Apa Itu Ultralight Hiking? Ini Panduan Lengkapnya!

- Ultralight hiking adalah konsep mendaki dengan perlengkapan seringan mungkin tanpa mengorbankan fungsi utama, fokus pada efisiensi dan keselamatan.
- Base weight ultralight idealnya berada di bawah 10 kilogram, membuat tubuh tidak cepat lelah dan pergerakan lebih lincah.
- Pendaki ultralight sangat selektif dalam memilih gear yang multifungsi, serta teknik packing yang rapi dan efisien.
Pernah merasa ransel terlalu berat saat mendaki, padahal jarak hiking belum seberapa jauh? Atau justru jadi cepat lelah karena membawa barang yang ternyata jarang dipakai? Kalau kamu pernah mengalaminya, mungkin sudah saatnya mengenal konsep ultralight hiking.
Ultralight hiking bukan sekadar tren, tapi cara berpikir baru dalam menikmati alam dengan lebih efisien. Konsep ini sering disalahartikan sebagai mendaki dengan perlengkapan seadanya. Supaya kamu tidak keliru, ketahui dulu apa itu ultralight hiking dan panduan melakukannya berikut ini sampai tuntas.
1. Ultralight hiking bukan berarti asal ringan

Ultralight hiking adalah konsep mendaki dengan membawa perlengkapan seringan mungkin tanpa mengorbankan fungsi utama. Fokus utamanya ada pada efisiensi, bukan menghilangkan kebutuhan penting. Jadi, setiap barang yang dibawa harus punya alasan kuat untuk ikut di dalam ransel.
Banyak pemula mengira ultralight hiking berarti meninggalkan alat keselamatan. Padahal, keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam konsep ini. Yang dikurangi adalah barang berlebih, bukan perlengkapan vital.
2. Berat base weight jadi kunci utama

Dalam ultralight hiking, istilah base weight sangat penting untuk dipahami. Base weight adalah total berat perlengkapan tanpa air, makanan, dan bahan bakar. Idealnya, base weight ultralight berada di bawah 10 kilogram, bahkan bisa lebih ringan lagi.
Dengan base weight yang ringan, tubuh tidak cepat lelah saat menempuh jalur panjang. Beban yang lebih ringan juga membuat pergerakan lebih lincah dan stabil. Inilah alasan mengapa banyak pendaki beralih ke gaya ultralight hiking.
3. Pemilihan gear harus multifungsi

Salah satu prinsip ultralight hiking adalah membawa perlengkapan multifungsi. Satu barang diharapkan bisa digunakan untuk lebih dari satu kebutuhan. Contohnya, trekking pole yang bisa dijadikan penyangga tenda.
Pendaki ultralight sangat selektif dalam memilih gear. Mereka mempertimbangkan berat, fungsi, dan ketahanan sekaligus. Dengan cara ini, ransel tetap ringan tanpa mengurangi kenyamanan selama hiking.
4. Teknik packing sama pentingnya dengan isi tas

Ultralight hiking tidak hanya tentang barang apa yang dibawa, tapi juga bagaimana cara mengemasnya. Teknik packing yang rapi dan efisien membantu distribusi berat lebih seimbang. Ini berpengaruh besar pada kenyamanan saat berjalan jauh.
Barang yang sering dipakai harus mudah dijangkau tanpa membongkar isi tas. Selain menghemat tenaga, cara ini juga menghemat waktu di jalur. Packing yang baik membuat pengalaman ultralight hiking jadi jauh lebih menyenangkan.
5. Mental dan perencanaan harus lebih matang

Ultralight hiking menuntut perencanaan yang lebih detail sebelum berangkat. Kamu harus benar-benar memahami kondisi jalur, cuaca, dan durasi perjalanan. Tanpa perencanaan yang matang, konsep ultralight hiking justru bisa jadi bumerang.
Mental juga berperan besar dalam ultralight hiking. Kamu perlu siap dengan keterbatasan dan tidak bergantung pada kenyamanan berlebih. Dengan mindset yang tepat, hiking terasa lebih fokus dan menyatu dengan alam.
Ultralight hiking bisa jadi pengalaman baru yang membuka cara pandang berbeda tentang mendaki. Kalau dilakukan dengan konsep yang benar, perjalanan terasa lebih ringan, bebas, dan menyenangkan. Siapa tahu, setelah ini kamu justru ketagihan mendaki tanpa beban berlebih.


















