Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa di Malaysia Motor Boleh Masuk Tol?

potret motor masuk tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Azreey)
potret motor masuk tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Azreey)

Bagi banyak wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke Malaysia, pemandangan sepeda motor yang melaju di jalan tol mungkin terasa janggal. Sebab, di Indonesia, jalan bebas hambatan menjadi wilayah eksklusif kendaraan roda empat ke atas. Namun di Malaysia, motor justru bebas melintasi tol tanpa biaya sepeser pun, baik motor kecil maupun motor besar. Fenomena ini kerap membuat pelancong bertanya-tanya tentang alasan di balik kebijakan unik tersebut.

Kebijakan yang tampak sederhana ini sebenarnya memiliki akar sejarah, sosial, hingga geografis yang panjang. Pemerintah Malaysia sejak lama memposisikan akses jalan tol sebagai fasilitas publik bagi seluruh warga, termasuk pengendara motor. Hal ini tak lepas dari sistem transportasi dan gaya hidup masyarakat yang sangat bergantung pada sepeda motor sebagai moda utama mobilitas harian. Berikut penjelasan lebih lengkap yang akan membantumu memahami alasan di balik kebijakan menarik ini.

1. Pemerintah Malaysia menganggap motor sebagai transportasi rakyat

potret motor masuk tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Wiki Farazi)
potret motor masuk tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Wiki Farazi)

Malaysia memiliki populasi pengguna motor yang sangat tinggi, terutama di kawasan perkotaan seperti Kuala Lumpur, Johor Bahru, dan Penang. Bagi masyarakat kelas pekerja, motor bukan sekadar alat transportasi, tetapi bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari untuk pergi bekerja, mengantar anak sekolah, hingga bepergian antar kota. Pemerintah melihat motor sebagai sarana mobilitas utama rakyat, sehingga akses terhadap infrastruktur publik seperti jalan tol dianggap sebagai hak yang perlu dijaga.

Kebijakan ini lahir dari kesadaran bahwa tidak semua warga mampu membeli mobil. Dengan membuka akses tol bagi motor, pemerintah memastikan seluruh warga bisa menikmati efisiensi waktu dan jarak tanpa diskriminasi ekonomi. Pendekatan tersebut mencerminkan prinsip pemerataan fasilitas publik di Malaysia yang menempatkan mobilitas sebagai fondasi kesejahteraan sosial, bukan sekadar urusan kendaraan pribadi.

2. Sistem jalan tol Malaysia sudah terancang dengan jalur khusus motor

potret jalan tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Zh9567)
potret jalan tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Zh9567)

Salah satu alasan utama motor boleh melintas di tol Malaysia adalah karena sejak awal pembangunan, sebagian besar jalan tol di negara tersebut sudah dilengkapi jalur khusus sepeda motor. Jalur ini terletak di sisi kiri jalan dan memiliki lebar sekitar setengah dari jalur mobil. Keberadaannya tidak hanya meningkatkan keselamatan, tetapi juga mempercepat arus kendaraan tanpa menimbulkan kemacetan di jalur utama.

Beberapa tol besar seperti Federal Highway, Shah Alam Expressway, dan Guthrie Corridor Expressway sudah lama menerapkan sistem ini. Bahkan di beberapa wilayah seperti Putrajaya dan Cyberjaya, jalur motor dibangun terpisah sepenuhnya dari jalur mobil, lengkap dengan rambu, penerangan, dan jalur tikungan yang disesuaikan dengan karakter motor. Desain ini menunjukkan bahwa Malaysia tidak asal membolehkan motor masuk tol, melainkan dengan sistem dan perencanaan yang matang.

3. Akses gratis untuk motor didorong demi efisiensi mobilitas

potret membayar tol (commons.wikimedia.org/CEphoto, Uwe Aranas)
potret membayar tol (commons.wikimedia.org/CEphoto, Uwe Aranas)

Berbeda dengan kendaraan roda empat yang dikenai biaya tol, pengendara motor di Malaysia justru tidak perlu membayar apa pun. Kebijakan bebas tarif ini dibuat untuk mendorong mobilitas yang lebih efisien, terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Pemerintah menilai biaya perjalanan seharusnya tidak menjadi hambatan bagi pekerja atau pelajar yang bergantung pada sepeda motor.

Dengan akses gratis, para pengendara motor bisa menempuh jarak jauh lebih cepat tanpa harus mencari jalan alternatif yang padat. Selain itu, kebijakan ini turut membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan arteri dan menghemat waktu perjalanan. Efisiensi ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mengatur pergerakan harian masyarakat, terutama di wilayah metropolitan yang sibuk.

4. Faktor budaya dan sejarah penggunaan jalan tol di Malaysia

potret jalan tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Sharon Hahn Darlin)
potret jalan tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Sharon Hahn Darlin)

Ketika jalan tol pertama kali diperkenalkan di Malaysia pada era 1980-an, kebijakan yang membolehkan motor melintas sudah berlaku sejak awal. Karena itu, tradisi tersebut terlanjur melekat dan menjadi bagian dari budaya berkendara di negara tersebut. Upaya untuk membatasi atau melarang motor di kemudian hari dianggap sulit dilakukan karena sudah menjadi norma sosial yang diterima luas oleh masyarakat.

Kebijakan lama ini menciptakan rasa kepemilikan di kalangan pengendara motor terhadap fasilitas jalan tol. Akibatnya, perubahan regulasi seperti pelarangan motor di tol akan memicu resistensi publik. Pemerintah Malaysia pun memilih mempertahankan sistem yang sudah berjalan puluhan tahun ini, dengan fokus pada peningkatan keselamatan melalui rekayasa jalan dan edukasi berkendara.

5. Risiko dan pengawasan keamanan yang terus ditingkatkan

potret jalan tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Slleong)
potret jalan tol di Malaysia (commons.wikimedia.org/Slleong)

Meskipun motor diizinkan masuk tol, bukan berarti tanpa risiko. Kecepatan tinggi, kondisi jalan licin, dan minimnya perlindungan fisik membuat pengendara motor lebih rentan terhadap kecelakaan. Karena itu, Malaysia memiliki lembaga seperti Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) yang terus meneliti dan menilai tingkat keselamatan pengguna jalan, termasuk pengendara motor di jalur tol.

Beberapa penyesuaian dilakukan seperti pemasangan pembatas jalur, penerangan tambahan, hingga rambu peringatan khusus. Pemerintah juga mendorong pengendara motor untuk menggunakan perlengkapan keselamatan yang lengkap. Walau masih ada kekhawatiran terkait keamanan, sistem pengawasan yang terus ditingkatkan membuat angka kecelakaan di jalur motor tol dapat ditekan setiap tahunnya.

Kebijakan yang membolehkan motor masuk tol di Malaysia memang menimbulkan rasa penasaran sekaligus kekaguman bagi banyak wisatawan. Di satu sisi, ini mencerminkan kepekaan sosial dan efisiensi sistem transportasi negara tersebut. Namun di sisi lain, tetap ada risiko keselamatan yang perlu diawasi secara berkelanjutan. Jadi, saat berkunjung ke Malaysia, apakah kamu tertarik mencoba pengalaman melintas tol dengan motor seperti warga lokal?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Tempat Wisata Keluarga di Tokyo Jepang yang Cocok untuk Pemula

14 Okt 2025, 14:45 WIBTravel