Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Destinasi yang Harus Dikunjungi di Trier, Kota Tertua Jerman

pemandangan Kota Trier (commons.m.wikimedia.org/CTHOE)

Trier barangkali bukan nama kota yang kerap disebut sebagai tujuan wisata. Kota kecil di negara bagian Rhineland-Palatinate ini memiliki sejarah panjang berkaitan dengan Kerajaan Romawi dan menjadikannya sebagai kota tertua di Jerman.

Tak heran jika Trier menyimpan banyak tempat-tempat bergaya arsitektur romawi. Bukan hanya itu, salah satu tokoh pencetus paham komunisme juga lahir di kota ini, lho. Inilah beberapa destinasi menarik yang harus dikunjungi di Kota Trier.

1. Porta Nigra

Porta Nigra, Trier (pixabay.com/Hansruedi Etter)

Perjalanan mengelilingi Trier bisa dimulai dari Porta Nigra. Dibangun pada abad ke-2 Masehi, Porta Nigra merupakan gerbang kota di masa Kerajaan Romawi.

Nama Porta Nigra atau "gerbang hitam" sebenarnya baru muncul di Abad Pertengahan, merujuk pada warna batunya yang menghitam karena usia. Kamu bisa mendaki bangunannya sampai lantai keempat dan melihat pemandangan Trier dari atas.

Jam operasional: 09.00—18.00

Tiket masuk: 4 Euro atau Rp70.000

2. Trier Cathedral

Trier Cathedral (pixabay.com/Elsemargriet)

Trier Cathedral atau Trierer Dom dibangun oleh Kaisar Konstantin pada abad 4 Masehi. Bangunan ini sekaligus menjadi gereja keuskupan tertua di Jerman.

Karena terus mengalami perkembangan sesuai jamannya, Trier Cathedral memiliki kombinasi arsitektur romawi, barok, dan gothik. Terdapat juga area kebun bunga di sisi samping yang semakin menambah keindahan tempat ini.

Masih di sekitar kompleks Trier Cathedral, kamu bisa mengunjungi Trier Cathedral Museum yang menyimpan banyak koleksi peninggalan romawi. Jangan lewatkan untuk mampir ke Liebfrauenbasilika atau Church of Our Lady yang ada tepat di samping Trier Cathedral.

Jam operasional: 09.00—17.00 (selasa—sabtu) dan 13.00—17.00 (minggu dan hari libur)

Tiket masuk: Gratis, kecuali museum. Tiket museum 5 Euro atau Rp88.000

3. Palastgarten

Palastgarten, Trier (commons.m.wikimedia.org/Lothar Spurzem)

Palastgarten terletak di depan gedung Electoral Palace. Taman ini sebenarnya baru dibangun pada tahun 1930-an tetapi arsitekturnya meniru kebun bergaya perancis dari abad 18. 

Palastgarten bisa menjadi tempat untuk refreshing dan berfoto dengan latar belakang patung-patung makhluk mitologi serta figur pemimpin-pemimpin di masa lalu. Di bagian belakang Palastgarten terdapat relief salah seorang bangsawan Trier yaitu Franz Weissebach yang memiliki kisah menarik di balik pembangunan taman di sekitar Electoral Palace. 

4. Hauptmarkt

Hauptmarkt, Trier (pixabay.com/neufal54)

Mengunjungi beberapa kota di Eropa, tentu kurang lengkap kalau belum mendatangi city square-nya. Hauptmarkt merupakan city square Trier yang sudah ada sejak abad 10 Masehi.

Landmark penting di Hauptmarkt adalah air mancur dengan patung Saint Peter di atasnya. Lapangan bernuansa Abad Pertengahan ini dikelilingi oleh restoran dan bar untuk wisata kuliner.

5. Karl Marx House

Karl Marx House, Trier (commons.m.wikimedia.org/hellojed)

Apakah nama Karl Marx tidak asing bagimu? Yups, beliau adalah filsuf sekaligus ekonom pencetus paham komunisme. Tahukah kamu kalau Karl Marx lahir di kota kecil Trier?

Karl Marx House menempati bangunan yang dulunya merupakan rumah masa kecil Karl Marx. Museum ini memaparkan latar belakang kehidupan Karl Marx, kiprahnya sebagai filsuf dan ekonom, juga pengaruh marxisme terhadap dunia.

Jam operasional: 10.00—13.00 dan 13.30—18.00 

Tiket masuk: 5 Euro atau Rp88.000

6. Stadtmuseum Simeonstift

Stadtmuseum Simeonstift, Trier (commons.m.wikimedia.org/Chatsam)

Sebagai kota tertua di Jerman, Trier memiliki sejarah panjang dari sejak pemukiman era suku Jerman, Kerajaan Romawi, pendudukan Perancis hingga Perang Dunia II. Oleh karena itu, Stadtmuseum Simeonstift adalah tempat yang pas untuk memahami sejarah Kota Trier.

Museum yang terletak di samping Porta Nigra ini menyimpan banyak koleksi patung-patung asli dari tempat-tempat penting di Trier. Kamu juga bisa melihat model Kota Trier yang hadir dalam dua versi yaitu saat tahun 1800-an dan pasca pengeboman di masa Perang Dunia II. 

Jam operasional: 10.00—17.00 (senin tutup)

Tiket masuk: 5.5 Euro atau Rp97.000

7. Roman Archaeological Museum

Roman Archaeological Museum, Trier (commons.m.wikimedia.org/Kleon3)

Museum arkeologi bertema Romawi sebenarnya bisa dijumpai di banyak tempat di Jerman. Akan tetapi, Roman Archaeological Museum di Trier memiliki koleksi terlengkap.

Aneka koleksi seperti koin emas, replika monumen, dan senjata bangsa Romawi tersimpan lengkap di museum ini. Disini kamu akan melihat perjalanan bangsa Romawi di Trier sejak abad ke-4 Masehi hingga era Abad Pertengahan sampai Barok. Nggak perlu khawatir dengan papan informasi yang berbahasa Jerman karena tersedia layanan audio guide dalam bahasa Inggris.

Jam operasional: 10.00—17.00 (senin tutup)

Tiket masuk: 8 Euro atau Rp140.000

Selain ketujuh daftar di atas, masih ada beberapa tempat menarik di Trier untuk melihat peninggalan romawi seperti Roman Amphiteatre, Kaiserthermen, dan Roman Bridge. Secara keseluruhan, kota tertua di Jerman ini sangat direkomendasikan untuk destinasi wisata bagi pecinta sejarah dan budaya romawi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us