12 Festival Lampion Paling Meriah di Asia, Favorit Para Traveler

- Festival lampion di China dirayakan pada hari ke-15 bulan lunar pertama atau Cap Go Meh, disebut Yuan Xiao, dengan pesta besar dan makan bola nasi.
- Korea Selatan menggelar festival lampion untuk memperingati hari lahirnya Buddha, menjadi hari libur nasional dan berlangsung selama beberapa hari.
- Jepang menyelenggarakan festival lampion Kaga Yuzen Toro Nagashi di Sungai Asani untuk menerangi roh saat perjalanan menuju akhirat.
Lampion menjadi bagian dari budaya masyarakat Asia yang kerap digelar untuk perayaan tertentu. Kamu dapat menemukan festival lampion pada waktu tertentu setiap tahunnya di negara-negara Asia. Ada lampion yang diterbangkan, lampion berbentuk berbagai karakter unik, dan ada pula lampion yang dihanyutkan di sungai.
Berikut beberapa festival lampion tahunan berbagai negara di Asia yang bisa masuk ke dalam bucket list liburanmu. Festival lampion ini menjadi favorit para traveler dan tujuan utama pelancong yang suka dengan wisata budaya. Meriah banget!
1. Festival Lampion saat Cap Go Meh, China
Festival lampion diyakini berakar dari budaya China yang berawal pada Dinasti Han. Pantas saja jika festival lampion di China dirayakan besar-besaran dan meriah setiap tahunnya. Festival lampion di China berlangsung pada hari ke-15 bulan lunar pertama atau Cap Go Meh, pesta penting pertama setelah Tahun Baru Imlek.
Festival ini juga disebut Yuan Xiao, karena setiap rumah menyajikan dan memakan yuanxiao, bola nasi dengan beragam isian. Festival ini akan penuh warna dan dianggap sebagai hari paling rekreasional dari semua festival di China. Hari ini juga waktu yang tepat untuk menikmati terangnya bulan purnama dan berkumpul bersama keluarga.
2. Festival Lampion Teratai, Korea Selatan

Tetangga China, Korea Selatan, menggelar festival lampion setiap tahunnya untuk memperingati hari lahirnya Buddha. Festival ini berlangsung selama beberapa hari pada musim semi yang ditentukan kalender lunar dan matahari. Kamu dapat melihat festival ini di Jongno-gu, dekat Kuil Cheonggyecheon dan Joyesa.
Informasi buatmu, ulang tahun Buddha menjadi hari libur nasional di Korea Selatan. Sebab, agama Buddha menjadi salah satu agama terbesar di Negeri Ginseng ini. Festival lampion ini sudah berlangsung di Korea Selatan lebih dari 1.200 tahun yang disebut Yeondeunghoe.
3. Kaga Yuzen Toro Nagashi, Jepang

Sebagai negara yang memiliki banyak festival tahunan, Jepang juga menyelenggarakan festival lampion. Kaga Yuzen Toro Nagashi, festival menghanyutkan lampion kertas berbentuk persegi di Sungai Asani, Kanazawa.
Festival tersebut dimaksudkan untuk menerangi roh saat mereka melakukan perjalanan menuju akhirat. Biasanya berlangsung pada Sabtu pertama bulan Juni.
4. Festival Lampion Pingxi, Taiwan

Masih di Asia Timur, Festival Lampion Pingxi untuk menandai bulan purnama pertama setiap Tahun Baru Imlek, bersamaan dengan Cap Go Meh. Festival ini berupa pelepasan lampion ke udara di desa-desa di Distrik Pingxi. Selama festival, ribuan orang akan berkumpul dan menuliskan harapan, doa, dan keinginan mereka pada lampion kertas yang akan diterbangkan.
5. Diwali, India

Berbeda dari negara lainnya, Diwali atau Festival Cahaya merupakan bagian dari budaya umat Hindu di India. Festival ini untuk merayakan kemenangan terang atas kegelapan dan kebaikan atas kejahatan. Jutaan orang akan berkumpul setiap tahun untuk menerangi seluruh negeri.
Festival ini gak cukup sehari, melainkan bisa berlangsung selama lima hari. Berbagai sumber cahaya digunakan, mulai lampu tanah liat, lilin, lampion gantung, dan kembang api. Perayaan Diwali juga mencakup pelepasan lampion ke udara untuk menerangi langit malam.
6. Festival Lampion Hoi An, Vietnam

Kalau negara-negara lain menjadikan festival lampion sebagai acara tahunan, berbeda dengan Vietnam. Festival Lampion Hoi An adalah acara bulanan untuk merayakan bulan purnama. Bulan purnama merupakan salah satu waktu paling suci dalam kalender Buddha.
Bulan purnama menjadi waktu untuk bermeditasi, menjalankan ritual, merenungkan kehidupan, dan memuja leluhur mereka. Rangkaian acaranya cukup banyak, mulai memberikan persembahan di kuil keluarga, membakar dupa, dan menyalakan lilin. Tradisi ini berkembang menjadi Festival Lampion Hoi An yang populer.
7. Festival Lampion Yi Peng dan Loy Krathong, Thailand

Festival Lampion Yi Peng dirayakan di seluruh Thailand utara, tetapi upacara terbesarnya berlokasi di Chiang Mai setiap tahunnya. Pada tahun ini, diperkirakan akan berlangsung pada 16 November 2024.
Dipercaya bahwa dengan mengirimkan persembahan kepada Sang Buddha ke angkasa, jiwa seseorang dapat dibersihkan dan kemalangannya diringankan. Festival ini berlangsung pada bulan purnama di bulan kedua kalender lunar Lanna (bulan ke-12 kalender lunar Thailand).
Ribuan lampion yang disebut khom loi akan dilepaskan ke langit. Wisatawan dapat mengikuti festival ini dengan membeli tiket terlebih dahulu melalui agen wisata.
Loy Krathong juga menjadi festival lampion tradisional yang dirayakan di seluruh Thailand. Waktu pelaksanaannya bersamaan dengan Festival Yi Peng, tetapi pelaksanaan paling populer di Bangkok dan Sukhothai.
Lampion yang digunakan pun berbeda, berupa krathong, keranjang tradisional dari batang pisang yang diisi lilin dan dupa. Selanjutnya, akan dihanyutkan ke perairan.
8. Festival Cahaya Thadingyut, Myanmar

Festival Cahaya Thadingyut menandai berakhirnya masa Prapaskah Buddha yang digelar pada Oktober. Festival ini berlangsung selama tiga hari, melambangkan kembalinya Sang Buddha dari surga. Sedangkan, para malaikat menerangi jalan turunnya Sang Buddha ke bumi.
Pada hari itu, pagoda akan dipenuhi orang, lampu, lampio, dan lilin berwarna dinyalakan di seluruh penjuru negeri untuk menyambut turunnya Buddha dari surga. Jalanan akan dipenuhi orang-orang yang jalan ke pasar dan kedai makanan. Mereka juga merayakannya dengan menonton pertunjukan dan konser tradisional di tempat terbuka.
9. Boun Lai Heua Fai, Laos

Boun Lai Heua Fai merupakan Festival Cahaya yang berlangsung pada Boun Awk Phansa, akhir masa Prapaskah Buddha. Biasanya berlangsung pada Oktober, tiga bulan setelah Khao Phansa. Seperti festival lain di Laos, festival ini juga memadukan tradisi Animisme dan Buddha.
Perayaan ini mirip dengan Loy Krathong di Thailand, menggunakan krathong yang dilepaskan dan terapung di sungai. Festival ini bertujuan memberi penghormatan kepada Dewa Sungai dan roh mereka. Selain itu, untuk menandakan pelepasan segala pikiran dan tindakan negatif.
10. Bon Om Touk, Kamboja

Bon Om Touk juga dikenal sebagai Festival Air Kamboja, berlangsung setiap bulan purnama pada bulan Kadeuk dalam agama Buddha (biasanya November). Perayaan ini menjadi perayaan kejadian alam besar, berupa arus balik antara Tonle Sap dan Sungai Mekong.
Festival ini akan berlangsung selama tiga hari. Biasa dirayakan dengan balap perahu, kembang api, karnaval, perahu indah yang dihiasi lampion, dan masih banyak kemeriahan lainnya.
11. Festival Lampion Kue Bulan, Singapura

Meski Singapura berada di daerah tropis, tetapi Negeri Singa ini memiliki Festival Musim Semi yang disebut juga sebagai Festival Lampion Kue Bulan. Disebut demikian karena bertepatan dengan Festival Kue Bulan masyarakat Tionghoa yang digelar setiap Oktober. Saat festival berlangsung, banyak lampion digantung di sepanjang jalan raya dan acara kumpul keluarga sambil menyantap kue bulan serta minum teh.
12. Festival Lampion Hari Waisak, Indonesia

Kelahiran Buddha merupakan peristiwa penting yang juga diperingati di Indonesia, disebut Hari Waisak. Festival Lampion berupa pelepasan lampion ke langit menjadi puncak acaranya. Festival ini berlangsung setiap Mei di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Itulah deretan festival lampion di Asia yang bisa masuk ke dalam bucket list liburanmu. Latar belakangnya beragam, perayaannya super meriah. Kamu tertarik untuk turut memeriahkan yang mana?