Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tempat Padusan di Sekitar Solo yang Ramai Menjelang Ramadan

Umbul Sigedang, Klaten (google.com/maps/Dewi Ratih)

Menghitung hari, umat muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa yang berlangsung kurang lebih 30 hari.

Tidak hanya selama Ramadan saja terdapat banyak tradisi unik. Menjelang puasa, hampir di seluruh daerah di Indonesia memiliki tradisi sambut Ramadan. Seperti di Solo dan kabupaten sekitarnya yang memiliki tradisi padusan. Tradisi ini dilakukan dengan cara mandi di mata air atau sumber air, lho.

Konon, tradisi ini dimaksudkan untuk membersihkan diri sebelum puasa tiba. Nah, berikut ini ada tujuh tempat wisata sekitar Solo yang jadi tujuan tradisi padusan.

1. Umbul Ngabean atau Umbul Pengging

Umbul Ngabean Pengging, Boyolali (google.com/maps/Fahmi Royani)

Gak asal langsung mandi! Menilik dari sejarahnya, Umbul Ngabean dulu adalah tempat pemandian keluarga kerajaan, lho. Bisa dibilang petilasan dari Paku Buwono (PB) X. 

Maka dari itu, saat pembukaan tradisi padusan di Umbul Ngabean Pengging ini pemerintah daerah hingga duta wisata Boyolali melakukan kirab budaya dengan mengenakan pakaian Jawa seperti beskap jangkep.

Setelah peresmian pembukaan tradisi padusan selesai, wisatawan yang sudah ada di tempat bisa menggunakan Umbul Ngabean Pengging untuk mandi. 

2. Umbul Sungsang Pengging

Umbul Sungsang Pengging, Boyolali (google.com/maps/Amilia Widyaningsih)

Selain Umbul Ngabean Pengging, ada mata air di Boyolali yang sering dikunjungi untuk padusan yaitu Umbul Sungsang. Tahu tidak, Umbul Sungsang ini merupakan tempat peninggalan dari Kerajaan Pengging, lho. 

Sama seperti Umbul Ngabean, Umbul Sungsang masih terasa sakralnya. Namun jangan takut, selama kamu menghabiskan waktu di umbul ini dengan menjaga sopan santun dari tindakan maupun perkataan.

Tidak ada ritual khusus sebelum padusan di sini. Di luar untuk tujuan padusan, Umbul Sungsang jadi tempat rekreasi untuk mengusir kepenatan. Konon, air pada umbul ini diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

3. Air Panas Bayanan

Air Panas Bayanan, Sragen (google.com/maps/Ady Moer)

Padusan di Sragen menyenangkan dan seru banget, lho. Sebab di sana terdapat tempat padusan yang airnya bersuhu panas yaitu Air Panas Bayanan. Jadi gak ada alasan malas ikut padusan karena airnya yang dingin, ya. 

Objek wisata mata air panas ini konon sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, lho. Sumber airnya sendiri berasal dari Gunung Lawu. Pemandangan alam yang hijau jadi daya tarik lainnya yang dimiliki oleh Air Panas Bayanan. 

Air panas di sini diyakini dapat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang berkaitan dengan kulit dan reumatik.

4. Telaga Kusuma

Telaga Kusuma, Karanganyar (google.com/maps/Irvan Maulana)

Kepengin merasakan sensasi padusan dengan latar belakang alam? Melipir saja ke Telaga Kusuma di Karanganyar. Tempat padusan ini menyuguhkan bentang alam Gunung Lawu. Sejauh mata memandang, pepohonan dengan daun hijau serta kabut tipis-tipis jadi hiburan tersendiri yang bikin hati adem.

Tenang saja, objek wisata ini menyediakan kolam renang untuk anak-anak dan orang dewasa. Telaga Kusuma juga dilengkapi kafe hingga berbagai fasilitas untuk pengunjung. 

5. Wisata Batu Seribu

Wisata Batu Seribu, Sukoharjo (google.com/maps/Mohsin Thohari)

Masyarakat Sukoharjo biasanya memilih Wisata Batu Seribu yang berada di daerah mereka untuk melaksanakan tradisi padusan. Di dalam Wisata Batu Seribu terdapat kolam yang juga diperuntukkan bagi pengunjung anak-anak hingga dewasa, lho. Bahkan konon di dalam objek wisata tersebut ada mata air yang konon mata airnya tidak pernah kering walaupun musim kemarau bernama Umbul Pacinan.

Selain mandi di kolam, Wisata Batu Seribu punya atraksi menarik Gatotkaca. Tokoh pewayangan tersebut diperankan oleh petugas Wisata Batu Seribu. Gak cuma menghibur wisatawan yang datang dengan dongeng, tapi juga membagikan nasi berkat bahkan vitamin. 

6. Objek Mata Air Cokro

Objek Mata Air Cokro, Klaten (google.com/maps/aaghan raafiud)

Ada banyak tempat tujuan padusan di Klaten karena kabupaten yang lokasinya dekat Solo ini terkenal dengan wisata airnya. Tempat padusan yang paling direkomendasikan ada Objek Mata Air Cokro.

Sama seperti Umbul Ngabean, Objek Mata Air Cokro terdapat kirab budaya terlebih dulu sebelum setiap pengunjung bisa melakukan padusan. Kirab tersebut biasanya dimulai dengan membawa 21 kendi berisikan mata air dari berbagai penjuru Klaten. Kirab ini biasanya dihadari oleh bupati Klaten yang sekaligus pemegang acara utama.

Bupati sebagai ketua acara akan memukul gong dan pontong nasi tumpeng terlebih dulu. Setelahnya, air pada kendi-kendi tersebut disiram pada Mbak dan Mas Klaten sebagai makna atau simbol membersihkan diri menyambut Ramadhan.

7. Umbul Sigedang

Umbul Sigedang, Klaten (google.com/maps/ShaVrintha)

Umbul Sigedang bisa jadi alternatif untuk tujuan padusan, lho. Tempatnya memang tidak terlalu besar namun masih asri banget. Keberadaan pohon beringin yang akarnya menyentuh kolam jadi pemandangan unik dan membuatmu serasa kembali ke alam banget.

Menjelang tradisi padusan, Umbul Sigedang sering kebanjiran wisatawan. Umbul ini juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas untuk pengunjung salah satunya adalah tempat makan. 

Usut punya usut, Umbul Sigedang pada zaman dulu merupakan tempat pemandian putri raja, lho. Segarnya masih terasa hingga sekarang!

Di Solo sendiri, masyarakat setempat sering menuju Kolam Renang Tirtamaya di Manahan untuk melakukan tradisi padusan. Sayangnya, tahun ini tempat tersebut sedang mengalami renovasi total yang diperkirakan baru selesai Maret mendatang. Karena itu, tujuh tempat wisata untuk padusan di sekitar Solo tadi sering jadi pilihan oleh masyarakat setempat.

Ingat, tempat padusan yang mana akan kamu pilih, pastikan tetap berhati-hati karena pasti terjadi lonjakan pengunjung menjelang Ramadan seperti saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tifani Topan
EditorTifani Topan
Follow Us