Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Mengatasi Lapar saat Bekal Makan di Pendakian Habis

ilustrasi makanan saat camping
ilustrasi makanan saat camping (unsplash.com/Tom King)
Intinya sih...
  • Manfaatkan sisa camilan dengan bijak, konsumsi secara berkala untuk menjaga stamina
  • Minum air putih dalam jumlah kecil tapi sering untuk menekan rasa lapar dan mencegah dehidrasi
  • Gunakan sumber makanan alami di sekitar dengan hati-hati, pastikan tanaman yang dikonsumsi aman
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mendaki gunung merupakan aktivitas yang menantang fisik, sekaligus mental, terutama pada saat kondisi tidak sesuai dengan rencana seperti kehabisan bekal makanan di tengah perjalanan. Situasi ini kerap kali terjadi karena kesalahan perhitungan atau lamanya waktu tempuh yang melebihi perkiraan, sehingga bisa sangat berbahaya.

Dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, maka kamu bisa tetap bertahan dan menjaga kondisi tubuh hingga tiba di pos berikutnya. Berikut ini merupakan beberapa cara efektif untuk mengatasi lapar saat bekal makan di pendakian mulai menipis.

1. Konsumsi sisa camilan dengan bijak

ilustrasi botol air
ilustrasi energy bar (unsplash.com/Denny Müller)

Camilan seperti granola bar, coklat, atau kacang-kacangan sebetulnya dapat menjadi penyelamat ketika bekal utama sudah mulai habis. Makanan ini mengandung adanya energi cepat dari karbohidrat dan lemak sehat yang bisa membantu untuk menjaga stamina selama perjalanan berlangsung.

Penting untuk tidak langsung menghabiskannya, sekaligus agar energi pun tetap terjaga secara bertahap. Bagi camilan dalam porsi yang lebih kecil dan konsumsi secara berkala setiap beberapa jam untuk memastikan kadar gula darah tetap stabil di tengah aktivitas yang berat.

2. Manfaatkan air putih untuk menekan rasa lapar

ilustrasi botol air
ilustrasi botol air (unsplash.com/Evan Wise)

Pada saat bekal makanan mulai habis, maka air putih dapat membantu menekan rasa lapar sementara. Minum dalam jumlah kecil tapi sering agar bisa membantu perut tetap terasa lebih penuh dan juga mencegah potensi dehidrasi yang dapat memparah rasa lemas pada tubuh.

Air bisa membantu tubuh untuk mempertahankan metabolisme dan juga mengatur suhu selama proses pendakian berlangsung. Pastikan untuk minum air secukupnya dan hindari menekuk terlalu banyak, sekaligus agar nantinya tidak sampai cepat kehabisan persediaan air.

3. Gunakan sumber makanan alami di sekitar dengan hati-hati

ilustrasi pakis
ilustrasi pakis (unsplash.com/Nikita Tikhomirov)

Beberapa jalur pendakian memiliki sumber daya alam yang sebetulnya dapat dimanfaatkan, seperti buah hutan atau daun tertentu yang memang aman untuk dikonsumsi. Namun, sebelum mencoba, pastikan kamu telah memiliki pengetahuan dasar tentang jenis tanaman liar yang dapat dimakan dan mana yang beracun.

Pendaki berpengalaman biasanya telah mengenali ciri tanaman yang aman, seperti buah hutan yang berwarna alami tanpa adanya aroma menyengat. Jangan sampai sembarangan mencoba tanaman asing tanpa informasi jelas karena kesalahan tersebut bisa berakibat fatal bagi kesehatan dan keselamatan.

4. Tenangkan diri dan atur ulang energi tubuh

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (unsplash.com/Annie Spratt)

Rasa lapar sering kali terasa lebih berat pada saat panik atau stress, sehingga hal inilah yang perlu dikelola dengan baik. Dengan berusaha menenangkan diri, maka tubuh pun akan menghemat lebih banyak energi dan memperlambat proses pembakaran kalori, sehingga daya tahan fisik pun jadi lebih lama.

Menarik nafas dalam-dalam dan fokus pada langkah berikutnya. Mengelola ketenangan pikiran akan membantumu untuk mengambil keputusan dengan lebih rasional dan juga menghindari tindakan terburu-buru yang dapat memperburuk situasi.

Kehabisan bekal di tangga pendakian memang bisa menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan, namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Justru dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan bijak dalam menghadapi situasi tersebut, maka bisa bertahan sampai menemukan tempat yang aman atau bantuan. Pendaki sejati bukan hanya puas secara fisik, namun cerdas telah mengelola kondisi dalam keterbatasan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Travel

See More

Apa Saja 3 Benda Penting di Museum Louvre Paris?

20 Okt 2025, 12:32 WIBTravel