Uni Emirat Arab terdiri dari tujuh negara bagian, salah satunya Dubai. Saat Ramadan, warga yang tinggal di kawasan Dubai harus berpuasa selama 14 jam 22 menit.
Uniknya, waktu berbuka puasa di Dubai berbeda-beda, khususnya buat yang tinggal di Burj Khalifa. Bangunan tertinggi di dunia ini punya tiga waktu buka puasa yang berbeda, lho.
Saking tingginya Burj Khalifa, akhirnya waktu buka puasa beberapa lantai pun berbeda-beda. Ada yang berjarak dua menit hingga tiga menit. Inilah pembagian waktu buka puasa di Burj Khalifa!
Untuk buka puasa yang sama dengan semua warga Dubai, berada di lantai dasar hingga lantai 80. Selanjutnya, dengan penambahan waktu sekitar dua menit setelahnya, orang di lantai 81-150 bisa berbuka puasa. Terakhir, untuk lantai 151 ke atas harus menunggu tiga menit lebih lama dari waktu buka puasa normal.
Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin lambat pula matahari terbenam yang menandakan waktu buka puasa. Seperti dilansir dari Twitter milik Astrofisis, Neil deGrasse Tyson, orang yang berada di lantai lebih tinggi akan melihat melampaui cakrawala permukaan tanah, lebih jauh di sepanjang kelengkungan bumi.
Dengan kata lain, orang yang berada di lantai atas akan melihat matahari lebih lama. Untuk orang yang di lantai bawah, matahari terbenam seperti biasa. Akhirnya, di Burj Khalifa, setiap bertambah 100 meter, maka berbuka puasa pun jadi lebih lama satu menit.
Kalau kamu berada di lantai yang lebih tinggi, maka salat Subuh akan dilaksanakan lebih dahulu. Dengan kata lain, matahari terbit akan terlihat lebih dulu, kalau kamu berada di lantai yang tinggi. Untuk yang berada di lantai bawah, terjadi sebaliknya.
Berarti orang yang berada di lantai lebih tinggi akan merasakan puasa lebih lama dengan waktu sahur cepat.
Nah, itulah alasan kenapa waktu berbuka di Burj Khalifa di Dubai memiliki tiga zona waktu yang berbeda. Kalau kamu sedang berada di sana saat puasa, kira-kira bakal stay di lantai atas atau turun ke bawah demi berbuka duluan, nih?