Bolehkah Turis Minum Alkohol di Korea Utara?

Korea Utara dikenal sebagai negara yang punya banyak aturan ketat, terutama bagi wisatawan asing. Misalnya seperti akses internet yang terbatas hingga wajib ikut tur berpemandu. Hal ini seringkali bikin turis bertanya-tanya, termasuk soal hal-hal yang tampaknya sepele, seperti minum alkohol.
Sebenarnya, bolehkah turis menikmati minuman beralkohol saat berkunjung ke Korea Utara? Apakah ada batasan atau tempat tertentu yang diizinkan? Yuk, cari tahu jawabannya, agar liburanmu tetap aman dan sesuai aturan!
1. Minum alkohol diperbolehkan

Korea Utara tidak melarang konsumsi alkohol, baik bagi warganya maupun turis. Bahkan, mereka memiliki berbagai jenis minuman lokal, seperti bir Taedonggang yang cukup populer, serta berbagai jenis soju, makgeolli, dan anggur hasil produksi dalam negeri. Minuman ini biasanya tersedia di hotel, restoran resmi, dan tempat makan yang memang diperuntukkan bagi turis.
2. Turis boleh minum alkohol di tempat tertentu
Sebagai turis, kamu boleh membeli dan mengonsumsi alkohol, tetapi hanya di lokasi yang telah ditentukan. Di antaranya seperti hotel tempat kamu menginap, restoran atau bar yang dituju dalam itinerary resmi, atau saat acara makan malam budaya atau jamuan bersama pemandu.
Kamu tidak boleh membeli atau membawa alkohol sendiri dari luar, apalagi meminumnya di tempat umum tanpa izin. Selain itu, selama masa berkabung nasional, yang biasanya terkait dengan kematian pemimpin atau tokoh penting, turis mungkin diminta untuk menahan diri dari minum alkohol, seperti yang berlaku bagi warga lokal.
3. Etika minum alkohol di Korea Utara yang harus diperhatikan
Meskipun diperbolehkan, bukan berarti kamu bebas minum seenaknya. Ada beberapa etika penting yang wajib dipatuhi, seperti menjaga perilaku yang sopan dan tidak mabuk di tempat umum, dilarang menawarkan alkohol ke warga lokal tanpa izin atau konteks yang jelas, serta tidak minum berlebihan.
Kesimpulannya, secara umum, turis dapat minum alkohol di Korea Utara, tetapi disarankan untuk melakukannya dengan bijaksana dan menghormati norma-norma sosial setempat. Bila perlu, selalu tanyakan terlebih dahulu kepada pemandu, agar kamu bisa mengtahui batasan-batasan yang diperbolehkan. Ingat, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.