Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Barang Sepele yang Justru Bisa Menyelamatkan saat Tersesat di Gunung

ilustrasi mendaki (unsplash.com/Erik Mclean)
Intinya sih...
  • Peluit kecil sebagai alat komunikasi penyelamat
  • Cermin kecil untuk memantulkan cahaya sebagai sinyal darurat
  • Korek api dan lilin sebagai sumber panas darurat

Mendaki gunung selalu jadi pengalaman yang penuh tantangan sekaligus ketenangan. Tapi gak sedikit juga kejadian yang berubah dari menyenangkan jadi mencemaskan, apalagi kalau sampai tersesat di tengah jalur pendakian. Saat sinyal hilang, kabut turun, atau tubuh mulai kelelahan, hanya persiapan matang dan barang-barang sederhana yang bisa jadi penyelamat paling nyata. Menariknya, barang-barang ini sering kali dianggap gak penting, padahal fungsinya bisa sangat krusial ketika kondisi darurat.

Banyak pendaki pemula terlalu fokus bawa barang canggih, tapi justru lupa sama hal-hal kecil yang kadang lebih efektif. Barang-barang ini ukurannya kecil, gak berat, bahkan bisa masuk ke dalam saku. Tapi saat terjebak dalam kondisi genting di alam liar, keberadaannya terasa seperti nyawa kedua. Supaya gak terjebak dalam kepanikan, berikut beberapa barang sepele yang justru bisa menyelamatkan saat tersesat di gunung.

1. Peluit kecil yang bisa terdengar lebih jauh dibanding suara teriakan

ilustrasi peluit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Peluit sering dianggap cuma aksesori di ransel, padahal dalam kondisi tersesat, alat kecil ini bisa jadi alat komunikasi penyelamat. Suara peluit bisa terdengar lebih jauh dibanding suara teriakan, dan gak butuh tenaga sebanyak berteriak terus-menerus. Peluit juga bisa digunakan untuk memberi sinyal dalam pola tertentu, misalnya tiga tiupan pendek sebagai tanda darurat. Dalam kondisi berkabut tebal atau malam hari, peluit membantu tim pencari menemukan lokasi lebih cepat.

Banyak peluit berbahan plastik ringan yang bisa digantungkan di tali leher atau disematkan di tali ransel. Harganya pun gak mahal, tapi fungsinya sangat besar dalam skenario darurat. Saat suara mulai serak karena teriakan atau cuaca terlalu sunyi, peluit tetap bisa bekerja maksimal. Peluit bahkan direkomendasikan oleh banyak organisasi SAR sebagai alat wajib saat eksplorasi alam terbuka.

2. Cermin kecil sebagai alat sinyal yang gak pernah disangka

ilustrasi cermin kecil (unsplash.com/Karina Syrotiuk)

Cermin kecil atau potongan logam mengilap bisa digunakan untuk memantulkan cahaya matahari dan mengirim sinyal ke titik jauh. Saat tersesat di area terbuka dan terlihat dari udara, cermin bisa memantulkan cahaya ke arah helikopter atau tim SAR di kejauhan. Bahkan, pantulan sinar dari cermin bisa terlihat hingga beberapa kilometer jika diarahkan dengan benar. Dalam situasi darurat, benda ini menjadi salah satu cara paling efektif untuk menarik perhatian.

Cermin juga berguna untuk memeriksa kondisi wajah, luka di bagian kepala, atau mengecek gigitan serangga yang sulit dilihat langsung. Sering disepelekan karena dianggap hanya berguna untuk berdandan, tapi saat kondisi ekstrem, justru benda ini menunjukkan nilai lebihnya. Pilih cermin kecil yang ringan dan tahan pecah agar tetap aman di dalam tas atau saku. Jangan sampai menyepelekan barang ini hanya karena ukurannya.

3. Korek api dan lilin sebagai sumber panas darurat

ilustrasi korek api dan lilin (unsplash.com/Catia Climovich)

Membawa korek api atau pemantik mungkin sudah umum. Nah, menambahkan lilin kecil di dalam tas bisa memberi efek besar saat malam turun dan suhu mulai menggigit. Lilin bisa dinyalakan untuk sumber panas darurat, terutama saat tubuh mulai menunjukkan gejala hipotermia. Api dari korek dan lilin bisa membantu mengeringkan pakaian, memanaskan makanan, hingga memberikan penerangan di tenda atau gua kecil. Meski terlihat remeh, benda ini bisa menjadi penyelamat saat energi mulai terkuras.

Kunci dari fungsionalitas korek dan lilin adalah perlindungan dari air dan angin. Simpan keduanya dalam wadah tahan air agar tetap bisa digunakan dalam kondisi hujan atau lembap. Pilih lilin dengan waktu bakar lama, dan korek yang mudah dinyalakan meski dalam kondisi dingin. Jangan sampai tersesat tanpa persiapan api, karena suhu malam di gunung bisa benar-benar membahayakan.

4. Lakban hitam yang serbaguna di segala kondisi darurat

ilustrasi lakban hitam (commons.wikimedia.org/Ralf Roletschek)

Lakban atau duct tape sering dipakai untuk keperluan teknis. Tapi, kegunaannya jauh lebih luas saat berada di alam liar. Sobeknya sepatu, rusaknya tenda, hingga luka kecil bisa ditangani sementara dengan lakban. Bahkan, dalam beberapa kasus, lakban dipakai untuk memperkuat tongkat darurat atau memperbaiki kantong air bocor. Dengan kreativitas, benda ini bisa menyelamatkan lebih dari satu masalah.

Ukuran kecil dan fleksibilitasnya memungkinkan lakban dililit di gagang trekking pole atau botol air. Gak perlu membawa gulungan besar, cukup beberapa meter saja sudah bisa dipakai dalam banyak situasi. Saat semua peralatan rusak, lakban bisa memberi harapan untuk bertahan lebih lama. Barang murah, tapi kemampuannya menyentuh berbagai sisi kebutuhan survival.

5. Benang dan jarum jahit yang merupakan alat perbaikan darurat

potret benang dan jarum jahit (unsplash.com/Ashley Levinson)

Benang dan jarum mungkin lebih sering disimpan di kotak jahit rumah. Nah, dalam dunia pendakian, ini adalah alat perbaikan darurat yang patut dibawa. Robekan di tas, tenda, atau bahkan pakaian bisa dijahit sementara agar tetap bisa dipakai. Selain itu, jarum bisa digunakan untuk mengangkat serpihan dari kulit atau membuka jalur luka kecil. Fungsinya jelas lebih luas dari sekadar menjahit.

Menyimpan benang dan jarum pun mudah. Cukup gulung benang pada kartu tipis atau disimpan bersama korek dalam wadah tahan air. Tambahkan satu atau dua jenis jarum dengan ukuran berbeda agar bisa menyesuaikan kebutuhan. Dalam kondisi tersesat, kemampuan memperbaiki peralatan bisa memperpanjang daya tahan dan menghindarkan dari kerugian lebih besar. Sederhana, tapi sangat krusial di kondisi survival.

Tersesat di gunung memang situasi yang gak pernah diharapkan, tapi selalu mungkin terjadi. Justru karena itu, menyiapkan barang-barang kecil namun berguna bisa memberi keunggulan besar saat dihadapkan pada bahaya. Barang-barang sepele yang disebutkan di atas adalah contoh bahwa keselamatan sering kali terletak pada detail yang dianggap gak penting. Jangan remehkan benda kecil, karena dalam dunia pendakian, yang kecil bisa jadi penentu hidup. Selain itu, persiapkan juga fisik dan mental kamu sebelum pendakian agar lebih fokus dan tidak sampai tersesat di gunung, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us