Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prediksi Destinasi Wisata Favorit Turis 2026, Ada Indonesia?

Potret Phu Quoc, Vietnam
Potret Phu Quoc, Vietnam (unsplash.com/Vivu Vietnam)
Intinya sih...
  • Big Sky, Montana, Amerika Serikat: lonjakan minat wisatawan hingga 92% berkat pengalaman outdoor dan ketenangan pedesaan.
  • Okinawa, Jepang: minat meningkat 71% karena pantai indah, budaya Ryukyu, dan akses transportasi yang mudah.
  • Sardinia, Italia: kenaikan pencarian 63% berkat kombinasi wisata alam, budaya, dan kuliner khas Mediterania.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjelang tahun baru 2026, peta pariwisata global mulai menunjukkan pergeseran arah. Sejumlah destinasi yang sebelumnya tak selalu masuk radar utama wisatawan kini justru mencuri perhatian. Berdasarkan laporan terbaru Expedia bertajuk Unpack ’26: The Trends in Travel, tren ini terlihat jelas dari data pencarian dan pemesanan yang dihimpun secara real-time dari berbagai pasar internasional.

Laporan tersebut menyatakan minat wisatawan kini bergerak ke arah destinasi yang menawarkan pengalaman autentik, kedekatan dengan alam, serta kekuatan budaya lokal. Artinya, daftar ini bukan sekadar prediksi atau opini industri, melainkan hasil analisis nyata tentang bagaimana wisatawan memilih dan merencanakan perjalanan mereka.

Expedia pun menyebut bahwa Unpack ’26 memetakan destinasi-destinasi yang diperkirakan akan mendominasi itinerary perjalanan global pada 2026. Berikut sejumlah destinasi yang diprediksi menjadi tren wisata dunia di 2026.

1. Big Sky, Montana, Amerika Serikat

Big Sky mencatat lonjakan pencarian hingga 92 persen, menjadikannya salah satu destinasi dengan pertumbuhan minat tertinggi. Kawasan pegunungan ini dikenal sebagai "surga" bagi para pencinta aktivitas outdoor, mulai dari ski, hiking, hingga menikmati lanskap alam yang masih sangat alami.

Suasana pedesaan yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota besar menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman slow travel dan ketenangan.

2. Okinawa, Jepang

Potret Okinawa, Jepang
Potret Okinawa, Jepang (unsplash.com/shinonakamura)

Minat terhadap Okinawa meningkat hingga 71 persen, menunjukkan daya tarik pulau tropis ini semakin kuat di mata wisatawan global. Pantai berpasir putih, laut biru jernih, serta budaya khas Ryukyu yang berbeda dari Jepang daratan menjadi magnet utama.

Selain itu, akses transportasi yang semakin mudah membuat Okinawa ideal bagi wisatawan yang ingin merasakan sisi Jepang yang lebih santai, hangat, dan dekat dengan alam.

3. Sardinia, Italia

Pulau Sardinia mencatat kenaikan pencarian sekitar 63 persen. Destinasi Mediterania ini terkenal dengan garis pantainya yang indah, air laut berwarna turquoise, serta kuliner khas berbasis hasil laut.

Kota-kota bersejarah dan desa tradisional yang masih terjaga membuat Sardinia menawarkan kombinasi antara wisata alam, budaya, dan gastronomi, di mana hal tersebut merupakan sesuatu yang semakin dicari wisatawan modern.

4. Phu Quoc, Vietnam

Potret Phu Quoc, Vietnam
Potret Phu Quoc, Vietnam (unsplash.com/Vivu Vietnam)

Phu Quoc mengalami peningkatan minat sekitar 53 persen. Pulau ini berkembang pesat sebagai destinasi resor pesisir, namun tetap mempertahankan kekayaan alam dan kuliner lautnya.

Pertumbuhan infrastruktur pariwisata, mulai dari bandara hingga akomodasi, membuat Phu Quoc semakin mudah dijangkau tanpa kehilangan daya tarik tropisnya.

5. Savoie, Prancis

Wilayah Savoie di Pegunungan Alpen Prancis mencatat kenaikan minat hingga 51 persen. Kawasan ini menjadi incaran wisatawan pencinta ski dan aktivitas pegunungan, terutama karena pemandangan alamnya yang dramatis dan udara sejuk yang menyegarkan. Selain musim dingin, Savoie juga menawarkan pengalaman alam di musim panas, menjadikannya destinasi sepanjang tahun.

Dalam laporan yang sama, Expedia menekankan wisatawan kini semakin mengutamakan perjalanan yang bermakna secara personal, bukan sekadar mengikuti destinasi populer. Wisatawan ingin pengalaman yang lebih tenang, relevan, dan memberi koneksi langsung dengan alam serta budaya lokal.

Selain itu, faktor keberlanjutan perjalanan, kesiapan infrastruktur, dan kenyamanan akses juga menjadi penentu naiknya popularitas destinasi-destinasi tersebut. Tren ini menandai perubahan cara pandang wisatawan global, di mana liburan bukan hanya soal berpindah tempat, melainkan tentang menemukan pengalaman yang lebih dalam dan berkesan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Travel

See More

[QUIZ] Mau Liburan Akhir Tahun Baru Ditemani Tiffany Young atau Byun Yo Han?

15 Des 2025, 20:30 WIBTravel