Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gunung (pixabay.com/shogun)

Buat kamu yang suka naik gunung tapi gak punya banyak waktu, pendakian tektok (naik-turun dalam sehari) bisa jadi solusi. Jawa Timur punya banyak gunung yang cocok buat gaya naik cepat ini.

Selain jalurnya ramah pemula, view-nya juga gak main-main, lho. Yuk simak beberapa rekomendasi gunung tektok terbaik di Jawa Timur berikut ini!

1. Gunung Penanggungan – surga pendaki one-day trip

pesona gunung penanggungan (id.m.wikipedia.org/wiki/Gunung_Penanggungan)

Gunung Penanggungan (1.653 mdpl) sering dijuluki miniatur Semeru karena bentuknya yang kerucut sempurna. Lokasinya ada di perbatasan Mojokerto dan Pasuruan, jadi aksesnya cukup mudah. Pendakian dari jalur Tamiajeng hanya butuh waktu 2–3 jam ke puncak.

Keunikan Penanggungan ada pada situs-situs purbakala yang tersebar di sepanjang jalurnya. Cocok buat kamu yang suka sejarah sekaligus petualangan. Meski pendek, tanjakannya lumayan menguras energi. Jangan lupa bawa cukup air, ya!

2. Gunung Panderman – ikon kota Batu yang ramah pemula

Gunung Panderman (commons.m.wikimedia.org/wiki/Gardu Pandang Gunung Panderman)

Gunung Panderman (2.045 mdpl) jadi pilihan populer buat pendakian tektok dari Kota Batu. Jalurnya bisa ditempuh dalam 3–4 jam saja dan cocok buat pendaki pemula yang ingin mencoba suasana pegunungan tanpa harus menginap.

View dari puncaknya keren banget, kamu bisa lihat hamparan Kota Batu, Gunung Arjuno, bahkan Gunung Kawi. Panderman juga punya udara sejuk khas dataran tinggi, bikin betah meski cuma sebentar mengunjunginya.

3. Gunung Pundak – jalur pendek dengan pesona hutan pinus

Gunung Pundak (pexels.com/Iqbal Kurniawan)

Berada di kawasan Claket, Mojokerto, Gunung Pundak (1.585 mdpl) cocok banget buat pendakian santai bareng teman-teman. Jalur pendakiannya bisa ditempuh dalam 2–3 jam saja, melewati hutan pinus yang adem dan spot foto yang instagramable.

Di area puncak, kamu bakal disambut padang rumput kecil yang cukup lapang. Cocok buat istirahat sambil nikmati panorama sekitar. Gunung ini juga relatif sepi, jadi cocok buat kamu yang cari ketenangan.

4. Gunung Lorokan – hidden gem dari Tulungagung

Gunung Lorokan (google.com/maps/Jhon peakk)

Gunung Lorokan (1.345 mdpl) masih belum terlalu ramai pendaki, padahal view-nya gak kalah keren dari gunung lain lho.. Berada di daerah Tulungagung, gunung ini punya jalur yang cukup landai dan bisa diselesaikan dalam waktu 3–4 jam pulang pergi.

Kalau kamu suka suasana tenang dan nggak terlalu komersil, Lorokan wajib masuk list. Trek-nya juga ramah buat pemula, ditambah suasana alam yang masih asri dan hijau.

5. Puthuk Gragal – pendakian ringan dengan nuansa mistis

Gunung Gragal (google.com/maps/Alid Abdul)

Puthuk Gragal berada di wilayah Trenggalek dan punya ketinggian sekitar 1.100 mdpl. Meski tidak terlalu tinggi, suasananya tenang dan penuh dengan nuansa mistis yang khas pegunungan Jawa.

Trekking menuju puncaknya bisa ditempuh dalam waktu 2–2,5 jam. Di puncak, kamu bisa lihat pemandangan perbukitan Trenggalek yang memanjakan mata. Puthuk Gragal ini cocok buat kamu yang ingin eksplorasi tempat baru dengan vibe yang unik.

6. Gunung Bekel – mini adventure di balik Gunung Arjuno

Gunung Bekel (commons.m.wikimedia.org/wiki/Hike around gunung Bekel)

Gunung Bekel (1.238 mdpl) mungkin terdengar asing, tapi gunung ini cocok banget buat kamu yang cari alternatif pendakian singkat di sekitar Malang.

Jalurnya bisa diakses dari Dusun Toyomarto, Singosari, dan hanya butuh sekitar 1,5–2 jam untuk sampai puncak. Puncak Gunung Bekel menyajikan pemandangan cantik ke arah Gunung Arjuno dan kota Malang. Meskipun pendek, treknya tetap menantang dengan tanjakan cukup tajam di beberapa titik. Sangat cocok buat pemanasan sebelum naik gunung besar!

Nah, itu dia 6 rekomendasi gunung tektok di Jawa Timur yang bisa kamu coba. Cocok buat kamu yang pengin naik gunung tapi tetap pulang di hari yang sama. Namun sebelum melakukan pendakian tektok, pastikan kondisi tubuh fit, bawa logistik secukupnya, dan jangan lupa tetap jaga kelestarian alam ya. Selamat mendaki!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team