Potret kamar tidur di Paiza Bay Suite di Marina Bay Sands, Singapura (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)
Ada banyak destinasi di dunia yang menawarkan sleep tourism dan didominasi hotel-hotel mewah. Umumnya, hotel tersebut menyediakan fasilitas yang cukup lengkap dan melalui banyak riset untuk kenyamanan para tamu yang mengingap.
Di jaringan hotel Hilton, terdapat fasilitas power down, seperti kasur dengan pengatur suhu dan pencahayaan redup. “Kami tahu bahwa tidur yang baik dapat menentukan keberhasilan sebuah perjalanan, serta memberikan manfaat besar bagi kreativitas, suasana hati, dan kesehatan otak,” kata Wakil Presiden Wellness di Hilton, Amanda Al-Masri, melansir Fortune pada Sabtu (13/1/2024).
Beberapa properti Hilton juga memperluas layanan mereka. Rome Cavalieri, A Waldorf Astoria Hotel menawarkan menu bantal untuk tamu dan Conrad Bali memiliki pengalaman tambahan berbayar bernama SWAY, yakni tamu menikmati sesi terapi tidur selama 60 menit di hammock berbentuk kepompong.
“Wisatawan yang tertarik dengan sleep tourism mencari pengalaman unik, fasilitas, dan lingkungan yang dapat membantu mereka mencapai tujuan tidur dan relaksasi,” kata Al-Masri.
Sementara itu, di Marina Bay Sands, Singapura, juga menawarkan pengalaman tidur yang tak kalah nyaman. Berdasarkan pengalaman penulis menginap di sana, terdapat berbagai pilihan bantal yang bisa digunakan. Setiap bantal memiliki ukuran dan bahan berbeda dan terasa nyaman di kepala.
Duvet cover yang terbuat dari bulu angsa putih juga membuat tidur jadi nyenyak. Pencahayaan, suhu ruangan, dan tirai bisa diatur melalui layar IPORT. Jika ingin ada efek suara, seperti hujan atau api unggun, tamu bisa mengaturnya secara otomatis dari layar tersebut.
Pengalaman tidur di sini bakal makin seru dengan adanya layanan butler selama 24 jam. Menjelang tidur, butler akan mengatur tempat tidur, menyediakan sandal kamar atau slipper di sampingnya. Di bagian nakas, tersedia air minum dan gelas, eye mask, dan linen spray.
Menurut Fortune, hotel lain yang turut menawarkan fasilitas sleep tourism antara lain:
- Park Hyatt New York.
Menyediakan Bryte Restorative Sleep Suite, kamar seluas 900 kaki persegi dengan tempat tidur pintar berbasis AI yang dapat menyesuaikan tekanan kasur, diffuser minyak esensial, dan buku-buku tentang tidur. - Zedwell London.
Menawarkan kamar kedap suara tanpa gangguan, seperti TV dan monitor. - Sonesta’s Rest and Renew Program di Benjamin Royal, New York.
Menyediakan sleep kit yang meliputi penutup mata, perpustakaan musik pengantar tidur, mesin white noise, sepuluh pilihan bantal, dan perlengkapan untuk tidur siang. - Six Senses (berlokasi di Yunani, India, dan Fiji).
Menawarkan program tidur khusus yang mencakup meditasi sebelum tidur, pelacak tidur selama dua malam, serta bimbingan dari dokter tidur internal. Paket menginap lima malam di sini mulai dari US$1.000. Tamu dapat memilih durasi 3-10 malam.
Demikian pengertian sleep tourism yang diprediksi akan menjadi tren liburan selama 2025. Ternyata manfaatnya banyak banget, ya?
Liburan tidak melulu tentang jalan-jalan ke berbagai destinasi menarik, tetapi juga menjadi sarana meningkatkan kualitas tidur agar tubuh makin sehat. Apakah kamu tertarik mencobanya?