Tren AI Paksa Getty Images dan Shutterstock Sepakat Merger?
- Merger Getty Images dan Shutterstock bernilai 3,7 miliar USD untuk memperkuat posisi di pasar visual global
- Perusahaan gabungan akan memaksimalkan koleksi foto stok, mengadopsi teknologi AI terbaru, dan dipimpin oleh CEO Getty Images
- Merger ini memberikan dampak besar secara keuangan, namun berpotensi menimbulkan tantangan dari pihak regulator antitrust
Getty Images dan Shutterstock, dua perusahaan global terkemuka dalam penyediaan stok foto, baru-baru ini mengumumkan rencana merger yang diperkirakan bernilai sekitar 3,7 miliar dolar AS (sekitar 60,2 triliun rupiah). Langkah ini diambil sebagai strategi untuk memperkuat posisi mereka dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dari alat pembuat gambar berbasis AI yang kian populer di kalangan konsumen.
Dilaporkan The Verge pada 7 Januari 2025, merger ini memberikan kesempatan bagi kedua perusahaan untuk bersaing lebih efektif dengan perkembangan pesat teknologi AI yang mampu menghasilkan gambar secara otomatis. Keduanya berharap dapat memperluas portofolio konten mereka, termasuk gambar, video, dan aset digital lainnya, serta mengembangkan teknologi inovatif untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.
Perusahaan gabungan ini juga menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan konten visual yang lebih beragam dan representatif serta memperkuat posisi mereka di pasar global. Sebagai bagian dari merger ini, Craig Peters, CEO Getty Images, akan tetap memimpin perusahaan gabungan, sementara CEO Shutterstock, Paul Hennessy, bersama dengan anggotanya, akan bergabung dalam dewan direksi baru setelah prosesi merger selesai. Berikut rincian keputusan resmi dari merger Getty Images dan Shutterstock sebagai respons terhadap dampak dan tantangan yang ditimbulkan oleh alat pembuat gambar berbasis AI!
1. Merger ini bikin Getty Images dan Shutterstock memperluas koleksi stok foto
Merger antara Getty Images dan Shutterstock membuka peluang besar bagi keduanya untuk memperluas koleksi foto stok mereka sehingga menjadikan mereka sebagai pemain utama dalam pasar visual global. Seiring meningkatnya permintaan untuk konten visual, khususnya di sektor digital dan pemasaran, memiliki koleksi yang lebih besar dan lebih bervariasi menjadi kunci untuk menarik lebih banyak pelanggan. Sebelumnya, Getty Images telah berusaha mengatasi tantangan ini dengan meluncurkan generator gambar yang dilatih menggunakan pustaka foto berlisensi. Alat ini telah tersedia di platform Getty dan iStock, yang juga dimiliki oleh perusahaan yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat.
Selain itu, merger ini memungkinkan kedua perusahaan untuk mengadopsi teknologi AI terbaru. Pesatnya perkembangan alat penciptaan gambar berbasis AI yang dikembangkan oleh OpenAI dan Google memaksa Getty Images dan Shutterstock tidak hanya berupaya mengikuti tren, tetapi juga memimpin dalam inovasi. Melalui integrasi teknologi AI, keduanya dapat meningkatkan akurasi pencarian gambar, memperkenalkan fitur pencarian berbasis konteks, serta menyediakan alat generasi gambar yang lebih canggih dan etis. Oleh karena itu, merger ini tidak hanya fokus pada perbesaran koleksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas dan relevansi gambar yang ditawarkan.
2. Craig Peters, CEO Getty Images, akan tetap memimpin perusahaan gabungan setelah merger ini selesai
Sebagai bagian dari struktur kepemimpinan baru, Craig Peters, CEO Getty Images, akan tetap memimpin perusahaan gabungan setelah proses merger selesai. Langkah ini menunjukkan bahwa Getty Images akan tetap memegang peranan penting dalam menentukan arah strategis perusahaan gabungan berkat rekam jejak dan pengalamannya dalam memimpin salah satu penyedia konten visual terbesar di dunia. Kepemimpinan Peters dianggap krusial untuk memastikan perusahaan gabungan dapat memaksimalkan sinergi antara Getty Images dan Shutterstock serta menghadapi tantangan pasar yang semakin kompleks. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini diharapkan terus fokus pada inovasi konten dan teknologi sambil memperluas jangkauan pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin beragam. Lewat pengalaman yang dimilikinya, Peters diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara mempertahankan kekuatan tradisional kedua perusahaan dan mendorong transformasi menuju solusi berbasis AI yang lebih modern dan relevan
3. Merger tidak hanya menawarkan keuntungan dari segi strategi dan inovasi
Secara keuangan, merger ini memberikan dampak besar bagi perusahaan gabungan. Menggabungkan dua pemain utama dalam industri foto stok, perusahaan ini tidak hanya akan memiliki kapasitas lebih besar untuk berinvestasi dalam inovasi produk dan teknologi, tetapi juga memperkuat posisi keuangan mereka. Pendapatan gabungan yang diperkirakan hampir mencapai 2 miliar dolar AS (32,3 triliun rupiah) pada 2024 menandakan potensi besar dalam hal pendapatan dan pertumbuhan. Selain itu, merger ini diperkirakan akan menciptakan sinergi yang signifikan dengan penghematan biaya yang diproyeksikan antara 150 juta dolar AS (2,4 triliun rupiah) hingga 200 juta dolar AS (3,2 triliun rupiah) dalam 3 tahun pertama. Dengan peningkatan aliran kas dan pengurangan biaya operasional, perusahaan gabungan akan memiliki lebih banyak ruang untuk berinovasi, menurunkan biaya pinjaman, dan mempercepat pelunasan utang. Hal ini memberi peluang bagi perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan baru di pasar yang sangat kompetitif, serta menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan pemegang saham.
4. Meski merger ini menjanjikan berbagai keuntungan, langkah ini juga dapat memicu perhatian dari pihak regulator antitrust
Meski merger ini menawarkan keuntungan signifikan, terdapat potensi tantangan dari pihak regulator antitrust. Penggabungan dua perusahaan besar dalam industri ini bisa memunculkan kekhawatiran tentang dominasi pasar yang terlalu besar dan dampaknya terhadap persaingan. Regulator kemungkinan akan mengevaluasi apakah merger ini akan mengurangi pilihan bagi konsumen atau menyebabkan kenaikan harga layanan. Dalam konteks ini, upaya Getty Images dan Shutterstock untuk memastikan komitmen mereka terhadap persaingan yang sehat dan keberagaman pilihan bagi pelanggan akan sangat penting. Meski merger ini dapat memperkuat posisi mereka di pasar, perusahaan harus siap menghadapi kemungkinan penyelidikan dari otoritas yang bertujuan untuk memastikan bahwa merger ini tidak merugikan persaingan pasar.
5. Setelah merger, perusahaan gabungan akan menawarkan lebih banyak jenis konten visual
Setelah merger, perusahaan gabungan ini akan mampu menyediakan berbagai jenis konten visual yang lebih bervariasi, seperti gambar statis, video, musik, dan 3D. Dengan mengintegrasikan koleksi dari kedua perusahaan, mereka akan lebih siap memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin beragam, termasuk di sektor pemasaran, media, dan teknologi. Permintaan akan konten visual inovatif, seperti video pendek, musik, dan grafik 3D makin meningkat di dunia digital saat ini.
Punya kemampuan menawarkan berbagai aset visual membuat perusahaan gabungan akan lebih unggul dalam melayani berbagai industri, mulai dari periklanan hingga hiburan, bahkan pendidikan. Selain itu, memanfaatkan teknologi AI generatif membuka peluang perusahaan menghasilkan konten yang lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Tujuan utamanya tentu untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan, serta menciptakan nilai lebih bagi semua pihak yang terlibat.
Kira-kira bagaimana menurut kamu? Apakah keputusan merger antara Getty Images dan Shutterstock akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri konten visual atau justru berisiko menciptakan dominasi pasar yang mengurangi kompetisi? Bergabungnya dua pemain besar ini meningkatkan potensi inovasi dan memperluas koleksi konten, namun, juga ada kekhawatiran terkait dampaknya terhadap pilihan pelanggan dan harga layanan. Meski begitu, jika perusahaan ini dapat menjaga keseimbangan antara inovasi dan persaingan sehat, merger ini bisa menjadi langkah strategis yang menguntungkan mereka dalam menghadapi tantangan yang muncul akibat perkembangan teknologi AI dan kebutuhan pasar yang makin dinamis.
