Kenapa Tidak Boleh Tidur saat Take Off dan Landing?

- Setiap maskapai memiliki prosedur keselamatan yang ketat saat take off dan landing, termasuk posisi duduk tegak dengan sabuk pengaman terpasang.
- Larangan tidur saat take off dan landing juga terkait kenyamanan perjalanan karena perubahan tekanan udara bisa membuat telinga tidak nyaman.
- Take off dan landing merupakan fase paling kritis dalam penerbangan, dimana tidur bisa membuat penumpang tidak menyadari situasi darurat atau instruksi evakuasi dari awak kabin.
Bepergian naik pesawat sering kali melelahkan, apalagi jika penerbangan berlangsung lama atau dilakukan di pagi buta. Banyak penumpang memilih tidur sejak awal penerbangan demi mengisi energi sebelum tiba di tujuan. Namun, ada anggapan bahwa tidur saat take off dan landing tidak disarankan.
Sebagian orang percaya hal tersebut berkaitan dengan keselamatan penerbangan, sementara yang lain mengaitkannya dengan kenyamanan perjalanan. Lantas, kenapa tidak boleh tidur saat take off dan landing? Ini beberapa penjelasannya!
1. Aturan maskapai mengenai take off dan landing

Setiap maskapai memiliki prosedur keselamatan yang ketat saat take off dan landing. Pada fase ini, penumpang diharuskan dalam posisi duduk tegak dengan sabuk pengaman terpasang. Awak kabin juga meminta jendela dibuka untuk mempermudah evakuasi jika terjadi keadaan darurat.
Jika tertidur, penumpang mungkin tidak menyadari instruksi keselamatan yang diberikan oleh awak kabin. Risiko menjadi lebih besar jika terjadi turbulensi atau kondisi darurat yang membutuhkan respons cepat. Itulah sebabnya, banyak maskapai meminta penumpang untuk tetap terjaga saat take off dan landing demi keselamatan bersama.
2. Alasan kenyamanan perjalanan

Selain demi keselamatan, larangan tidur saat take off dan landing juga terkait kenyamanan perjalanan. Perubahan tekanan udara di kabin bisa membuat telinga terasa tidak nyaman, terutama saat pesawat naik atau turun dengan cepat. Menelan atau menguap membantu menyeimbangkan tekanan udara di telinga.
Saat tertidur, refleks menelan atau menguap tidak bekerja dengan optimal, sehingga risiko sakit telinga meningkat. Agar perjalanan tetap nyaman, banyak pelancong yang memilih untuk tetap terjaga hingga pesawat mencapai ketinggian jelajah yang stabil. Dengan begitu, risiko gangguan telinga bisa diminimalkan.
3. Pentingnya kewaspadaan saat take off dan landing

Take off dan landing merupakan fase paling kritis dalam penerbangan. Berdasarkan statistik penerbangan, sebagian besar insiden terjadi pada dua fase ini. Tidur saat take off dan landing bisa membuat kamu tidak menyadari situasi darurat atau instruksi evakuasi dari awak kabin.
Kesadaran penuh juga dibutuhkan untuk mempersiapkan diri dalam keadaan darurat. Penumpang harus siap mengikuti instruksi keselamatan, seperti membuka sabuk pengaman atau menggunakan pelampung jika diperlukan. Tetap terjaga selama take off dan landing jadi salah satu cara menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
4. Kebiasaan pelancong

Banyak pelancong berpengalaman yang memilih tidak tidur saat take off dan landing. Mereka sadar bahwa kedua fase ini membutuhkan kewaspadaan tinggi. Selain demi keselamatan, tetap terjaga juga memberikan kesempatan untuk menikmati pemandangan saat pesawat lepas landas atau mendarat.
Pemandangan dari ketinggian bisa menjadi momen yang tak terlupakan, terutama jika kamu terbang di atas kota besar atau pemandangan alam yang indah. Menikmati momen ini bisa menjadi pengalaman unik yang menambah kesan dalam perjalananmu. Tidak heran, banyak traveler memilih untuk tetap terjaga di awal dan akhir penerbangan.
5. Tips agar tetap terjaga dan nyaman saat take off dan landing

Menahan kantuk saat take off dan landing memang tidak mudah, apalagi jika penerbangan dilakukan di pagi atau malam hari. Namun, ada beberapa tips yang bisa membantu. Mengunyah permen karet atau mengisap permen tidak hanya membantu menyeimbangkan tekanan udara di telinga, tetapi juga membuat kamu tetap terjaga.
Selain itu, melihat pemandangan di luar jendela atau membaca majalah penerbangan bisa menjadi distraksi yang menyenangkan. Mendengarkan musik dengan volume rendah juga bisa membantu menjaga kewaspadaan tanpa mengganggu kenyamanan. Dengan begitu, kamu bisa tetap terjaga dan menikmati pengalaman terbang yang lebih menyenangkan.
Tidur saat take off dan landing memang tidak dilarang secara mutlak, tetapi tidak dianjurkan demi keselamatan dan kenyamanan perjalanan. Selain itu, menikmati pemandangan saat pesawat lepas landas atau mendarat bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Jadi, lain kali saat bepegian dengan pesawat, coba untuk tetap terjaga di awal dan akhir penerbangan.