Sejarah Makam Kuno di Waduk Gajah Mungkur

Masyarakat dan warganet dihebohkan dengan kemunculan satu kompleks makam kuno di Waduk Gajah Mungkur (WGM). Fenomena ini sebenarnya bukan yang pertama. Hampir setiap tahun selalu muncul, terutama saat debit air di waduk menyusut akibat musim kemarau.
Banyak orang yang bertanya-tanya tentang sejarah atau asal-muasal makam tersebut, serta bagaimana bisa terendam di bawah air selama ini. Kamu juga penasaran? Simak ulasan ringkasnya di bawah ini, yuk!
Makam sudah ada sejak 1970-an

Meski kerap disebut sebagai "makam kuno", makam tersebut sebenarnya ada sejak 1970-an. Waduk Gajah Mungkur sendiri baru dibangun pada 1978 dan mulai dioperasikan pada 1980.
Salah satu dampak pembangunannya, sebanyak 45 desa di 6 kecamatan di Kabupaten Wonogiri harus "direndam". Diperkirakan sekitar 41 ribu warga direlokasi hingga ke beberapa wilayah di luar Jawa (transmigrasi bedol desa. Sedangkan, makam yang sudah ada tetap dibiarkan di sana dan tidak dibongkar.
Jadi, tak heran saat musim kemarau dan debit air di Waduk Gajah Mungkur menyusut, makam-makam tersebut muncul ke permukaan dan bisa dikunjungi.
Ada beberapa kompleks makam

Makam yang terkubur di bawah Waduk Gajah Mungkur sebenarnya tidak hanya satu tempat, mengingat ada puluhan desa yang dipindah saat pembangunannya. Tidak semuanya muncul saat musim kemarau, karena kondisi tanah dan ketinggiannya berbeda.
Makam-makam tersebut umumnya dikijing atau ditutup dengan bebatuan kapur, sehingga warnanya putih. Beberapa makam masih utuh meski terendam selama puluhan tahun. Namun, ada pula yang berserakan karena terkikis air.
Itulah informasi tentang makam yang muncul di Waduk Gajah Mungkur. Kalau ada waktu, kamu boleh merencanakan liburan ke sana, ya.