukan. Kesalahan "file not found" sering kali menjadi penyebab utama dari ketidakberhasilan operasi file dalam berbagai aplikasi atau skrip. Pesan ini muncul akibat program atau skrip mencoba membuka atau membaca file yang sebenarnya tidak ada pada direktori yang ditentukan.

Untuk mengatasi kesalahan "file not found," perlu dilakukan pemeriksaan lokasi dan nama file yang benar. Kamu juga perlu memastikan izin akses yang diperlukan serta menangani situasi di mana file mungkin tidak tersedia pada saat aplikasi berjalan. Pemrograman defensif dengan menambahkan penanganan kesalahan dan memastikan robustness dalam operasi file dapat membantu meningkatkan kinerja dan kehandalan program.

Setiap error pastinya memiliki karakteristik berbeda. Beda jenis error tentu beda pula cara penanganannya. Dengan kamu memahami setiap ciri dari jenis error yang telah dijelaskan dalam artikel ini, tentu sebagai programmer kamu perlu mewaspadai sedini mungkin ketika terjadi error pada tahapan debugging selanjutnya. Jadi, tipe error mana, nih, yang paling sering kamu temui? 

Baca Juga: 5 Ciri Kamu Mengalami Overwhelmed saat Belajar Bahasa Pemrograman

Reyvan Maulid Photo Verified Writer Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya