5 Fakta Danau Biru Bintan, Bekas Penambangan Pasir!

Danau Biru tidak terbentuk secara natural, melainkan karena cekungan yang berasal dari proses penambangan pasir. Dulunya, tempat ini pernah beroperasi sebagai area penambangan pasir.

Pada tahun 1980-an, hasil tambang dari sini diekspor ke Singapura. Namun, pada era pemerintahan Soeharto, aktivitas pertambangan dihentikan dan tempat ini pun dibiarkan begitu saja. Lalu lubang-lubang bekas galian terisi oleh air hujan dan membentuk sebuah danau.

Sesuai dengan namanya, tempat ini memiliki permukaan air yang berwarna biru. Namun, tak semua permukaannya rata berwarna biru, ada juga yang berwarna hijau dan tocsa. Panorama air danau ini akan semakin memukau saat terkena pancaran sinar matahari.

Melihat danau ini sekilas seperti menyaksikan keindahan samudera. Sisa-sisa pasir dari penambangan masih bisa kamu lihat di tepi-tepi danau dan menyerupai seperti pasir pantai.

Pesona tempat ini tak hanya sebatas itu saja, lho. Danau Biru dikelilingi oleh semacam gunung pasir seluas 6.000 hektar yang terbentuk dari pasir yang telah mengeras.

Hamparan pasir ini membentukan gundukan-gundukan pasir yang membuat kesan seperti di gurun pasir semakin terasa. Eksotisnya pemandangan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Seiring bertambahnya waktu, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer. Beberapa fasilitas memadai pun disediakan di Danau Biru untuk menunjung wisata agar semakin menarik. Saat berada di sini, kamu bisa menemukan fasilitas umum seperti toilet, area parkir yang luas, tempat ibadah, dan beberapa rumah pondok untuk beristirahat.

Ada pula ayunan, jembatan kayu, hiasan bambu, area memanah, dan boneka unta yang bisa dijadikan sebagai latar berfoto. Bila ingin menikmati aktivitas seru lainnya, kamu bisa mencoba perahu bebek dan perahu kano untuk menjelajahi danau dengan tarif Rp15.000-20.000 ribu per orang.

Tempat wisata ini kini ramai dikunjungi wisatawan, terutama akhir pekan. Tak hanya dari Tanjung Pinang, wisatawan luar pulau pun banyak mendatangi Danau Biru. Bila kamu ingin lebih leluasa menikmati keindahan tempat ini, sebaiknya hindari berkunjung pada akhir pekan maupun hari libur nasional.

Sebagian besar area wisata merupakan danau dan padang pasir, hanya ada sedikit pepohonan yang ada. Oleh sebab itu, sinar matahari akan menjadi terasa sangat menyengat pada siang hari. Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah saat pagi hari.

Wisatawan juga dihimbau untuk tidak bermain air atau berenang di area danau. Hal ini lantaran struktur dasar danau yang berupa pasir dan lumpur bisa menyebabkan kaki terjebak di danau.

Indahnya pemandangan Danau Biru tentu akan terlihat sangat memukau bila dilihat secara langsung. Jadi, kapan kamu mau mengunjungi tempat ini?