Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Desa Wisata di Karangasem, Hidden Gem Ujung Timur Pulau Bali

pemandangan pantai di Desa Jasri (desawisatajasri.com)
pemandangan pantai di Desa Jasri (desawisatajasri.com)

Bali tidak hanya sebatas Ubud, Kuta, maupun Kintamani. Sebab ada banyak destinasi wisata di Bali yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah destinasi wisata di Kabupaten Karangasem, kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Bali.

Kabupaten Karangasem memiliki beragam destinasi wisata seperti desa wisata dengan pemandangan alam dan suasana desa yang masih asri. Walaupun masih belum sepopuler Ubud maupun Kuta, namun desa wisata di kabupaten Karangasem sangat layak untuk menjadi salah satu daftar kunjungan kamu saat liburan ke Bali.

Berikut 5 desa wisata yang bisa kamu kunjungi di Kabupaten Karangasem. Apa saja?

1. Desa Bungaya

pelaksanaan tradisi Usaba Dangsil di Desa Bungaya (facebook.com/Desa Bungaya)
pelaksanaan tradisi Usaba Dangsil di Desa Bungaya (facebook.com/Desa Bungaya)

Desa Bungaya adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Desa ini dikenal sebagai destinasi wisata budaya di Kabupaten Karangasem karena didukung oleh banyaknya tradisi, termasuk kesenian tradisionalnya.

Salah satu kesenian tradisional khas Desa Bungaya yang terkenal adalah gamelan selonding. Gamelan ini sangat disakralkan di Desa Bungaya yang disuarakan atau dipentaskan saat upacara adat tertentu.

Selain itu, tradisi yang cukup populer lainnya di Desa Bungaya ini adalah usaba dangsil. Tradisi yang telah terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2017 ini melibatkan massa dengan jumlah besar yang diikuti tidak saja oleh masyarakat Desa Bungaya, namun juga dari warga desa sekitarnya.

Usaba dangsil menggunakan sarana yang disebut dangsil berupa bebantenan atau persembahan yang dibuat bertingkat seperti gunung di mana di dalamnya berisi berbagai jajanan tradisional dan hasil bumi. Proses pengusungan dangsil ini sangat menarik sehingga banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang khusus datang untuk melihat tradisi ini.

Selain itu, di desa ini juga terdapat tradisi yang tak kalah uniknya yang bernama tradisi tamblang waluh. Pelaksanaan tradisi ini mirip seperti perkelahian jalanan, di mana para pria melakukan aksi saling tendang terhadap lawannya. Namun jangan salah, hal ini tidak menimbulkan keributan atau perkelahian karena dilaksanakan dalam suasana suka cita.

2. Desa Tangkup

suasana di Desa Tangkup (facebook.com/officialdesatangkup)
suasana di Desa Tangkup (facebook.com/officialdesatangkup)

Desa Tangkup merupakan desa wisata yang termasuk sebagai salah satu desa kuno di Karangasem. Desa ini terletak di Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem.

Salah satu keunikan di desa ini adalah desa ini tidak mengenal adanya kelas sosial atau yang dikenal dengan istilah kasta di Bali.

Selain itu, desa yang memiliki luas wilayah 266 hektar ini memiliki wisata alam seperti Sungai Telaga Waja yang memiliki arus deras dan menjadi salah satu spot rafting yang sangat populer bagi wisatawan. Hal ini karena Sungai Telaga Waja memiliki tantangan tersendiri dan sepanjang jalur rafting ini. Wisatawan akan disuguhi oleh pemandangan alam sawah dan air terjun yang menawan

Kemudian, karena sebagian daerah Desa Tangkup dikelilingi oleh perbukitan maka kamu bisa menyusuri perbukitan ini karena saat berada di puncak bukit. Kamu akan mendapatkan hamparan pemandangan alam yang sangat indah yaitu pemandangan laut, sawah, dan hutan yang menghijau.

Desa Tangkup juga memiliki kain tenun tradisional yang bernama tenun cag-cag. Kain tenun yang dibuat menggunakan peralatan tradisional ini diproduksi oleh para ibu rumah tangga di desa ini.

3. Desa Sibetan

Bukit Pemukuran atau Pemukuran Hill (tourism.karangasemkab.go.id)
Bukit Pemukuran atau Pemukuran Hill (tourism.karangasemkab.go.id)

Desa Sibetan adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Desa wisata ini dikenal sebagai sentra penghasil salak di Bali.

Beragam salak bisa kamu dapati di desa ini, salah satunya adalah salak khas Desa Sibetan yang disebut dengan salak sedari. Salak ini memiliki daging buah yang berwarna kemerahan. Selain itu, kamu bisa menikmati beragam olahan salak dari Desa Sibetan seperti kurma salak, teh kulit salak, kopi biji salak, wine salak, madu salak, pia salak, dan lain-lainnya.

Desa Sibetan juga memiliki pemandangan yang indah. Kamu bisa menikmati pemandangan ini dari sebuah bukit yang disebut dengan Bukit Pemukuran atau Pemukuran Hill yang terletak di Banjar Pemukuran, Desa Sibetan. Kamu bisa bersantai sembari berfoto di tempat ini karena memiliki banyak spot yang Instagramable.

4. Desa Duda Timur

warga Desa Duda Timur sedang bergotong-royong di area Patung Brahma (facebook.com/Duda Timur)
warga Desa Duda Timur sedang bergotong-royong di area Patung Brahma (facebook.com/Duda Timur)

Desa Duda Timur terletak di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Desa yang terletak di ketinggian 569 meter dan berada di kaki Gunung Agung ini memiliki obyek wisata dengan pemandangan alam yang indah.

Saat di desa wisata ini kamu bisa mengunjungi beberapa obyek wisata antara lain:

  • Air Terjun Jagasatru yang terletak di dusun Pateh. Untuk menikmati keindahan air terjun ini kamu bisa berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor sambil merasakan suasana alam desa yang asri. Air terjun ini diapit oleh bukit dan di sekitarnya terdapat pohon yang didominasi oleh pohon aren. Di tempat ini juga terdapat pemandian suci yang digunakan sebagai tempat untuk melukat atau membersihkan diri secara fisik maupun spiritual.
  • Bukit Putung merupakan obyek wisata dengan pemandangan indah berlatar belakang Gunung Agung. Di tempat ini, kamu juga bisa menemukan warga yang membuat anyaman ate khas Duda Timur
  • Desa Duda Timur juga memiliki ikon baru yaitu sebuah patung Dewa Brahma yang sangat besar. Kawasan patung ini sedang dikembangkan sebagai wisata spiritual dengan dukungan alam yang sangat cocok untuk kegiatan ini.

Selain beragam obyek wisata, Desa Duda Timur juga memiliki beragam tradisi unik. Beberapa tradisi yang bisa kamu jumpai di desa ini adalah Ngusaba Goreng, Ngusaba Dodol, Tari Sang Hyang Bojog, dan Siat Api atau Perang Aapi.

5. Desa Jasri

tradisi ter-teran atau perang api di Desa Wisata Jasri (desawisatajasri.com)
tradisi ter-teran atau perang api di Desa Wisata Jasri (desawisatajasri.com)

Desa Jasri adalah salah satu desa kuno yang terletak di kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Desa ini memiliki pemandangan alam dengan latar Gunung Agung yang indah dan 3 pantai yang indah yaitu Pantai Jasri Timur, Pantai Menteng, dan Pantai Dalem Jasri.

Selain memiliki alam yang indah, desa wisata ini memiliki tradisi-tradisi yang unik. Salah satunya adalah tradisi ter-teran atau sering disebut dengan tradisi perang api. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun, tepatnya saat pangerupukan atau sehari sebelum nyepi. Saat mengunjungi desa ini, kamu akan melihat kehidupan tradisional masyarakatnya yang masih lestari.

Oleh karena keunikannya, Desa Jasri memperoleh penghargaan sebagai desa wisata terbaik pada tahun 2013. Jika kamu ingin merasakan suasana pedesaan yang lebih lama, kamu bisa menginap di beberapa akomodasi wisata yang tersedia di desa ini maupun di sekitarnya.

Walaupun berada jauh dari perkotaan khususnya Kota Denpasar, kamu gak perlu khawatir mengenai sarana transportasi maupun akomodasi di tempat ini. Rata-rata desa wisata di Karangasem ini sudah bisa ditempuh dengan mobil dengan jalan yang cukup nyaman. Selain itu, jika kamu ingin menginap, di sekitar desa wisata ini juga terdapat hotel maupun villa yang tidak kalah dengan villa di daerah Ubud. Selamat berlibur di Karangasem guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ari Budiadnyana
EditorAri Budiadnyana
Follow Us