Kenapa Lampu Kabin Diredupkan saat Take Off dan Landing?

- Membantu mata beradaptasi dengan kondisi gelap untuk keadaan darurat
- Mempermudah melihat tanda darurat dan jalur evakuasi di saat keadaan gelap
- Lepas landas dan mendarat adalah fase paling berisiko dalam penerbangan
Kalau kamu sering naik pesawat, pasti pernah memperhatikan bahwa lampu kabin diredupkan saat take off dan landing. Kamu mungkin mengira ini dilakukan agar penumpang bisa tidur lebih nyaman, tapi ternyata alasannya lebih dari sekadar itu, lho.
Ada alasan keamanan dan kenyamanan yang membuat maskapai menerapkan prosedur ini. Lantas, kenapa lampu kabin diredupkan saat take off dan landing? Kamu wajib simak ulasannya berikut ini, ya!
1. Membantu mata beradaptasi dengan kondisi gelap

Alasan utama kenapa lampu kabin diredupkan adalah supaya mata kamu bisa lebih cepat beradaptasi dengan kondisi gelap. Menurut Dan Bubb, PhD, mantan pilot dan pakar penerbangan dari University of Nevada, kalau terjadi situasi darurat dan penumpang harus segera keluar dari pesawat, mata yang sudah terbiasa dengan pencahayaan rendah akan lebih siap menghadapi lingkungan luar yang gelap.
Perlu kamu tahu, mata manusia butuh waktu sekitar 5—10 menit untuk benar-benar menyesuaikan diri dari ruangan terang ke ruangan gelap. Nah, kalau lampu tetap terang benderang, proses adaptasi itu bisa terhambat. Jadi, saat harus bergerak cepat dalam keadaan darurat, penglihatan kamu bisa terganggu.
Dengan lampu yang sudah diredupkan, kamu jadi lebih siap melihat jalur evakuasi, terutama lampu-lampu kecil yang ada di lantai pesawat. Hal ini bisa mempercepat respons kamu saat menghadapi situasi tak terduga, sehingga keselamatan lebih terjaga.
2. Mempermudah melihat tanda darurat dan jalur evakuasi

Ketika lampu kabin diredupkan, lampu-lampu penanda jalur evakuasi di lantai pesawat akan terlihat lebih jelas. Hal ini sangat penting, karena kalau terjadi apa-apa, penumpang harus bisa cepat menemukan jalan keluar walaupun suasananya gelap atau penuh asap.
Kebayang dong, kalau lampu tetap terang, lalu tiba-tiba mati mendadak? Bisa bikin panik dan bingung. Dengan pencahayaan redup, tubuh dan mata kamu sudah terbiasa, jadi lebih mudah mencari arah keluar yang ditandai dengan lampu-lampu jalur evakuasi tersebut. Ini bagian dari standar keamanan yang sudah diperhitungkan secara matang oleh para ahli penerbangan.
3. Lepas landas dan mendarat adalah fase paling berisiko

Tahukah kamu, dua fase paling berisiko dalam penerbangan adalah saat pesawat lepas landas dan mendarat? Menurut data dari Boeing, sekitar 21 persen kecelakaan fatal terjadi saat take off dan 46 persen saat landing. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan di kedua momen tersebut.
Dan Bubb menjelaskan bahwa di saat-saat kritis ini, pilot harus fokus memantau sistem pesawat, memperhatikan lingkungan sekitar, mendengarkan instruksi dari menara kontrol, dan siap melakukan tindakan darurat kapan saja. Jadi, semua protokol keselamatan, termasuk meredupkan lampu kabin, dijalankan demi memastikan semua orang di dalam pesawat dalam kondisi siap dan waspada.
4. Mempermudah melihat ke luar jendela saat darurat

Alasan lainnya yang sering gak disadari adalah supaya kamu bisa melihat ke luar jendela dengan lebih jelas jika dibutuhkan. Kalau lampu kabin terlalu terang, kaca jendela malah akan memantulkan cahaya dan membuat pandangan keluar jadi kurang jelas.
Bayangkan, saat dalam situasi darurat, penumpang perlu mengamati kondisi di luar untuk melihat apakah ada api, air, atau hambatan lain, tapi gak bisa melihat karena pantulan cahaya. Dengan pencahayaan redup, penglihatan ke luar jendela jadi lebih baik dan bisa membantu pengambilan keputusan, baik oleh kru maupun penumpang.
5. Menghemat energi dan menciptakan suasana lebih nyaman

Selain alasan keselamatan, meredupkan lampu kabin juga membantu menghemat energi. Setiap kali lampu redup, penggunaan listrik di dalam kabin bisa ditekan, sehingga sistem pesawat bisa bekerja lebih efisien.
Selain itu, suasana kabin yang temaram juga bikin penumpang lebih rileks. Buat kamu yang pengin tidur atau sekadar tenang, pencahayaan yang redup bisa membantu menciptakan atmosfer yang nyaman. Gak heran kalau lampu sering dimatikan atau diredupkan lagi setelah makan malam disajikan di pesawat.
Maka dari itu, selain faktor keamanan, maskapai juga memikirkan kenyamanan penumpangnya. Apalagi dalam penerbangan malam, cahaya yang redup membantu tubuhmu bersiap untuk istirahat.
Sekarang, kamu udah tahu kenapa lampu kabin selalu diredupkan saat pesawat lepas landas dan mendarat. Ternyata, ini bukan soal kenyamanan semata, tapi bagian penting dari protokol keselamatan penerbangan. Mulai dari membantu mata beradaptasi dengan gelap, memperjelas jalur evakuasi, hingga mempersiapkan penumpang menghadapi fase paling berisiko dalam perjalanan udara.
Lain kali kamu naik pesawat dan lampunya diredupkan, gak perlu bingung. Kamu bisa tenang, karena semua itu dilakukan demi keamanan dan kenyamananmu selama penerbangan. Selamat terbang dan semoga perjalananmu selalu aman dan menyenangkan, ya!