Siapa aja nih di sini yang selama #dirumahsaja kerjanya melamun tentang trip berikutnya? Belum lagi yang sembari work from home suka plesiran di dunia maya, godaan berlibur makin terpampang nyata.
Eits, sebelum buru-buru beli tiket dan booking akomodasi pastikan dulu seluruh anggota keluarga termasuk si kecil sudah memiliki paspor. Apabila belum, simak langkah-langkah pembuatan paspor berikut ya.
Terdapat 2 jenis paspor yang tersedia untuk WNI yaitu paspor biasa dan e-paspor. Khusus untuk e-paspor memiliki keunggulan bisa bebas masuk tanpa visa ke Jepang, cukup lapor di kedutaan. Namun dari segi harga biaya, pembuatan e-paspor seharga 650 ribu memang lebih mahal daripada biaya pembuatan paspor biasa yang hanya 355 ribu.
Kenapa harus menentukan jenis paspor yang diinginkan? Karena akan berpengaruh ke poin berikutnya
Tidak semua lokasi bisa membuat e-paspor, apabila menginginkan e-paspor maka harus melakukan survey dahulu terkait lokasi-lokasi yang bisa membuat e-paspor.
Tips lain dalam memilih lokasi pembuatan paspor, untuk kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya biasanya akan memiliki beberapa alternatif, pilih lokasi yang tidak terlalu populer untuk menghindari lamanya antrian.
Meskipun fasilitas yang ditawarkan oleh imigrasi saat ini sudah memadai, seperti ruang menyusui dan playground, faktor lama antrian tetap harus diperhatikan apabila membawa anak kecil.
Ini adalah poin yang bisa dilakukan dari sekarang, sambil menyelam minum air, sambil beres-beres rumah sekalian kumpulkan dokumen yang diperlukan untuk membuat paspor.
Pastikan berkas yang dibawa sudah lengkap untuk menghindari penolakan dari pihak imigrasi.
Seluruh dokumen asli harap dibawa dan disiapkan dokumen copy dalam lembaran A4 untuk diberikan ke pihak imigrasi. Selain itu siapkan juga 2 materai masing-masing Rp. 6000 per anak untuk kelengkapan formulir di imigrasi.
Pendaftaran dilakukan melalui aplikasi Antrian Pendaftaran Paspor Online. Aplikasi dapat diunduh melalui AppStore maupun PlayStore.
Apabila hanya anak yang membuat paspor, maka pendaftaran menggunakan NIK anak. Namun apabila satu keluarga akan membuat paspor, maka pendaftaran menggunakan NIK kepala keluarga.
Pada saat hari perekaman data dan wawancara tiba, pastikan hadir pada alokasi waktu yang telah ditentukan. Tidak disarankan untuk menggunakan baju berwarna putih karena latar belakang foto juga berwarna putih. Apabila anak yang membuat paspor berusia di bawah 5 tahun, maka bisa mendaftar antrian prioritas, biasanya akan lebih cepat daripada antrian reguler.
Sembari menunggu antrian, waktu bisa digunakan untuk mengisi formulir yang tersedia, jangan lupa gunakan tinta berwarna hitam untuk mengisinya. Apabila salah satu pihak baik ayah maupun ibu berhalangan hadir, maka pihak tersebut perlu membuat surat kuasa di atas materai kepada pihak yang hadir, sertakan juga nomor telepon di surat tersebut supaya pihak imigrasi bisa melakukan cross check.
Setelah proses rekam data dan wawancara, jangan lupa lakukan proses pembayaran. Setelah itu tinggal menunggu paspor jadi dan siap jalan deh.
Mudah kan? Lebih baik mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu, sehingga proses bepergian ke luar negeri sekeluarga menjadi lebih siap. Selamat mencoba.