Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi telah meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat. Proyek ini telah berlangsung selama 29 tahun.
KEK Mandalika mempunyai lahan seluas 1.034 hektare yang berfungsi sebagai kawasan pariwisata unggulan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal ini dikhususkan untuk menunjukkan bahwa keindahan Indonesia itu tidak hanya Bali, tetapi juga Mandalika yang berada di Lombok.
Selain KEK Mandalika, Indonesia juga punya pulau kecil di Laut Jawa yang bernama Mandalika. Memang, namanya sama. Tapi pulau ini berada di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Lokasinya berhadapan langsung dengan lokasi wisata Benteng Portugis yang berada tepat di pinggir pantai desa Ujung Watu.
Dari Bandara Internasional Lombok, kamu belum dapat mengandalkan Google Maps untuk menggali informasi. Hanya tampak hamparan tanah saja di Google Maps.
Tak heran, pembangunannya membutuhkan waktu selama 29 tahun. Hal ini dikarenakan adanya masalah payung hukum. Salah satu faktor yang membuat pemerintah daerah tidak berani bertindak karena tidak ada Instruksi Presiden pembebasan lahan.
Nama Mandalika dipilih karena ada cerita rakyat yang sangat terkenal dari Suku Sasak di Pulau Lombok. Sebuah kisah menceritakan sang putri cantik bernama Mandalika yang harus bersemadi, karena banyak laki-laki yang ingin mempersuntingnya.
Akhirnya, Putri Mandalika malah menjatuhkan dirinya ke laut dan hilang ditelan ombak. Hal ini dilakukan untuk menghindari perpecahan dan konflik.
KEK Mandalika dapat dipastikan menjadi kawasan liburan yang sangat bagus. Hal ini diperkuat dengan adanya campur tangan PT Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC), BUMN yang sukses membangun kasawan pariwisata Nusa Dua di Bali.
Sudah ada 8 investor yang tertarik membangun hotel atau resort di KEK Mandalika pada tahap awal dengan total nilai investasi mencapai Rp 13 triliun. Rencananya, akan ada pembukaan Hotel Pullman, Clubmed, Royal Tulip, X2, dan Paramount pada awal 2019 mendatang.
Pengembangan KEK Mandalika Lombok diprediksi bakal berkembang sangat pesat. Tentu saja hal tersebut akan memberikan dampak positif kepada masyarakat, yakni terbukanya lapangan kerja. Di antaranya penyerapan tenaga kerja dari restoran, <em>homestay</em>, hotel, serta karyawan yang bekerja di kawasan KEK Mandalika.
Presiden Jokowi memprediksi KEK Mandalika membutuhkan sekitar 58 ribu orang.
Tak jauh dari kawasan KEK Mandalika, terdapat Desa Adat Sade dan Desa Adat Ende khas masyarakat Sasak, penghuni asli Pulau Lombok, Di antara kedua desa tersebut, mayoritas tour guide lebih merekomendasikan Desa Adat Sade.
Selain itu, KEK Mandalika juga dekat dengan pantai Tanjung Aan, Bukit Merese, dan Batu Payung yang sangat indah untuk menikmati matahari terbenam.
Nah, selain Rinjani dan Gili, sekarang ada Mandalika Lombok yang tak kalah kerennya. Kapan kita ke sana?