Tempat-Tempat Cantik di Kulon Progo yang Wajib Kamu Datangi

Jogja itu salah satu kota yang ngangeni. Walau cenderung gersang dan panas, tapi kita nggak bakal bosan ke kota ini. Soal tempat wisatanya pun nggak kalah bikin kangennya, apalagi lima tahun belakangan ini tempat wisata alam di kota pelajar ini benar-benar berkembang. Malioboro, Candi Prambanan, Pantai Parangtritis, dan alun-alun sudah jadi tempat wisata yang sangat mainstream karena tempat wisatanya malah bergeser ke daerah pinggiran, semacam Gunung Kidul. Salah satu kota di Yogyakarta ini makin kesohor lantaran keberadaan Goa Pindul, pantai Indrayanti, Krakal, Kukup, Baron, dan lainnya.

Nah, satu lagi kota di Jogja yang sekarang baru mulai naik pamornya, yaitu Kulon Progo. Eh salah, Kulon Progo bukan kota, melainkan Kabupaten. Selama ini Kabupaten yang terletak di ujung utara Jogja ini cuma terkenal dengan sungai progonya, padahal ternyata Kulon Pogo menyimpan harta karun yang nggak kalah ciamiknya. Apa aja sih yang bisa kita lakukan di kawasan ini?

1. Mengintip indahnya Candi Borobudur dan lima gunung besar Jawa.

Sebagian wilayah Kulon Progo berada di kawasan pegunungan Menoreh. Gugus pegunungan ini merupakan salah satu titik tertinggi di Jogjakarta, selain puncak Gunung Merapi. Nah, di Menoreh ada yang namanya Puncak Suroloy, di sinilah kamu bisa melihat mahakarya Tuhan yang cantik abis. Hamparan lima gunung terbesar di Jawa Tengah dan Jogja, Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Ungaran terhampar di depan matamu, plus candi Borobudur dan pemandangan kota Jogja serta Magelang. 

Jalan menuju puncak Suroloyo walau cenderung halus tapi memang agak menantang. Kamu wajib melahap tanjakan dan turunan yang memiliki kecuraman hingga 450. Apalagi begitu meniti jalan setapak mencapai puncak itu, dengkul sama hidungmu bisa bertemu. Dari kota Jogja kamu bisa menuju ke daerah Godean, lanjut hingga melintasi sungai Progo. Perempatan Kenteng belok kanan sampai ketemu perempatan yang ada tugunya, masyarakat sekitar menyebutnya perempatan Dekso, kamu langsung ikuti penunjuk arah ke Samigaluh. Kira-kira lima hingga enam kilometer dari situ ada papan penunjuk puncak Suroloyo. 

2. Outbound di Kalibiru.

Ini sebenarnya adalah nama dusun di Kecamatan Hargowilis, Kulon Progo. Dusun ini memang sudah dijadikan desa wisata oleh masyarakat sekitar sejak tahun 2008 lalu. Masyarakat sekitar menyediakan sarana wisata luar ruangan, seperti trekking, flying fox, dan ada juga menara pandang dimana kamu bisa menikmati rimbunnya hutan di kawasan pegunungan Menoreh dan indahnya pemandangan waduk Sermo. 

Lokasi Dusun Kalibiru bisa dibilang agak terpencil, sebab kamu harus menempuh perjalanan sekitar 40 kilometer dari pusat kota Jogja dan berada di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Walau letaknya terpencil, kamu nggak perlu khawatir soal akomodasi soalnya warga setempat juga udah menyiapkan beberapa tempat penginapan yang dijamin nggak bakal menguras kantongmu. Untuk bermalam kamu cuma dikenakan biaya nggak lebih dari 250 ribu rupiah, sedangkan buat makan kamu cuma harus membayar sekitar 10 hingga 15 ribu rupiah aja sekali makan.

3. Pantai Glagah.

Selagi di kawasan Kalibiru, kamu bisa melanjutkan jalan-jalan ke pantai Glagah karena jalurnya searah dengan Desa Kalibiru. Di sini kamu bisa menikmati alaminya pemandangan sebuah pantai tanpa campur tangan manusia. Sayangnya, para pengunjung nggak disarankan buat berenang di pantai ini karena pantai Glagah terkenal dengan keganasan arusnya, salah-salah kamu bisa kebawa arus sampai Samudera Hindia.

4. Mandi di air terjun.

Jangankan turis dari luar Jogja, bahkan orang Jogja sendiri saja banyak yang nggak tahu kalau di Kulon Progo ada sebuah air terjun cantik. Air terjun yang tingginya sekitar 70 meter ini berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh. Apa yang spesial? Belum banyak wisatawan lalu-lalang di tempat ini jadi kamu bisa menikmati suasana air terjun yang benar-benar alami. 

Untuk menuju air terjun ini kamu harus melewati simpang Dekso ke arah Samigaluh, jalur yang sama dengan jalur ke Puncak Suroloyo. Begitu menemukan MTs Sidoharjo kamu langsung ambil kiri, lewat jalan yang penuh tanjakan dan turunan khas pegunungan. Di sini banyak tempat penitipan kendaraan di rumah warga setempat, selanjutnya kamu bisa minta warga setempat buat mengantar kamu ke air terjun Sidoharjo. Oh ya, jangan sekali-kali ke air terjun ini pas musim kemarau, apalagi saat kemarau panjang karena kamu cuma bisa liat onggokan-onggokan batu kering.

5. Trekking di kebun teh Nglinggo.

Walau nggak sebesar kebun teh di daerah Puncak, Bogor atau kebun teh di Bandung, namun kebun teh di Desa Nglinggo, Kecamatan Samigaluh ini punya suasana yang beda banget. Soalnya, kebun teh ini punya kontur yang lebih curam dari kebun teh biasanya, sehingga menjadi tantangan tersendiri buat yang datang ke sini. Selain itu, setelah trekking di kebun teh ini kamu bisa meneruskan jalan ke puncak yang oleh warga sekitar disebut Puncak Kendeng, sebuah puncak yang sering berada di atas awan. Sebenarnya Puncak Kendeng sendiri udah masuk wilayah administratif kota Magelang.

Gimana menuju kebun ini? Sama seperti menuju Puncak Suroloyo dan Air Terjun Sidoharjo yang melewati simpang Dekso menuju Samigaluh. Yang jadi patokan adalah Pasar Plono. Begitu sampai pasar ini tinggal belok kanan. Nggak usah khawatir, warga sekitar ramah-ramah dan mau banget bantu kamu buat sampai ke kebun teh ini.

6. Menikmati sejuknya udara bukit Widosari.

Lagi-lagi tempat satu ini masih berada di Kecamatan Samigaluh. Sebelum mencapai perbukitan Widosari pengunjungnya diwajibkan untuk menyusuri hamparan kebun teh seluas 5,4 hektar. Kebun teh ini biasa dikenal dengan kebun teh Ngargosari. Namun lelahnya kaki bakal terbayar lunas saat kamu mencapai puncak bukit Widosari. Semua rasa lelah sirna saat kamu dicekoki pemandangan hijau gugus pegunungan Menoreh dan udara sejuknya. Bau pepohonan dan daun yang habis ditimpa embun bakal menjadi obat penawar rasa lelahmu.

7. Mengunjungi satwa langka di WRC.

Ini juga satu tempat yang nggak banyak diketahui turis yang datang ke Jogja, bahkan warga Jogja sendiri. Buat melihat bagaimana kehidupan orang utan kamu nggak perlu jauh-jauh lagi pergi ke Kalimantan atau Sulawesi karena ternyata Jogja pun punya tempat penangkaran orang utan. Dulu nama tempat penangkaran hewan langka ini adalah Pusat Penyelamatan Satwa Jogjakarta (PPSJ) tapi karena pengelolanya berpindah tangan, maka di tahun 2009 lalu namanya berubah menjadi Wildlife Rescue Centre (WRC). Saat ini pengeolaannya berada di bawah Yogyakarta Nature Conservation Foundation (YKAV) milik Yayasan Gibbon Indonesia.

Letak WRC sendiri ada di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih. Kalau mau melihat lucunya orang utan di tempat ini kamu bisa mengikuti jalur Pasar Godean ke arah jembatan sungai Progo, lanjut ke Pasar Kenteng dan Nanggulan. Nanti di sekitar situ ada papan penunjuk arah menuju ke WRC, namun papan penunjuknya masih memakai nama lama, PPSJ.

8. Merasakan hawa mistis Gua Kiskendo

Gua ini dikenal menjadi salah satu latar tempat di kisah pewayangan Ramayana. Gua Kiskendo dalam cerita itu dikisahkan menjadi tempat tinggal dua manusia bersaudara yang memiliki kepala kerbau dan sapi, namanya Mahesasura dan Lembusura. Selain itu di gua ini juga pertempuran sengit kedua kakak-adik itu dengan manusia kera Subali terjadi. 

Gua Kiskendo memiliki Sembilan situs pertapaan, antara lain Tledek, Kusuman, Padasan, Santri Tani Semelong, Lumbung Kampek, Selumbung, Seterbang, dan Sekandang. Masuk makin jauh ke dalam gua, kamu bakal menemukan sebuah gentong tempat penampungan air tetesan dari stalaktit. Tenang aja, gentong ini buatan manusia kok, dan memang disediakan buat tempat melepas dahaga para pengunjung. Kamu bisa mengunjungi gua ini sembari ke WRC karena sama-sama melewati Nanggulan. Begitu sampai Pasar Jonggrangan di Nanggulan kamu tinggal ikuti penunjuk arah Gua Kiskendo.

Cuma ini aja? Kalau kamu bisa menjalin hubungan yang baik sama warga sekitar, kamu bakal mendapat banyak banget info soal tempat-tempat wisata alam yang ciamik di kabupaten ini. Tips utamanya, kalau mau menyusuri indahnya Kulon Progo kamu harus benar-benar meluangkan waktumu beberapa hari penuh, sebab rata-rata tempat wisata di Kulon Progo berada di pedalaman dan jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota.