Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Bandara Lokasinya Jauh dari Kota? Ini Alasannya!

potret bandara (commons.wikimedia.org/Tony Emptage)
Intinya sih...
  • Bandara ditempatkan jauh dari kota untuk menghindari gangguan kebisingan saat lepas landas dan mendarat pesawat, serta konflik dengan warga terkait jam operasional.
  • Keselamatan penerbangan menjadi alasan penting karena bandara memerlukan ruang yang luas, jalur lepas landas dan mendarat yang panjang, serta kondisi cuaca dan arah angin yang aman.
  • Penempatan bandara di luar kota juga memungkinkan pengelolaan dampak lingkungan yang lebih baik, seperti pengendalian polusi udara, kebisingan, limbah, hingga gangguan ekosistem.

Pernahkah kamu berpikir, kenapa kebanyakan bandara letaknya jauh banget dari pusat kota? Rasanya, setiap kali mau naik pesawat harus menyiapkan waktu perjalanan darat ekstra dulu.

Bukan cuma satu atau dua jam, kadang bisa setengah hari. Padahal, buat yang mengejar waktu atau punya aktivitas padat, lokasi bandara yang jauh itu jelas bisa bikin stres duluan sebelum terbang.

Namun ternyata, penempatan bandara jauh dari kota itu bukan keputusan asal-asalan. Ada banyak pertimbangan teknis dan sosial yang bikin posisi mereka lebih cocok di pinggiran atau bahkan luar kota. Dari soal keselamatan sampai urusan ekonomi dan lingkungan, semuanya dipikirin matang-matang.

1.Risiko kebisingan yang tinggi

potret bandara (commons.wikimedia.org/Ralf Roletschek)

Satu alasan utama bandara ditempatkan jauh dari kota adalah untuk menghindari gangguan kebisingan. Pesawat saat lepas landas dan mendarat menghasilkan suara yang sangat keras, bisa mencapai 140 desibel.

Kalau bandara dibangun di area pemukiman padat, suara itu bisa bikin warga sekitar terganggu banget. Efeknya gak cuma bikin bising, tapi juga bisa ganggu kualitas tidur, konsentrasi, bahkan kesehatan mental.

Selain itu, bandara yang terlalu dekat dengan area kota bisa menimbulkan konflik dengan warga soal jam operasional. Misalnya, penerbangan malam atau subuh bisa memicu protes karena terlalu berisik.

Supaya gak ribet dengan aturan pembatasan jam terbang dan keluhan warga, lebih aman bagi bandara untuk berada di luar area padat penduduk. Ini bikin operasional bandara lebih fleksibel dan efisien sepanjang hari.

2.Faktor keselamatan penerbangan

potret bandara (commons.wikimedia.org/Thomas Nugent)

Keselamatan penerbangan juga jadi alasan penting kenapa bandara perlu ruang yang luas dan jauh dari kota. Saat pesawat take off atau landing, butuh jalur yang panjang dan ruang bebas hambatan. Kalau bandara dibangun di tengah kota yang penuh gedung tinggi, resikonya lebih besar. Salah sedikit bisa bikin kecelakaan fatal.

Bukan cuma itu, kondisi cuaca dan arah angin juga jadi pertimbangan. Area terbuka di pinggiran kota biasanya lebih aman karena gak banyak gangguan dari bangunan tinggi atau turbulensi udara yang terjebak di antara gedung. Bandara butuh landasan yang bisa dipakai sesuai arah angin untuk menjaga kestabilan pesawat, dan itu sulit dilakukan kalau lahannya terbatas di area perkotaan.

3.Keterbatasan lahan dan perluasan bandara

potret bandara (commons.wikimedia.org/Tony Emptage)

Bandara modern butuh lahan yang sangat luas, gak cuma buat landasan pacu tapi juga terminal, hanggar, parkiran, dan zona penyangga. Di tengah kota, jelas susah mencari  lahan sebesar itu tanpa harus menggusur rumah atau bangunan lain. Apalagi harga tanah di pusat kota juga gak murah, bisa bikin biaya pembangunan bandara jadi gak masuk akal.

Selain itu, bandara harus punya opsi buat diperluas di masa depan. Jumlah penumpang dan pesawat terus bertambah tiap tahun, jadi harus ada ruang buat nambah landasan pacu atau bangunan baru. Kalau dari awal bandara udah dibangun di tengah kota yang padat, opsi ekspansi nyaris mustahil tanpa bikin keributan besar. Makanya, pinggiran kota jadi pilihan yang jauh lebih logis.

4.Mengurangi kemacetan kota

potret bandara (commons.wikimedia.org/Harrison Keely)

Bayangkan kalau ada bandara internasional besar di tengah kota, sudah pasti lalu lintas makin padat. Jalanan sekitar bakal penuh kendaraan yang mengantar penumpang, ojek online, taksi, truk logistik, dan sebagainya. Kemacetan bisa makin parah, bahkan bikin orang yang tidak ada urusan ke bandara ikut kena imbasnya.

Dengan menempatkan bandara jauh dari pusat kota, lalu lintas bisa lebih terkendali. Transportasi menuju bandara bisa difokuskan lewat jalan tol, kereta bandara, atau jalur khusus. Ini bikin distribusi kendaraan lebih merata dan gak terlalu membebani jalanan kota.

5.Dampak lingkungan yang lebih terkontrol

potret bandara (commons.wikimedia.org/Yanogn Aerodome Pte Ltd)

Aktivitas bandara gak cuma soal pesawat terbang, ada juga polusi udara, kebisingan, limbah, hingga gangguan ekosistem. Kalau semua itu terjadi di tengah kota, jelas dampaknya lebih besar ke kualitas hidup warga. Polusi dari mesin jet, misalnya, bisa mencemari udara sekitar dan memperparah kondisi kesehatan yang tinggal dekat bandara.

Bandara di luar kota memungkinkan pengelolaan dampak lingkungan yang lebih baik. Ada ruang buat menanam sabuk hijau, membangun sistem pengolahan limbah, dan mengelola jalur lalu lintas udara supaya gak terlalu sering melintas di atas area pemukiman. Dengan penataan yang tepat, operasional bandara bisa tetap jalan tanpa bikin lingkungan sekitar jadi korban utama.

Letak bandara yang jauh dari kota memang sering bikin orang bertanya-tanya, tapi ternyata semua itu ada alasannya. Dari sisi keselamatan, kenyamanan, sampai keberlanjutan lingkungan, keputusan ini punya dasar yang kuat. Jadi, meskipun harus berangkat lebih pagi atau naik transportasi tambahan, itu semua demi pengalaman terbang yang lebih aman dan lancar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us