Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Situs Reruntuhan Peradaban Islam yang Bertahan hingga Kini

Kota Arkeologi Samarra (commons.wikimedia.org/Omarfox ali)

Peradaban Islam telah meninggalkan banyak warisan berharga dalam bentuk arsitektur, kota, dan bangunan megah. Meskipun waktu dan kondisi telah merusak sebagian besar, beberapa reruntuhan masih bertahan dan memberikan gambaran kejayaan masa lalu.

Setiap situs menyimpan kisah unik dan menjadi saksi perkembangan sejarah Islam di berbagai belahan dunia. Dalam artikel ini, terdapat lima situs reruntuhan peradaban Islam yang masih bertahan hingga kini. Dari Irak hingga Spanyol, situs-situs ini menjadi bukti kuat bagaimana peradaban Islam pernah berjaya.

1. Kota Arkeologi Samarra, Irak

Kota Arkeologi Samarra (commons.wikimedia.org/Mahdi Almasi)

Kota Arkeologi Samarra adalah peninggalan penting dari Kekhalifahan Abbasiyah yang pernah menjadi pusat kekuatan Islam pada abad ke-9. Kota ini terkenal karena arsitekturnya, termasuk Masjid Agung Samarra dengan menara spiral yang masih berdiri. Meskipun mengalami banyak kerusakan struktur kota ini masih mempertahankan jejak kejayaan Islam di masa lalu.

Sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, Samarra masih terus menjadi studi arkeologi Islam yang mengungkap lebih banyak tentang masa lalu peradaban ini. Namun, kota ini juga masuk dalam daftar situs warisan dunia yang terancam akibat konflik. Meskipun begitu, nilai sejarah dan warisan Islam yang terkandung di dalamnya tetap tak ternilai.

2. Kota Kuno Bosra, Suriah

Kota Kuno Bosra (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Bosra adalah kota bersejarah dengan akar dari masa Romawi dan Bizantium, tetapi berkembang pesat setelah dikuasai umat Islam pada abad ke-7. Kota ini menjadi pusat perdagangan dan keagamaan dengan banyak bangunan yang mencerminkan perpaduan arsitektur Romawi dan Islam.

Salah satu bangunan paling terkenal di Bosra adalah Masjid Al-Omari, yang dibangun di atas reruntuhan gereja. Keunikan Bosra terletak pada integrasi arsitektur dari berbagai era, sehingga memberikan warisan yang kaya dan bernilai tinggi. Kota ini masih bertahan meskipun banyak mengalami kerusakan akibat konflik di Suriah.

3. Benteng Aleppo, Suriah

Benteng Aleppo (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Benteng Aleppo merupakan salah satu benteng terbesar dan tertua di dunia yang telah mengalami banyak perubahan sepanjang sejarah. Meskipun asal-usulnya berasal dari zaman sebelum Islam, benteng ini mengalami penguatan dan modifikasi besar selama era Ayyubiyah dan Mamluk.

Selama era Islam, benteng ini menjadi pusat militer yang strategis, melindungi Aleppo dari serangan musuh. Desain arsitekturnya yang kokoh menunjukkan keunggulan militer Islam dalam membangun pertahanan yang sulit ditembus. Sayangnya, konflik di Suriah dalam beberapa dekade terakhir menyebabkan kerusakan signifikan pada benteng ini.

4. Istana Al-Zahra, Spanyol

Istana Al-Zahra (unsplash.com/Istana Al-Zahra)

Istana Al-Zahra adalah kota istana yang dibangun oleh Dinasti Umayyah sebagai pusat Kekhalifahan Córdoba, Spanyol. Kota ini dulunya merupakan pusat pemerintahan Kekhalifahan Córdoba. Meskipun banyak bagian dari istana ini telah hancur, reruntuhan yang tersisa masih menunjukkan kemegahan peradaban Islam di Eropa.

Reruntuhan Al-Zahra mencakup masjid, istana, dan gedung administrasi yang mencerminkan keunggulan arsitektur Islam. Situs ini telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO dan menjadi salah satu bukti utama kejayaan Islam di Semenanjung Iberia. Tempat ini terus dipelajari untuk mengungkap lebih banyak tentang kehidupan di masa Kekhalifahan Umayyah.

5. Masjid Agung Djenne, Mali

Masjid Agung Djenne (commons.wikimedia.org/Ralf Steinberger)

Masjid Agung Djenné merupakan ikon arsitektur Islam di Afrika Barat yang dibangun dari batu bata lumpur. Masjid ini mencerminkan perpaduan antara arsitektur Islam dan budaya lokal Sudano-Sahelian. Dibangun kembali pada awal abad ke-20, masjid ini tetap menjadi pusat keagamaan dan komunitas bagi penduduk setempat.

Pemeliharaan masjid ini terus dilakukan oleh masyarakat lokal, menjadikannya salah satu situs warisan Islam yang masih berfungsi hingga saat ini. Masjid Agung Djenné tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol identitas budaya Islam di Afrika Barat.

Kelima situs ini adalah bukti nyata bagaimana peradaban Islam tetap bertahan meskipun mengalami berbagai tantangan. Reruntuhan ini menjadi saksi sejarah kejayaan Islam, memberikan wawasan berharga tentang masa lalu, dan tetap menarik untuk dikunjungi hingga sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us