TikTok Berkomitmen Utamakan Konten Lokal untuk Pengguna Indonesia

Masyarakat Indonesia memang tidak memiliki budaya merayakan Halloween. Namun untuk tetap meramaikannya, TikTok baru saja merilis hashtag challenge bertajuk #KisahMistis. 

Aplikasi tersebut melengkapinya dengan filter hantu-hantu khas Indonesia. Contohnya, pocong, kuntilanak, dan bahkan wewe gombel. Head of User and Content Operations TikTok Indonesia Angga Anugrah Putra mengatakan bahwa ini bertujuan untuk membuat TikTok menjadi platform global rasa lokal.

“Kita bikin stiker, hantunya bukan drakula atau vampir, tetapi yang rambutnya panjang itu,” celetuk Angga sambil tertawa.

Sekali lagi TikTok membuktikan diri bahwa ia tak sekadar hiburan untuk anak muda. Agustus lalu, untuk memeringati HUT RI ke-74, para pengguna ditantang untuk mengekspresikan kemerdekaan versi mereka. Challenge bertajuk #EkspresiMerdeka ini mendapatkan 64,9 juta views.

“Kita juga sadar bahwa kebanyakan pengguna kita adalah milenial, anak muda. Jadi kita harus jaga spirit juga, don’t take this for granted karena pendahulu kita melakukan sesuatu supaya kita ada di titik ini. Jadi kita mengadakan challenge merdeka versinya mereka (pengguna) itu kayak gimana,” jelas Angga.

Tak hanya itu, platform berbagi video pendek tersebut juga sempat merilis tagar #AyoBersatu. Ini untuk menanggapi isu-isu rasisme dan perpecahan yang sempat dihadapi bangsa ini. TikTok mengajak agar masyarakat Indonesia tetap mengutamakan persatuan.

Dalam dua tahun terakhir ini masyarakat Indonesia paling menyukai konten makanan. Bahkan tercatat bahwa video paling populer di TikTok adalah cara membuat risoles dari Yackikuka.

Video sederhana tersebut berhasil meraih 750 ribu likes. Selain makanan, pengguna Indonesia juga menyukai konten fesyen dan komedi. 

TikTok ternyata tak sekadar platform untuk video yang berbau komedi. Lebih dari itu, content distribution platform ini juga bisa digunakan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Provinsi yang telah melakukannya adalah Medan.

Dengan tajuk #ColorfulMedan, TikTok menantang para kreator dan pengguna umum untuk membuat video singkat tentang daerah tersebut. Isi video pun bebas, boleh makanan, tempat-tempat wisata, kebudayaan, dan lainnya. 

Masyarakat menyambutnya dengan antusias. Hashtag challenge yang berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Medan tersebut berhasil memperoleh 24,3 juta views dalam satu periode. 

Melihat kesuksesan dari #ColorfulMedan, TikTok kini berhasil menjadi mitra resmi dari Kementerian Pariwisata RI. Jadi, ke depannya, mereka akan terlibat dalam promosi tujuan wisata di berbagai daerah seluruh Indonesia. Pengguna bisa menantikan tagar-tagar menarik lainnya yang akan dirilis oleh TikTok.

Indonesia kini menjadi salah satu pengguna TikTok terbesar di dunia. Aplikasi content distribution tersebut pun berkomitmen untuk terus menjaga lokalitas konten serta meningkatkan fitur-fiturnya. 

“Kami berharap kami bisa tumbuh di Indonesia dan dapat digunakan oleh siapa saja,” tutup Angga.