Apakah Muslim Boleh Liburan ke Yerussalem?

Apa yang ada di benakmu saat pertama kali ketika mendengar nama Yerussalem? Tempat konflik? Menyeramkan? Atau bahkan membuatmu penasaran?
Nama Yerussalam memang sangat populer. Hal ini terkait dengan konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel. Kedua negara sama-sama mengklaim Yerussalem sebagai ibu kotanya. Konflik ini pun masih berlangsung hingga sekarang.
Terlepas dari konflik tersebut, Yerussalem dikenal sebagai salah satu wilayah kota tertua di dunia dan memiliki sejarah yang panjang. Tiga agama samawi, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi, mengaggap Yerussalem sebagai tempat suci. Gak heran kalau kota tersebut juga dijuluki sebagai "Kota Suci Tiga Agama."
Selama ini mungkin kamu sering mendengar rekan-rekan yang beragama Kristen berwisata religi atau pilgrimage ke Yerussalem. Mereka mengunjungi Monastery of teh Cross (tempat salib dibuat), Laut Mati, Bukit Percobaan di Jericho, hingga ke Sungai Tiberias.
Lantas, bagaimana dengan kaum muslim? Apakah mereka diizinkan liburan ke Yerussalem? Mengigat di sana juga ada Masjidil Aqsa, kiblat pertama umat Islam. Selengkapnya, simak ulasannya di bawah ini, yuk!
Jawabannya adalah...
Melansir dari berbagai sumber, muslim diperbolehkan liburan atau wisata religi ke Yerussalem. Warga setempat dan turis muslim boleh menunaikan salat lima waktu di Masjidil Aqsa dengan leluasa. Namun, di saat-saat tertentu, ada pengawalan dari tentara Israel.
Tak sedikit agen wisata Indonesia yang menawarkan paket wisata ke Yerussalem khusus untuk muslim. Hal ini dapat menjadi acuan bahwa sebenarnya muslim memang masih bisa liburan ke sana dengan izin resmi dan ada pihak resmi yang menjamin keamanannya.
Jika ikut agen wisata, semua kebutuhan, terutama visa atau izin masuk dan rute perjalanan, biasanya sudah diurus pihak tersebut. Wisatawan tinggal menyiapkan diri dan berbagai kebutuhan pribadi.
Namun, jika ingin pergi sendiri, biasanya wisatawan harus mengurus visa dan melakukan wawancara di Kedutaan Besar Israel di negara-negara tertentu. Hal ini dikarenakan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan pintu masuk Yerussalem harus melalui wilayah teritorial Israel, seperti West Bank.
WNI yang tinggal di Indonesia bisa pergi ke Kedutaan Besar Israel di Singapura untuk mendapatkan visa tersebut. Proses ini sangat ketat, terutama saat wawancara. Nantinya, visa Israel yang akan didapatkan berupa lembaran kertas dan tidak ditempel di paspor Indonesia. Paspor juga tidak akan dicap atau distempel saat masuk atau keluar Israel.
Rekomendasi destinasi wisata religi di Yerussalem
Jika kamu mendapatkan kesempatan liburan ke Yerussalem dan sekitarnya, ada beberapa tempat wisata sejarah Islam yang bisa dikunjungi, di antaranya:
- Masjidil Aqsa, kiblat pertama umat Islam sekaligus menjadi tempat Nabi Muhammad SAW naik ke Sidratul Muntaha dalam peristiwa Isra Mikraj,
- Dome of the Rock (Qubbatus Sakhrah) di dalam kompleks Al-Haram Ash-Sharif dan tak jauh dari Masjidil Aqsa,
- Makam Nabi Musa AS, dan
- Makam Nabi Daud.
Nah, sekarang kamu sudah tahu bahwa musim boleh liburan dan mengunjungi Yerusalem, selama ada izin resmi dan memiliki tujuan yang baik. Apakah kamu tertarik liburan ke Yerusalem?