Inilah 5 Perayaan Natal di Berbagai Negara di Benua Afrika

Perayaan Natal merupakan salah satu hari besar yang dilakukan oleh umat Kristiani di seluruh penjuru di dunia. Banyak orang menganggap bahwa perayaan Natal antara satu negara dengan negara lainnya sama. Padahal, perayaan antardaerah di suatu negara saja bisa jadi berbeda.
Di Benua Afrika, pastinya perayaan Natal dilakukan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kearifan lokal masing-masing. Berikut 5 perayaan Natal di berbagai negara yang ada di Afrika.
1. Mesir

Perayaan Natal di Mesir tidak dilakukan setiap tanggal 25 Desember, tetapi pada 7 Januari. Menjelang Natal, masyarakat Kristiani di sana akan melakukan tradisi yang bernama Puasa Kelahiran Kudus. Dalam puasa ini, masyarakat Kristiani tidak akan memakan makanan yang berasal dari hewan selama 43 hari, tepatnya mulai 25 November hingga 6 Januari.
Ada juga sosok Santa Claus yang biasa disebut Baba Noël yang akan memberikan hadiah kepada anak-anak. Layaknya perayaan Natal pada umumnya, masyarakat di sana akan mendekorasi rumahnya dan memasang pohon Natal.
2. Angola

Angola merupakan salah satu negara yang terletak di Afrika bagian tengah. Sebanyak 50% masyarakat di sana manganut agama Kristen Katolik dan 25% lainnya menganut Kristen Protestan. Saat perayaan Natal, masyarakat di sana akan saling berkunjung satu sama lain sambil memakan hidangan yang telah disediakan.
Adapun makanan khas saat perayaan Natal adalah pirão yang merupakan perpaduan nasi, spaghetti, kentang goreng, ayam goreng, hingga kalkun. Ada juga tradisi untuk menghias rumah dengan Presépio yang merupakan miniatur tokoh-tokoh kelahiran Kristus.
3. Republik Demokratik Kongo

Layaknya perayaan Natal pada umumnya, masyarakat di negara ini akan mengunjungi gereja. Bedanya, gereja-gereja di sana akan mengundang lebih banyak paduan suara dan setiap paduan suara tersebut akan menyanyikan beberapa lagu dalam waktu yang cukup lama.
Uniknya, kamu akan jarang melihat orang yang mendekorasi rumah mereka atau sekadar saling bertukar kado karena tradisi tersebut bukan merupakan kebiasaan masyarakat setempat. Dalam bahasa setempat, kamu dapat mengucapkan Mbotama Malamu saat perayaan Natal.
4. Ethiopia

Ethiopia sendiri juga merayakan Natal bukan pada setiap tanggal 25 Desember, melainkan 7 Januari. Para umat Kristiani di sana juga akan melakukan Tsome Nebiyat atau puasa selama 43 hari yang dimulai sejak 25 November. Dalam puasa ini, masyarakat Kristiani di sana hanya boleh memakan makanan yang bukan berasal dari hewan.
Pada saat perayaan Natal, para jamaah akan mengelilingi gereja sebanyak 3 kali sambil membawa lilin yang menyala. Selama prosesi tersebut, laki-laki dan perempuan akan dipisah.
5. Kenya

Menjelang perayaan Natal, masyarakat Kristiani di sana akan melakukan mudik ke tempat asalnya masing-masing. Layaknya perayaan Natal pada umumnya, rumah dan gereja yang ada di sana akan didekorasi semenarik mungkin seperti menempelkan bunga, balon, lampu warna-warni, dan masih banyak lagi. Di negara tersebut, Santa Claus tidak datang dengan rusa, tetapi dengan unta.
Makanan yang sering dihidangkan saat perayaan Natal di Kenya ialah daging kambing atau domba hingga ayam yang dipadukan dengan nasi atau roti chapati. Dalam bahasa Swahili atau bahasa masyarakat di sana, kamu dapat mengucapkan Heri ya Krismasi saat perayaan Natal.
Nah, itu dia 5 perayaan Natal di berbagai negara yang ada di Afrika. Semoga dapat menambah wawasan kamu, ya. Bagi kamu yang merayakan, semoga Natal tahun ini menjadi salah satu perayaan Natal yang istimewa.