Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Flo Maderebner)

Mendaki gunung mungkin bisa menjadi aktivitas yang menantang dan sekaligus menyenangkan, namun tetap tidak bisa dipisahkan dari potensi medan yang bervariasi. Bagaimana pun setiap jalur pendakian biasanya memiliki karakteristik medan yang berbeda-beda, mulai dari tanah yang berlumpur hingga bebatuan terjal yang tentu memerlukan kewaspadaan ekstra.

Mengetahui jenis-jenis medan pendakian dan cara mengatasinya tentu merupakan bekal penting untuk menunjang keselamatan dan kenyamanan selama pendakian berlangsung.

Dengan memperhatikan beberapa jenis medan pendakian berikut ini, maka pendaki bisa berusaha meminimalisir risiko kecelakaan menikmati setiap langkah dengan penuh percaya diri.

1. Medan tanah licin dan berlumpur

ilustrasi pendakian (unsplash.com/Timmy Wesley)

Medan jenis ini pada umumnya sering dijumpai pada saat musim hujan tiba atau kondisi jalur yang memiliki banyak aliran air dan juga tanah gembur. Biasanya tanah yang basah dan licin akan rentan membuat pendaki tergelincir, khususnya ketika harus melewati jalur yang menurun atau pun tanjakan yang curam.

Untuk bisa mengatasi hal ini, maka disarankan untuk menggunakan sepatu gunung yang memang memiliki grip kuat, serta berjalan dengan langkah pendek agar bisa menjaga keseimbangan. Bawalah trekking pole sebagai penyeimbang dan hindari memijat area berlumpur yang mungkin terlihat sangat basah atau pun mengandung banyak genangan air.

2. Medan berbatu dan terjal

Editorial Team

Tonton lebih seru di