7 Pengalaman Paling Berharga saat Liburan ke Korea Utara, Mau Coba?

Memasuki Kor-Ut, kamu akan mengalami pemeriksaan ketat perihal barang elektronik termasuk kamera. Pemeriksaan imigrasi mencakup pemeriksaan kamera, telepon, dan laptop. Kamu hanya diperbolehkan memotret hal tertentu saja dan gak boleh sembarangan selfie.

Nah, dari sini, kamu dapat mengenali dirimu lebih mendalam. Apakah tujuan liburanmu sebenarnya?

Hanya untuk memamerkan foto atau mengenal negara tujuanmu lebih dekat?  Ditambah lagi di Pyongyang gak ada akses internet, maka jiwa narsismu akan semakin tertekan tanpa akses media sosial.

Kor-Ut akan mengajarmu lebih mandiri. Banyaknya aturan yang gak boleh kamu langgar selama pelesir ke negeri Kim Jong-Un akan memaksamu memilah keputusan terbaik dan tepat.

Kamu akan belajar bagaimana memimpin dirimu sendiri dengan baik. Jadi kamu bisa balik gak tinggal nama doang.

Wisatawan yang berlibur ke Korea Utara diwajibkan untuk mengikuti tur. Ini tentu agar pemerintah Kor-Ut dapat lebih meminimalisir hal yang tidak diinginkan dari turis internasional.

Ikut tur dan travel sendiri pastinya beda banget. Kalau ikut tur, semuanya serba diatur. Jadi kamu akan belajar disiplin menyesuaikan waktu dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Jika kamu membandel, pihak tur bisa meninggalkanmu. Kamu akan berurusan dengan pihak berwajib jika lalu lalang di Kor-Ut tanpa naungan tur.

Kondisi Kor-Ut memang sangat stabil. Namun, jangan pernah membayangkan orang-orangnya akan menerimamu dengan ramah layaknya di Indonesia.

Masyarakat Kor-Ut sudah terbiasa hidup dengan mawas diri dan tidak mudah percaya sama orang. Jadi wajar jika tidak semua orang yang kamu sapa akan menyapamu kembali.

Sikap mawas diri dari masyarakat ada positifnya juga kok buat kamu. Di Kor-Ut, kamu salah buang sampah aja bisa jadi masalah. Jadi dijamin kalau sudah berada di sana, kamu akan menjadi orang yang lebih berhati-hati dan gak ceroboh.

Tantangan yang pasti akan selalu dihadapi oleh seorang traveler adalah budaya baru negara tujuannya. Mungkin ada beberapa aturan di Kor-Ut yang menurutmu berlebihan.

Tapi kamu harus ingat bahwa, toh masyarakatnya tetap hidup baik dengan aturan yang diterapkan.  Menghabiskan waktu 3-5 hari di Kor-Ut dijamin bakal membuatmu lebih menghargai toleransi dan perbedaan budaya yang cukup jauh dengan Indonesia.

Meski Kor-Ut dikenal sebagai negara yang mengisolasi diri dari dunia luar, bukan berarti mereka tertinggal. Di Kor-Ut juga terdapat bangunan modern yang menjulang ke langit. Sistem pendidikannya pun terbilang bagus. Dengan menginjakkan kaki langsung ke negara satu partai ini, kamu akan memiliki pikiran terbuka.

Kor-Ut tidak semenakutkan yang kamu pikirkan. Kamu akan melihat budaya mereka yang tetap terjaga serta disiplin yang tinggi terhadap aturan pemerintah.

Kamu salah satu yang hectic banget sama gadget? Ngaku deh, di Indonesia bahkan untuk ke pusat perbelanjaan sekali pun, kita pasti mengandalkan google maps, kan? Kebiasaan ini akan tertantang di Kor-Ut. Tanpa akses internet kamu akan merasakan hidup seutuhnya.

Misalnya saja untuk bertanya jalan, kamu akan mulai menjalin komunikasi dengan masyarakat lokal. Ditambah lagi tidak mudah menemukan orang yang mampu berbahasa Inggris. Jadi sebelum berangkat, kamu harus bersiap melatih komunikasi menggunakan bahasa mereka.

Segera cek kalendermu deh buat ngajuin cuti dan berlibur ke Korut. Kamu harus merasakan sendiri sensasi liburan yang semua orang berani menempuhnya.