Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Kesalahan Turis di Singapura yang Bikin Warga Lokal Jengah, Catat!

ilustrasi Singapura (pixabay.com/cegoh)

Singapura dikenal sebagai negara yang bersih, teratur, dan memiliki aturan ketat yang diterapkan dengan serius. Meski begitu, banyak turis yang masih saja melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.

Warga lokal Singapura memang terkenal sopan dan jarang menegur secara langsung, tapi bukan berarti mereka gak memperhatikan kelakuan turis yang dianggap kurang menghormati budaya setempat, lho.

Sebagai turis, kamu pasti ingin menikmati perjalanan tanpa mendapat tatapan jengah dari warga lokal, kan? Nah, agar perjalananmu lebih menyenangkan dan bebas dari kesalahan yang bisa bikin malu, yuk simak 10 kesalahan turis di Singapura yang sering kali membuat warga lokal diam-diam menghakimi!

1. Memotong antrean

ilustrasi antre (pexels.com/freestocks.org)

Di Singapura, budaya antre sangat dijunjung tinggi. Baik di halte bus, stasiun MRT, restoran, atau tempat wisata, antre dengan tertib adalah hal yang wajib.

Jika kamu memotong antrean, bukan hanya mendapatkan tatapan tajam, tapi juga bisa dianggap gak sopan. Jadi, selalu pastikan untuk mengikuti aturan antrean, ya.

2. Mengunyah permen karet sembarangan

ilustrasi permen karet (pexels.com/Gratisography)

Banyak turis yang gak tahu bahwa permen karet dilarang di Singapura sejak 1992. Alasannya? Karena dulu orang-orang sering membuangnya sembarangan dan mengotori tempat umum.

Sekarang, kamu masih bisa membawa permen karet untuk konsumsi pribadi, tapi jangan coba-coba membuangnya sembarangan, ya. Bisa-bisa kamu kena denda dan mendapat tatapan sinis dari warga lokal.

3. Mengeluh tentang cuaca panas

ilustrasi Singapura (pexels.com/Nextvoyage)

Singapura adalah negara tropis yang selalu panas dan lembab. Mengeluh tentang cuaca di depan warga lokal hanya akan membuat mereka menggelengkan kepala. Daripada mengeluh, lebih baik siapkan pakaian yang nyaman, bawa botol minum, dan nikmati liburanmu tanpa drama soal cuaca!

4. Gak mengembalikan nampan di pusat jajanan (hawker center)

ilustrasi makan di hawker center (pexels.com/Angelyn Sanjorjo)

Di pusat jajanan atau hawker center, ada aturan untuk mengembalikan nampan dan membuang sisa makanan ke tempat yang telah disediakan. Ini adalah kebiasaan yang sudah mulai diterapkan di banyak tempat makan. Jika kamu meninggalkan meja dalam keadaan berantakan, jangan heran jika warga lokal menatapmu dengan penuh kecewa.

5. Mengabaikan sistem "chope"

ilustrasi makan di hawker center (pexels.com/Namzy)

Di Singapura, ada budaya unik yang disebut “chope” yaitu cara memesan tempat duduk di hawker center dengan meletakkan tisu, kartu, atau barang kecil di meja. Kalau kamu melihat tisu di meja kosong, itu artinya tempat tersebut sudah ada yang punya. Jangan sekali-kali mengabaikannya dan duduk sembarangan, ya.

6. Memotret orang tanpa izin

ilustrasi Singapura (pexels.com/Rian Daud7)

Banyak turis yang terlalu bersemangat mengambil foto tanpa memperhatikan etika. Memotret warga lokal secara terang-terangan, apalagi di tempat ibadah atau saat mereka sedang makan, bisa dianggap gak sopan, lho. Apabila ingin mengambil foto seseorang, lebih baik minta izin terlebih dahulu, ya.

7. Berasumsi semua orang bisa berbahasa Mandarin

ilustrasi street market di Singapura (pexels.com/Fabian Reck)

Meskipun mayoritas penduduk Singapura adalah keturunan Tionghoa, bukan berarti semua orang berbicara dalam bahasa Mandarin. Singapura memiliki empat bahasa resmi: Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil. Jadi, kalau ingin berbicara dengan warga lokal, lebih baik gunakan bahasa Inggris untuk menghindari kesalahpahaman.

8. Meremehkan aturan merokok dan membuang sampah

ilustrasi merokok (pexels.com/Sun God Apolo)

Singapura terkenal dengan kebersihannya yang luar biasa dan aturan mengenai merokok serta membuang sampah sangatlah ketat. Jangan merokok di tempat umum yang gak memiliki area khusus, dan jangan buang sampah sembarangan, ya. Jika melanggar, bukan hanya warga lokal yang menilaimu negatif, tapi juga ada risiko kena denda dalam jumlah besar.

9. Mengkritik makanan lokal dengan nada merendahkan

ilustrasi nasi lemak (pexels.com/Suhairy Tri Yadhi)

Singapura punya banyak makanan khas yang terkenal di seluruh dunia, seperti laksa, chicken rice, dan chili crab. Kalau kamu gak menyukai salah satu makanan khasnya, lebih baik ungkapkan dengan sopan. Mengkritik makanan lokal dengan nada merendahkan bisa membuat warga lokal merasa tersinggung dan jengah.

10. Berperilaku terlalu berisik di tempat umum

ilustrasi Singapura (pexels.com/ALAMEEN A-DAE)

Singapura bukanlah negara yang terkenal dengan budaya berbicara keras atau berisik di tempat umum. Jika kamu tertawa terlalu keras di MRT atau berbicara dengan volume tinggi di restoran, warga lokal mungkin akan merasa terganggu. Lebih baik jaga volume suara agar tetap sopan dan gak menarik perhatian yang tak diinginkan.

Berwisata ke Singapura memang menyenangkan, tapi jangan sampai kamu melakukan kesalahan yang bisa membuat warga lokal merasa gak nyaman. Dengan memahami aturan dan kebiasaan mereka, perjalananmu akan lebih lancar dan menyenangkan. Jadi yuk, jadilah turis yang sopan dan menghormati budaya setempat agar pengalaman liburanmu di Singapura semakin berkesan!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us