Itinerary Liburan di Armenia ala Sabrina Anggraini dan Belva Devara

Momen menjelang skhir tahun sering dimanfaatkan sejumlah pelancong untuk liburan lebih awal. Alasannya beragam seperti lebih sepi turis, cuaca yang bersahabat, dan harga tiket maupun akomodasi terjangkau dibanding akhir tahun. Demikian pula yang dilakukan sejumlah selebritas Tanah Air, termasuk Sabrina Anggraini dan Belva Devara.
Mereka bersama sang buah hati mengunjungi beberapa negara di perbatasan Benua Asia dan Eropa, salah satunya Armenia. Negara dengan julukan sebagai Negeri Batu dan Tanah Nuh tersebut memang belum sepopuler tetangganya, Turki. Namun, justru menarik bagi para pelancong yang ingin mendapatkan pengalaman berbeda dan budget traveling lebih terjangkau.
Armenia memberlakukan visa on arrival atau e-visa yang berlaku maksimal 120 hari, meski pemegang paspor WNI harus mengajukan e-visa terlebih dahulu sebelum keberangkatan. Keuntungan lain adalah nilai mata uang. Saat ini 1 dram Armenia setara dengan Rp44. Tertarik untuk ke sana? Agar punya sedikit gambaran, tempat wisata di Armenia yang dikunjungi oleh Sabrina Anggraini dan Belva Devara berikut ini bisa jadi referensi.
1. Reruntuhan Katedral Zvartnots

Petualangan di Armenia bisa dimulai dari Reruntuhan Katedral Zvartnots, sebuah komplek bangunan bersejarah yang didirikan pada pertengahan abad ke-7. Komplek ini terdiri dari Kuil St. George atau Zvartnots dan Istana Catholicos Nerses III. Terletak di 1 Manushyan Street, Vagharshapat yang dapat dikunjungi setiap hari Selasa–Minggu pukul 10.00–17.30.
Awalnya, Zvartnots dibangun sebagai katedral utama Armenia pada tahun 641–661 untuk menandingi kemegahan Katedral Ejmiatsin. Rancangan arsitekturnya didasarkan pada komposisi struktur kubah silang Armenia pada masa sebelumnya, yaitu salib Yunani. Namun, tanpa keterangan pasti penyebab kehancurannya, katedral tersebut telah menjadi reruntuhan sejak abad ke-10.
2. Yerevan Cascade

Ketika berada di ibu kota Armenia, Yerevan Cascade menjadi tempat wisata yang wajib untuk dikunjungi. Tempat ini menyuguhkan arsitektur ikonik berupa tangga raksasa yang menghubungkan bagian tengah kota dengan bagian atas Victory Park, Arabkir, dan Kanaker-Zeytun. Kamu akan menjumpai taman teras dan karya seni di sepanjang tangga, karena Cascade menjadi rumah bagi Pusat Seni Cafesjian.
Bagi yang ingin mendapatkan pemandangan terbaik, maka perlu menaiki 572 anak tangga untuk mencapai puncak Cascade. Saat cuaca cerah, akan tampak pemandangan Gunung Ararat dan cityscape. Tempat ini berlokasi di 10 Tamanyan Street, Yerevan dan dapat dikunjungi setiap hari, 24 jam.
3. Museum Sejarah Armenia dan Galeri Nasional Armenia

Museum Sejarah Armenia dan Galeri Nasional Armenia merupakan dua bangunan yang letaknya bersebelahan di Republic Square, Yerevan. Museum Sejarah Armenia dibuka untuk umum sejak tahun 1921 dengan nama Museum-Perpustakaan Etnografi-Antropologi. Sekitar 400.000 objek koleksi nasional ada di sini, yang diperoleh melalui temuan dari penggalian situs arkeologi di Armenia, pembelian, dan sumbangan.
Lain halnya dengan Galeri Nasional Armenia yang didirikan pada tahun 1921. Galeri ini menjadi galeri utama dan terbesar di Armenia, terdiri dari 56 ruang pameran. Kamu dapat melihat seni rupa, dekoratif terapan, hingga mempelajari contoh seni dari berbagai negara dan zaman.
4. Kuil Garni

Beralih ke Marzpetuni Street, Garni, terdapat Kuil Garni yang menjadi satu-satunya kuil pagan yang dilestarikan di Armenia. Kuil tersebut didedikasikan untuk Dewa Matahari, Mithras dan menonjol karena keindahan, nilai sejarah, serta budayanya. Bangunan ini bergaya Yunani yang dikelilingi 24 kolom dan platform bergaya Romawi (podium) dengan 9 anak tangga dan tinggi 2,5 meter.
Walau sebagai satu-satunya bangunan bergaya Yunani-Romawi di Armenia dan bekas Uni Soviet, tapi tak menghilangkan unsur lokal. Kuil Garni dibangun dari batuan basalt lokal yang lebih sulit diolah daripada marmer. Selain itu, terdapat lubang khusus pada atapnya agar matahari dapat menerangi altar dan patung Dewa Mithras. Tak ketinggalan ornamen tumbuhan dan hewan yang menjadi ciri khas seni Armenia.
5. Symphony of Stones

Tempat selanjutnya saat berada di Garni adalah Symphony of Stones atau Basalt Organ. Nama tersebut diperoleh dari bentuknya yang menyerupai alat musik organ. Berbeda dari sebelumnya, tempat di Ngarai Garni itu berupa formasi batuan yang terdiri dari ribuan basalt kolumnar yang saling menempel setinggi 50 meter.
Batuan raksasa tersebut berasal dari gunung berapi dan terbentuk akibat lava yang kuat. Konon terbentuk 127.000 tahun lalu, saat terjadi erupsi gunung berapi yang dahsyat di Pegunungan Geghama dan lava mengalir ke daerah ini. Proses pendinginan yang lambat, bagian bawah aliran lava membentuk kolom pentahedral dan heksagonal.
6. Katedral Etchmiadzin

Akhiri perjalanan dengan mengunjungi Katedral Etchmiadzin terletak di kota kecil Vagharshapat yang juga dikenal Etchmiadzin, berjarak sekitar 20 km dari Yerevan. Katedral ini sempat dianggap sebagai jantung spiritual Gereja Apostolik Armenia dan katedral tertua di dunia. Berdiri dari awal abad ke-4, tepat setelah Armenia menjadi negara pertama yang secara resmi mengadopsi Kristen sebagai agama pada tahun 301.
Ukurannya memang lebih kecil dibanding katedral di Eropa Barat, tetapi tetap indah. Kubah utamanya dikelilingi menara batu berukir dan seluruh bangunan akan tampak keemasan di bawah sinar matahari. Komplek di sekitar katedral ini sering disebut sebagai Vatikan Armenia.
Itulah tadi beberapa tempat wisata di Armenia yang dikunjungi Sabrina Anggraini dan Belva Devara. Kamu pun bisa mengikuti jejaknya untuk mendapatkan pengalaman traveling serupa. Ada yang masuk bucket list-mu?



















