Banyak pendaki menyiapkan rencana naik gunung jauh sebelum hari keberangkatan, mulai dari mengurus SIMAKSI, menata perlengkapan, sampai menyesuaikan jadwal dengan teman satu tim. Namun ada kalanya jalur pendakian justru ditutup tepat ketika hari keberangkatan sudah dekat. Situasi ini sebenarnya tidak muncul begitu saja, karena keputusan tersebut biasanya diambil setelah kondisi gunung berubah lebih cepat dari perkiraan.
Gunung sendiri merupakan lingkungan yang terus berubah dan sulit untuk ditebak. Cuaca dapat berganti dalam hitungan menit, jalur bisa rusak, dan aktivitas vulkanik yang baru menunjukkan tanda. Oleh karena itu, kebijakan penutupan dadakan justru merupakan bentuk perlindungan agar pendaki tidak terjebak risiko yang sulit diprediksi. Yuk, simak beberapa faktor yang menjadi pertimbangan ketika jalur pendakian gunung bisa ditutup secara mendadak.
