Syarat Mendaki Gunung Semeru Tanpa Pemandu

04 Jun 2025, 16:47 WIB

Potret Ranu Kumbolo di Gunung Semeru (unsplash.com/ Falaq Lazuardi)

Pendakian ke gunung tertinggi di Pulau Jawa ini resmi dibuka kembali mulai Minggu (18/5/2025). Informasi ini diumumkan langsung oleh akun Instagram resmi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), @bbtnbromotenggersemeru, pada Jumat (16/5/2025).

Menariknya, ada informasi terbaru yang patut diketahui, terutama para pendaki dari komunitas pencinta alam. Pasalnya, kini pendaki dari komunitas pencinta alam kini boleh mendaki tanpa pemandu dari Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).

Meski demikian, gak semua pendaki bisa asal naik tanpa pendamping, ya! Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut di antaranya.

1. Syarat mendaki tanpa pemandu untuk organisasi pencinta alam umum

Potret Ranu Kumbolo di Gunung Semeru (unsplash.com/Nofi Sofyan Hadi)

Balai Besar TNBTS memberikan kemudahan mendaki Semeru tanpa pemandu ini khusus kepada anggota pencinta alam yang terdiri dari umum, pelajar, dan mahasiswa. Berikut mekanisme dan persyaratan yang harus dipenuhi organisasi pencinta alam, agar bisa mendaki tanpa menggunakan pemandu lokal.

Organisasi pencinta alam yang bersifat umum (non-pelajar/mahasiswa) wajib membawa dokumen-dokumen berikut.

Surat permohonan dari organisasi, dilampiri daftar nama anggota yang akan mendaki. Surat ini harus disertai tanda tangan dan stempel atau tanda tangan elektronik.
Salinan akta pendirian organisasi yang telah disahkan notaris.
Kartu tanda anggota (KTA) organisasi yang menunjukkan keanggotaan aktif dalam organisasi tersebut.

2. Syarat mendaki tanpa pemandu untuk organisasi pencinta alam pelajar atau mahasiswa

ilustrasi pendaki (pexels.com/Kampus Production)

Ada pun syarat yang harus dipenuhi untuk organisasi pencinta alam yang berada di bawah naungan sekolah atau perguruan tinggi. Berikut di antaranya.

Surat permohonan dari organisasi, diketahui pihak sekolah atau perguruan tinggi. Surat ini juga harus dilampirkan daftar nama anggota yang akan mendaki, lengkap dengan tanda tangan dan stempel/tanda tangan elektronik.
KTA organisasi, kartu pelajar, atau kartu tanda mahasiswa (KTM) sebagai bukti keanggotaan dan status sebagai pelajar/mahasiswa.

3. Pencinta alam dinilai sudah berpengalaman

Potret Ranu Kumbolo di kaki Gunung Semeru (unsplash.com/fnhaven)

Mengapa komunitas pencinta diperbolehkan mendaki tanpa pemandu? Mereka dinilai sudah memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman mendaki yang mumpuni. Mereka dinilai lebih paham soal etika pendakian dan keselamatan di gunung, bukan hanya FOMO (Fear of Missing Out) semata.

Jadi, jika kamu bagian dari komunitas pencinta alam dan ingin mendaki Semeru tanpa pemandu, pastikan lengkapi semua dokumen dan prosedur yang ada, ya. Jangan lupa tetap jaga etika mendaki dan alam sekitar, agar Semeru tetap lestari untuk generasi selanjutnya!