Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Festival Musim Gugur di Wilayah Kanto Jepang, Meriah!

Festival Kawagoe, Wilayah Kanto, Jepang
Festival Kawagoe, Wilayah Kanto, Jepang (photo-ac.com/BANANA18)
Intinya sih...
  • Kompetisi Kembang Api Tsuchiura
    • Pertunjukan kembang api terbesar di Jepang
    • Tiket harga 4.000—6.000 yen, atau gratis di beberapa spot terdekat
    • Berlangsung pada awal November di Prefektur Ibaraki
    • Festival Tori-no-ichi Asakusa
      • Perayaan tahunan pada bulan November di Vihara Buddha Juzaisan Chokokuji dan Kuil Shinto Otori-jinja
      • Ribuan orang datang untuk berdoa dan membeli kumade
      • Kumade dipercaya memberikan keberuntungan bagi pemiliknya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Festival musiman tidak dapat dipisahkan dari budaya Jepang. Setiap musim menawarkan warna maupun kemeriahannya masing-masing, tidak terkecuali pada musim gugur. Kamu akan disuguhi dedaunan yang berganti warna, beragam pertunjukan, hingga parade di berbagai sudut kota.

Kamu tetap bisa menikmati festival yang meriah tanpa harus ke Kyoto atau Osaka. Wilayah Kanto yang meliputi Tokyo, Chiba, Saitama, Ibaraki, Gunma, Tochigi, dan Kanagawa juga punya wisata budaya yang gak kalah menarik. Mau tahu seperti apa kemeriahannya? Berikut ini beberapa festival musim gugur di wilayah Kanto, Jepang, yang gak boleh kamu lewatkan saat ke sana!

1. Kompetisi Kembang Api Tsuchiura

Festival Kembang Api Tsuchiura, Wilayah Kanto, Jepang
Festival Kembang Api Tsuchiura, Wilayah Kanto, Jepang (photo-ac.com/Ayumi)

Pesta kembang api tidak hanya bisa disaksikan saat musim panas. Ketika musim gugur, kamu bisa melihat pertunjukan kembang api dalam rangka Kompetisi Kembang Api Tsuchiura. Kompetisi ini merupakan salah satu festival kembang api terbesar di Jepang.

Tradisi tersebut telah berkembang, kini juga menjadi ajang untuk menantang kreativitas serta teknologi dalam memproduksi kembang api. Bagi yang ingin melihatnya dari area utama, maka perlu membeli tiket seharga 4.000—6.000 yen (Rp451 ribu—677 ribu) per kursi. Biasanya, kompetisi ini akan berlangsung pada awal November dan penjualan tiket dimulai sejak September.

Kamu juga bisa menikmati kemeriahannya secara gratis di beberapa spot terdekat, seperti Taman Kasumigaura, di bawah bypass Rute 6 dekat Aeon Mall Tsuchiura, dan Kamikatsu Shell Mound. Datanglah lebih awal atau setelah matahari terbenam, acara ini dimulai pukul 17.30—20.00. Lokasi utamanya di tepi Sungai Sakuragawa, area Gakuen-Ohashi, Kota Tsuchiura, Prefektur Ibaraki.

2. Festival Tori-no-ichi Asakusa

ilustrasi kumade untuk Festival Torinoichi
ilustrasi kumade untuk Festival Torinoichi (commons.wikimedia.org/Jipanguguru)

Tori-no-ichi merupakan perayaan tahunan yang dilakukan di kuil dan vihara di seluruh Jepang pada Zaman Edo. Secara tradisional digelar pada Hari Ayam Jantan (tori), simbol ke-10 dari zodiak Jepang. Hari Ayam Jantan ini diperingati setiap 12 hari pada bulan November. 

Perayaan ini berlokasi di Vihara Buddha Juzaisan Chokokuji dan Kuil Shinto Otori-jinja. Pada Hari Ayam Jantan, ribuan orang akan datang untuk berdoa memohon keberuntungan, kelancaran bisnis, dan kesehatan. Selain itu, mereka juga akan berbondong-bondong membeli kumade, sikat hias dari bambu yang didekorasi mewah.

Di sekitar vihara dan kuil akan banyak pedagang kumade dengan beragam ukuran dan bentuk. Dekorasi yang menggunakan ornamen emas, perak, dan warna merah dipercaya memberikan keberuntungan bagi pemiliknya. Setelah membeli kumade, kamu keliling untuk kulineran di dekat vihara dan kuil.

3. Festival Kawagoe

Festival Kawagoe di Wilayah Kanto, Jepang
Festival Kawagoe di Wilayah Kanto, Jepang (commons.wikimedia.org/江戸村のとくぞう)

Beralih ke Prefektur Saitama, terdapat Kota Kawagoe di utara Tokyo yang menyuguhkan suasana tradisional bergaya Edo. Di sini pula terdapat distrik yang dijuluki Edo Kecil dan jajaran kurazukuri, bangunan gudang pedagang. Lebih dari itu, kota ini juga terkenal sebagai salah satu produsen wagashi, camilan manis Jepang yang lezat. 

Sebagai Edo Kecil, kota ini punya tradisi tahunan yang telah diselenggarakan sejak 1648, yaitu Festival Kawagoe. Festival itu berupa parade puluhan kendaraan hias mewah bergaya Edo yang tingginya bisa mencapai 9 meter dan beratnya 2,3 ton. Selain itu, diiringi oleh musik dan tarian yang meriah.

Faktanya, Festival Kawagoe masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Buat kamu yang ingin berpartisipasi, bisa bergabung dengan parade tersebut bersama warga setempat. Kalau gak mau jauh-jauh, bisa mampir ke stan makanan yang menyediakan jajanan kaki lima.

4. Festival Ebisu-ko

Kuil Kiryu Nishinomiya, Wilayah Kanto, Jepang
Kuil Kiryu Nishinomiya, Wilayah Kanto, Jepang (commons.wikimedia.org/Saigen_Jiro)

Festival Ebisu-ko dan Tori-no-ichi di Asakusa, Tokyo hampir mirip, yaitu berdoa untuk kemakmuran bisnis dan menampilkan jimat keberuntungan yang sama, kumade. Namun, kedua festival tersebut punya akar kepercayaan sejarah yang berbeda. Festival Ebisu-ko di Wilayah Kanto sering disebut Hatsuka Ebisu, karena diadakan sekitar hari ke-20 bulan ke-10 kalender lunar lama (sekitar tanggal 20 November).

Ebisu-ko merujuk pada Ebisu-sama, salah satu dari tujuh dewa keberuntungan tradisional di Jepang. Sosoknya digambarkan punya senyum lebar yang khas, memegang pancing, dan membawa ikan air tawar di tangannya. Hal ini berbeda dengan Tori-no-ichi yang merujuk pada Yamato Takeru, Kaisar Jepang.

Jika Tori-no-ichi hanya ada di Wilayah Kanto, maka Festival Ebisu-ko dirayakan di seluruh wilayah di Jepang. Namun, waktu pelaksanaan dan rangkaian acaranya akan berbeda satu sama lain. Festival Ebisu-ko yang terkenal di Kanto adalah Kiryu Ebisu-ko yang digelar di Kuil Kiryu Nishinomiya, Prefektur Gunma.

5. Festival Musim Gugur Shuki Taisai

Festival Musim Gugur Shuki Taisai
Festival Musim Gugur Shuki Taisai (commons.wikimedia.org/Oncewerecolours)

Festival Musim Gugur Shuki Taisai merupakan festival terbesar di Kota Nikko, Prefektur Tochigi yang digelar setiap bulan Oktober. Lokasinya di Kuil Toshogu yang dibangun untuk mengabadikan dan mendewakan Tokugawa Ieyasu. Tujuannya untuk menghormati pemimpin legendaris tersebut.

Salah satu acara penting saat festival berlangsung adalah parade samurai. Kamu akan mendapati sekitar 1.000 orang berpakaian samurai lengkap yang berbaris di sepanjang jalan. Selain itu, ada pula demonstrasi ketangkasan prajurit tradisional, seperti memanah sambil menunggang kuda.

Kelima festival musim gugur di Wilayah Kanto tersebut tersebar di berbagai kota dan prefektur. Waktu pelaksanaannya pun jarang yang bersamaan, sehingga kamu bisa mengikuti satu per satu kemeriahan dengan nuansa berbeda. Festival apa yang paling menarik?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Festival Musim Gugur di Wilayah Kanto Jepang, Meriah!

08 Okt 2025, 13:20 WIBTravel