5 Fakta Masjid Mohammad Al-Amin, Masjid Terbesar di Lebanon

- Masjid Mohammad Al-Amin dibangun antara tahun 2002-2007 dengan biaya pembangunan melebihi 20 juta dolar AS.
- Diresmikan pada tahun 2008, masjid ini memiliki kapasitas hingga 6.400 jamaah dan terletak di lokasi bekas zawiya.
- Bagian luar masjid memiliki kubah biru mencapai 48 meter dan strukturnya sebagian besar dibangun dari batu Riyadh berwarna kuning.
Terletak di persimpangan Place des Martyrs dan Rue Emir Bechir di Beirut, Masjid Mohammad Al-Amin berdiri sebagai bangunan bersejarah yang mencolok. Sebagai masjid terbesar di Lebanon, masjid ini menempati area seluas 9.700 meter persegi.
Masjid ini memiliki lima kubah besar dan empat menara, yang masing-masing menjulang setinggi 65 meter. Terletak di samping Katedral Maronit Saint-Georges, masjid ini menciptakan kontras arsitektur yang kuat di jantung ibu kota. Yuk, simak fakta tentang Masjid Mohammad Al-Amin berikut ini!
1. Dibangun antara tahun 2002-2007

Dibangun antara tahun 2002-2007, Masjid Mohammad Al-Amin sebagian besar didanai oleh miliarder sekaligus Perdana Menteri Rafic Hariri, yang meninggal dunia pada tahun 2005, berdasarkan informasi dari Libshop. Masjid ini berdiri sebagai karya seni arsitektur yang luar biasa. Biaya pembangunannya pada masa itu melebihi 20 juta dolar AS (Sekitar Rp196 miliar)
Saat ini, Masjid Mohammad Al-Amin berfungsi sebagai pusat keagamaan sekaligus simbol persatuan dan kekuatan di pusat kota Beirut. Dengan arsitektur bergaya Ottoman dengan ornamen mendetail dan kubah biru mencolok, masjid ini menarik perhatian penduduk dan pengunjung. Selain itu, masjid ini tetap menjadi bagian penting identitas budaya dan agama kota tersebut.
2. Diresmikan pada tahun 2008

Masjid Mohammad Al-Amin diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2008 oleh putra Rafic Hariri, menurut Libshop. Dirancang oleh Azmi Fakhoury, masjid ini memiliki gaya arsitektur Ottoman dan dibangun menggunakan batu Chemlan lokal. Masjid ini memiliki kapasitas untuk menampung hingga 6.400 jamaah.
Masjid Mohammad Al-Amin dibangun di lokasi bekas zawiya (lembaga pendidikan kaum Sufi). Lokasi yang penuh makna ini meningkatkan signifikansi spiritual dan historis masjid tersebut. Perubahan dari bangunan keagamaan kecil menjadi masjid yang mengesankan ini menyoroti perubahan identitas budaya dan arsitektur Beirut.
3. Bagian luar Masjid Mohammad Al-Amin

Rehlat melaporkan bahwa masing-masing dari empat menara Masjid Mohammad Al-Amin menjulang setinggi 65 meter, sedangkan kubah biru di tengahnya mencapai 48 meter. Gaya arsitekturnya mengingatkan kita pada Masjid Sultan Ahmed (Masjid Biru) di Istanbul, Turki. Beberapa kubah berkontribusi pada penampilan masjid yang mencolok dan megah.
Julukan "Masjid Biru" berasal dari ubin biru muda yang menutupi kubahnya. Adapun strukturnya memiliki lengkungan tinggi, beberapa di antaranya menjulang hingga beberapa lantai. Masjid ini sebagian besar dibangun dari batu Riyadh berwarna kuning, dengan sebagian besar dekorasi eksteriornya dirancang dengan bantuan Rafic Hariri.
4. Bagian dalam Masjid Mohammad Al-Amin

Kubah tersebut dikelilingi oleh jendela persegi yang memungkinkan banyak cahaya alami masuk pada siang hari. Sebuah lampu gantung besar tergantung mencolok di ruang interior. Rehlat menambahkan bahwa lampu gantung tersebut diposisikan di depan mihrab, yang menghadap ke arah Makkah.
Lampu gantung menambah kecerahan yang signifikan pada bagian dalam kubah. Adapun menara yang tinggi membantu memancarkan azan ke area yang lebih luas. Ketinggiannya meningkatkan jangkauan dan kejernihan suara.
5. Panduan berkunjung

Libshop menjelaskan bahwa bagian dalam Masjid Mohammed Al-Amin dapat dikunjungi oleh masyarakat umum saat tidak ada salat. Pengunjung diperbolehkan masuk selama waktu tersebut. Namun, pakaian yang pantas dan sopan wajib dikenakan saat masuk.
Tidak diperbolehkan mengenakan celana pendek, rok mini, dan tank top. Untuk memastikan pakaian yang pantas, jilbab dan abaya disediakan bagi wisatawan. Semua ini disediakan oleh penjaga masjid bagi mereka yang ingin masuk.
Masjid Mohammad Al-Amin merupakan representasi dari akar Islam yang mendalam dan gaya arsitektur Lebanon yang mengagumkan. Kelima wawasan ini menjelaskan pentingnya masjid ini bagi identitas budaya dan spiritual Beirut.