9 Tempat Wisata yang Terkenal Angker di Tuban, Ada Siluman Naga
Jawa Timur terkenal dengan wisata alamnya yang menawan. Salah satunya berada di Tuban. Masih banyak yang belum tahu kalau Kota Wali ini menyimpan banyak destinasi menawan. Mulai dari air terjun, gua, pantai, hingga situs bersejarah.
Namun, ada pula beberapa wisata yang diselimuti kisah mistis. Cocok buat kamu yang suka destinasi menantang, berikut beberapa wisata yang dikenal angker di Tuban.
1. Air Terjun Nglirip terkenal dengan kisah gadis pertapa yang hilang karena putus cinta. Konon, pengunjung yang memadu kasih di sini bakal kandas dalam 40 hari
2. Suasana Air Terjun Banyu Langse cukup sejuk, tapi dikelilingi pepohonan yang rimbun. Warga sekitar percaya bahwa tempat ini dijaga siluman berbentuk kelabang raksasa
3. Terdapat sebuah batu di pintu masuk Goa Putri Asih yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Balian. Penduduk juga percaya kalau kolam di gua ini membawa keberuntungan
4. Lanskap Pantai Boom terlihat indah dari Alun-alun Tuban. Pantai ini menyimpan mitos hubungan gak langgeng jika ada pasangan yang bersikap buruk di sini
5. Wisata beraroma mistis lainnya di Tuban adalah Goa Ngerong. Dulu, ada seorang putri yang bertapa hingga raganya hilang, tetapi suara dan penampakannya masih kerap terlihat
6. Hampir setiap tahun terjadi kasus orang tenggelam di Pantai Remen. Hal ini membuat suasana pantai kian mistis dan angker
7. Pantai Cemara menyimpan cerita mistis yang dipercayai masyarakat. Konon, pengunjung yang liburan ke sini saat bulan Suro akan mendapat kesialan
8. Pemandian Bektiharjo sangat disakralkan, sehingga dipercaya dijaga makhluk gaib berupa naga dan putri
9. Menurut cerita warga, sering terlihat sebuah bahtera gaib di tengah kolam Air Terjun Lembah Bongok. Ada pula makam Ki Sengorejo di sekitar air terjun
Meski dikenal angker, wisata-wisata tersebut wajib banget dijelajahi ketika liburan ke Tuban, Jawa Timur. Keindahannya dijamin bakal bikin kamu terpesona.
Kisah ini ditulis berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, pengalaman orang per orang, dan disampaikan dari mulut ke mulut. Pengalaman setiap orang terhadap mitos dan kesan mistis seperti di atas, akan berbeda-beda. Tak semua orang bisa merasakan hal yang sama.
