5 Etika Liburan di Bali, Jangan Sembarangan biar Gak Kena Sial

Bisa kena sanksi jika melanggar

Intinya Sih...

undefinedundefined

Liburan ke Bali menjadi salah satu destinasi impian bagi banyak orang. Bagaimana tidak, karena Bali memiliki banyak pesona yang menarik untuk dijelajahi. 

Mulai dari wisata alam, kuliner, hingga kebudayaannya yang kental mampu menarik banyak wisatawan. Tak heran kalau Pulau Dewata gak pernah sepi turis, termasuk dari kalangan mancanegara. 

Meskipun budaya Bali sangat terbuka dengan siapa pun, bukan berarti kita bisa berlaku seenaknya. Ada beberapa aturan dan etika yang wajib kita patuhi. Dengan begitu, kita akan bisa menikmati keindahan Bali dengan aman, tenang, dan nyaman. 

Berikut IDN Times rangkum beberapa etika liburan di Bali yang harus dipahami para wisatawan. Patuhi supaya perjalananmu nyaman dan jauh dari kesialan, ya!

1. Dilarang menginjak canang atau sesajen

5 Etika Liburan di Bali, Jangan Sembarangan biar Gak Kena Sialilustrasi canang (commons.wikimedia.org/Okkisafire)

Saat berkunjung ke Bali, kamu akan melihat berbagai sesajen atau canang yang berada di jalanan, pantai, di depan bangunan atau rumah, dan berbagai tempat lainnya. Canang ini terdiri dari bunga dan dupa yang dibungkus dengan daun janur.

Canang menjadi bentuk tradisi persembahan yang dinilai sakral oleh masyarakat Bali yang beragama Hindu. Ketika melihatnya, jangan pernah menginjak, melangkahi, atau sengaja merusaknya. Jika ada yang melakukannya dengan sengaja, dipercaya akan terjadi kesialan kepadanya.

2. Memerhatikan aturan saat mengunjungi pura

5 Etika Liburan di Bali, Jangan Sembarangan biar Gak Kena SialKompleks Pura Agung Sriwijaya Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Saat berkunjung ke pura, ada beberapa aturan yang berlaku untuk umat Hindu dan wisatawan. Salah satunya wanita yang sedang menstruasi dilarang masuk ke dalam pura.

Selain itu, wisatawan juga harus menjaga sikap yang sopan dan pakaian yang sesuai, seperti mengenakan sarung dan selendang. Pengunjung juga dilarang sembarangan naik ke pelinggih atau tempat pemujaan yang dipakai untuk berdoa umat Hindu. 

3. Jangan menganggu upacara keagamaan

5 Etika Liburan di Bali, Jangan Sembarangan biar Gak Kena SialOgoh-Ogoh Sangkala Dengen pada Pawai Seni Ogoh-Ogoh, Minggu (10/3/2024). (IDN Times/Faradiba Divani)

Masyarakat Bali biasanya menggelar acara keagamaan yang dilaksanakan di tempat umum, seperti di pantai dan di jalanan. Jangan heran jika ada arak-arakan masyarakat yang sedang dalam perjalanan membawa atribut untuk upacara keagamaan.

Saat berpapasan dengan rombongan tersebut, jangan membunyikan klakson, membuat suara yang keras, atau bahkan menghalanginya. Sebaiknya berjalan perlahan dengan mengikuti arahan dari petugas.

Baca Juga: Do's and Don'ts Liburan di Bali saat Nyepi yang Wajib Kamu Pahami!

4. Hormati Hari Raya Nyepi

5 Etika Liburan di Bali, Jangan Sembarangan biar Gak Kena Sialilustrasi umat Hindu di Bali. (pexels.com/el jusuf)

Jika liburan ke Bali bertepatan pada Hari Raya Nyepi, ada beberapa aturan yang harus kita patuhi. Kita tidak boleh keluar penginapan, menyalakan lampu, atau bahkan membuat suara berisik dan kegaduhan. Jika melanggar, maka akan dikenakan sanksi sesuai adat yang bersangkutan. 

5. Jangan buang air kecil di sembarang tempat

5 Etika Liburan di Bali, Jangan Sembarangan biar Gak Kena Sialilustrasi umat hindu (pexels.com/Titah Anamika)

Hampir setiap sudut Bali disucikan oleh warga lokal yang beragama Hindu. Jadi, jangan sampai kamu buang air kecil sembarangan di pinggir jalan. Jika dilakukan, sesuatu yang buruk akan menimpa kamu. 

Dengan mengikuti etika liburan di Bali ini, kamu tidak hanya menghargai budaya lokal, tetapi turut menciptakan pengalaman yang bermakna bagi diri sendiri. Semoga informasi ini bemanfaat, ya. Selamat liburan! 

Baca Juga: 9 Alasan Kenapa Liburan ke Bali saat Perayaan Nyepi Itu Seru Banget

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya