Saint Martin dan Sint Maarten, Dua Negara dalam Satu Pulau yang Sama

Sejarah panjang telah menciptakan dua negara dalam satu pulau yang sama di laut Karibia. Kedua negara tersebut bernama Saint Martin dan Sint Maarten. Saint Martin merupakan negara kolektivitas luar negeri Perancis, sedangkan Sint Maarten merupakan negara otonom Kerajaan Belanda.
Kedua negara ini mengukir keindahan berupa kebersamaan yang indah dalam perbedaan. Bahkan saat ini karena faktor binasional dan multikulturalnya tersebut membuat kedua negara diakui sebagai destinasi terbaik di Karibia. Untuk mengenal Saint Martin dan Sint Maarten lebih lanjut, berikut ulasannya.
1. Klaim wilayah oleh para penjajah menghasilkan satu pulau terbagi dua

Sebelum ditemukan oleh Christopher Columbus pada tanggal 11 November 1493, pulau ini telah dihuni oleh Suku Arawak dan Karib yang diperkirakan telah menduduki pulau 3.500 tahun yang lalu. Tahun 1648 ada Perjanjian Concordia antara Belanda dan Prancis untuk membagi pulau menjadi dua wilayah, sisi selatan 38% milik otonom kerajaan Belanda (Sint Maarten) dan 62% bagian utara kolektivitas negara Prancis (Saint Martin).
Antar kedua negara ini tidak memiliki pagar pembatas, hanya ada monumen Concordia yang dibangun pada 11 November 1948 sebagai titik pemisah antar keduanya. Monumen ini pun sering menjadi tujuan para turis untuk berswafoto.
2. Asal-usul penamaan pulau

Setelah menemukan pulau itu, Christopher Columbus juga menyematkan nama, Isla de San Martín pada pulau tersebut hingga nama itu masih dikenal sebagai nama negara sampai sekarang. Nama tersebut Christopher Columbus adopsi dari nama seorang uskup, Saint Martin of Tours.
Alasan ia mencantumkan nama tersebut sebagai bentuk penghormatannya karena tanggal ia singgah di pulau tersebut sama dengan tanggal lahir sang uskup, 11 November.
3. Sejarah pulau dari masa ke masa

Sekitar 3.500 tahun yang lalu, Suku Arawak telah memanfaatkan pulau sebagai lahan komoditi penghasil garam. Mereka menamai pulau dengan sebutan "soualiga" yang berarti tanah garam. Peradaban mereka pun pada saat itu sangat menghargai seni dan spiritual. Namun kehidupannya terganggu dengan datangnya Indian Karibia yang membunuhi anak laki-laki dan memperbudak perempuan.
Setelah ditemukan Christopher, Spanyol menjadi negara yang mengakui pulau ini sebagai wilayahnya. Prancis dan Belanda pun mendambakan pulau itu. Tahun 1631 Belanda berhasil menguasai pulau dan garam menjadi komoditi utama yang diperdagangkan di bawah kendali perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC).
Persaingan tetap terjadi selama bertahun-tahun hingga pada tahun 1648 menghasilkan perjanjian Concordia antara Prancis-Belanda untuk membagi pulau menjadi dua dengan salah satu isi perjanjian harus hidup berdampingan secara kooperatif.
4. Pariwisata penyumbang utama ekonomi kedua negara

Abad ke-20 menjadi catatan awal sektor pariwisata dipertimbangkan untuk mendongkrak ekonomi negara. Tahun 1939 kedua negara sepakat menghapus bea masuk antar negara untuk menumbuhkan ekonomi. Lima tahun kemudian perdagangan dengan Amerika Serikat juga kian lancar hingga menelurkan perpaduan adat, hukum, budaya dan bahasa.
Bandara, bank, energi listrik, hotel, properti dan lainnya pun berhasil dibangun selama puluhan tahun. Agar semakin berkembang, pihak Prancis-Saint Martin bahkan mengambil langkah mengubah undang-undang bebas pajak hingga akhirnya menghasilkan ledakan properti.
Pembangunan selama puluhan tahun itu telah menghasilkan kedua negara sebagai lokasi wisata fenomenal dan favorit penduduk wilayah Karibia. Hingga saat ini pariwisata diperkirakan menjadi penyumbang ekonomi negara diangka 80%-an.
5. Profil negara Saint Martin dan Sint Maarten

Atas perjanjian Concordia yang telah disinggung di atas, wilayah pulau ini sampai sekarang tidak dapat dipersatukan dan tetap menjadi dua negara berbeda. Berikut di bawah ini adalah profil kedua negara tersebut.
Sint Maarten
- Ibu kota : Philipsburg
- Luas : 34 km persegi
- Populasi : ±42.900
- Bahasa : Inggris, Papiamento, Belanda
- Mata uang : Gulden Antillen Belanda (ANG), Dollar AS
- Soket listrik : type A dan B
- Penduduk lebih padat dan beragam secara budaya
- Restoran menyajikan makanan ala Karibia, Asia, India, Amerika
- Terdapat Bandara Internasional Putri Juliana (SXM) dan pelabuhan kapal pesiar
Saint Martin
- Ibu kota : Marigot
- Luas : 53 km persegi
- Populasi : ±37.264
- Bahasa : Kreol-Prancis, Inggris dan Prancis
- Mata uang : Euro, Dollar AS
- Soket listrik : type E
- Restoran menyajikan makanan khas Prancis seperti croissant, limba, cassoulet, foie gras dll
- Kurang dikembangkan secara komersil dibanding Sint Maarten
- Masih banyak pantainya yang belum terekspos
Dengan sejarahnya yang panjang dan oleh Belanda vs Prancis dijadikan wilayah kekuasaan pada masa lalu membuat pulau seluas 87 km ini tetap terpisah sampai sekarang. Menariknya, meskipun mereka memiliki pemerintahan ganda tetap berdampingan harmonis dan saling bekerjasama satu sama lain.