Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Wisata Horor di Banyuwangi, Jadi Rekomendasi Tempat Uji Adrenalin

instagram.com/adityaa_pradana

Banyuwangi yang dikenal sebagai The Sunrise of Java ini menyimpan ragam wisata alam yang seakan tak ada habisnya untuk dieksplor. Di samping wisata alamnya yang menawan, Banyuwangi juga punya banyak spot horor, lho.

Yuk, cari tahu di mana saja sih wisata horor Banyuwangi yang bisa dikunjungi saat liburan!

1. Suasana mistis di Rawa Bayu bikin merinding. Konon, beberapa sosok gaib seperti Nyai Resek, Macan Gading, Raja Tawang Alun, dan sebagainya tinggal di sini

instagram.com/nadamahhh

2. Alas Gumitir yang biasanya dilewati saat menuju Banyuwangi dikenal dengan gerakan tangan patung penari Gandrung yang bisa berubah sendiri

instagram.com/edywinarto11

3. Keraton Macan Putih yang dikenal sebagai tempat muksa Prabu Tawang Alun ini dijaga macan putih. Sayangnya, tak banyak yang berani ke sini

instagram.com/dian_camat12

4. Kalau punya niat buruk saat ke Alas Purwo, kamu bisa hilang dan tak kembali! Tempat ini dikenal sebagai kerajaan jin yang sangat besar

instagram.com/pamanmartins

5. Gua Istana di Alas Purwo ini dijadikan tempat bertapa Presiden Soekarno. Konon, ada jin bertubuh besar yang menjaga tempat ini

instagram.com/ambon_anti

6. Penari Gandrung yang berada di kawasan Pantai Watu Dodol ini dikenal suka menari sendiri

instagram.com/vegaviditama

7. Di Gunung Ijen, banyak cerita beredar ada pendaki yang merasa dikejar polisi bersamurai sampai hilang, tetapi berhasil ditemukan

instagram.com/alanprtama

8. Warga sering mendengar tangisan di Jurang Tangis, Taman Nasional Baluran. Kabarnya tempat ini jadi sarang pembuangan jenazah pembunuhan

instagram.com/cynthia_suriya

9. Pantai Boom jadi saksi utama tragedi INKAI yang memakan banyak korban. Ada yang mengatakan saat itu mereka diserang ribuan jin dari laut

instagram.com/cherely_amnda

Dari sembilan wisata horor di Banyuwangi tersebut, kira-kira kamu masih berani mengunjungi yang mana? Tulis di kolom komentar ya!

Kisah ini ditulis berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, pengalaman orang per orang, dan disampaikan dari mulut ke mulut. Pengalaman setiap orang terhadap mitos dan kesan mistis seperti di atas, akan berbeda-beda. Tak semua orang bisa merasakan hal yang sama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prila Arofani
Dewi Suci Rahayu
Prila Arofani
EditorPrila Arofani
Follow Us